56 dan 4.7
dapat dilihat bahwa nilai ΔTS dan ΔVS memiliki trend yang hampir sama. Nilai ΔTS dan ΔVS mengalami peningkatan secara signifikan pada pengadukan
100 rpm, yaitu pada tahap 1 untuk nilai TS sebesar 12.400 mgL meningkat sampai tahap 4 sebesar 16.000 mgL, untuk nilai VS pada tahap 1 sebesar 10.400
mgL meningkat sampai tahap 4 sebesar 13.850 mgL. Hal ini dikarenakan pada pengadukan tersebut mikroba mampu bekerja untuk mencerna makanan dengan
baik dan mengurangi padatan umpan. Sedangkan pada tingkat pengadukan lainnya grafik cenderung mangalami penurunan.
Menurut teori, kadar TS akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah umpan atau kecilnya HRT, demikian juga VS, kadarnya akan semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Karena VS mengindikasikan bahan organik yang terkonversi menjadi biogas [44]. Kenaikan dan penurunan
kadar TS dan VS ini disebabkan oleh padatan umpan yang belum terkonversi sempurna menjadi biogas karena meskipun makanan yang dimasukkan banyak,
mikroba belum tentu berada dalam kondisi baik dan dapat mencerna makanan dengan baik pula.
Dengan adanya pengadukan dapat menghasilkan kontak yang cukup antara substrat dengan populasi bakteri juga menghasilkan kondisi yang
homogen dari limbah. Pengadukan juga menjamin bahwa padatan tetap dalam bentuk suspensi sehingga akan menghindari pembentukan zona mati oleh
sedimentasi dari kerikil atau partikel padat lainnya, selain itu juga memungkinkan pengurangan ukuran partikel [10]. Proses termofilik dapat bekerja dengan
kemajuan untuk mencapai efisiensi proses dalam penghilangan volatile solid VS serta mengkonversi menjadi biogas dan penghilangan zat kontaminan [48].
4.4 PERUBAHAN NILAI PRODUKSI BIOGAS
Untuk mengetahui produksi biogas dapat dilihat dari jumlah biogas yang dihasilkan setiap hari dari hasil pengukuran gas meter dibagi dengan nilai VS
input. Berikut adalah grafik yang menjelaskan perubahan nilai biogas yang dihasilkan per hari dengan biogas yang dihasilkan per
ΔVS m
3
kg ΔVS.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
57 Gambar 4.8 Profil Perubahan Nilai Produksi Biogas Per
ΔVS m
3
kg ΔVS
Gambar 4.8 dapat dilihat nilai produksi biogas mengalami fluktuasi setiap hari. Namun pada dari ke 106 sampai 112 yaitu pengadukan 200 rpm nilai
produksi biogas mengalami penurunan. Untuk lebih mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.9 Pengaruh Pengadukan terhadap Produksi Biogas Per ΔVS m
3
kg VS
Gambar 4.9 merupakan pengaruh pengadukan terhadap perubahan nilai produksi biogas per
ΔVS umpan. Produksi biogas mengalami peningkatan secara
0.0000 10.0000
20.0000 30.0000
40.0000 50.0000
60.0000
73 83
93 103
113
G as
G e
n e
rat io
n p
e r
VS m
3 k
g VS
Hari ke-
0.0000 5.0000
10.0000 15.0000
20.0000 25.0000
30.0000 35.0000
40.0000 45.0000
50.0000
50 100
150 200
250
P ro
du k
si B
io g
a s
Δ VS
m 3
k g
VS
Kecepatan Putaran rpm
Tahap ke-1 Tahap ke-2
Tahap ke-3 Tahap ke-4
50 rpm 100 rpm
150 rpm 200 rpm
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
58 signifikan pada
pengadukan 100 rpm. Hal ini sesuai dengan nilai VS yang semakin meningkat dan menandakan bahwa pengadukan tersebut mampu
membuat kondisi substrat dan mikroba menjadi homogen sehingga mikroba mampu mencerna substrat dengan baik dan mengkonversinya menjadi biogas.
Secara teori, pengadukan menghasilkan kontak yang cukup antara substrat dengan populasi bakteri dan juga menghasilkan kehomogenan kondisi
dari limbah. Pengadukan juga dilakukan untuk mencegah terjadinya benda-benda terapung pada permukaan cairan dan untuk mendapatkan temperatur yang
seragam pada reaktor [10]. Dengan seragamnya temperatur yaitu termofilik, secara otomatis dapat mempercepat kinerja bakteri untuk menghasilkan biogas.
Pengadukan yang
cukup dapat
meningkatkan produksi
biogas dan
biodegradabilitas dalam pendistribusian substrat, enzim, dan mikroorganisme di dalam digester [13]. Adanya pengadukan di dalam digester dapat digunakan
secara efektif sebagai strategi dalam pengoperasian untuk mengoptimasi produksi biogas [45].
4.5 PERUBAHAN NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID TSS DAN VOLATILE SUSPENDED SOLID VSS