LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT LCPKS ATAU PALM OIL MILL EFFLUENT POME

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT LCPKS ATAU PALM OIL MILL EFFLUENT POME

Dalam pabrik kelapa sawit, cairan keluaran umumnya dihasilkan dari proses sterilisasi dan klarifikasi yang dalam jumlah besar berasal dari steam dan air panas yang digunakan. Untuk setiap ton minyak kelapa sawit dari tandan buah segar, diestimasi bahwa 0,5-0,75 ton dari POME akan dikembalikan [16]. Produksi minyak kelapa sawit membutuhkan air dalam jumlah besar. Satu ton minyak kelapa sawit menghasilkan 2,5 ton limbah cair, yaitu berupa limbah organik berasal dari input air pada proses separasi, klarifikasi dan sterilisasi [4]. POME merupakan salah satu residu dari agroindustri yang menyebabkan polusi terbesar terhadap beban organiknya. Tingginya tingkat polusi limbah dapat menyebabkan permasalahan bau terhadap lingkungan sekitar pabrik, tempat tinggal masyarakat, lokal dan polusi sungai. Palm Oil Mill Effluent POME memiliki karakteristik tertentu yang akan ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Karakteristik dari Palm Oil Mill Effluent POME [16] Parameter Konsentrasi mgl pH 4,0-5,0 Oil and Grase 4000-6000 BOD 3 Hari, 30 C 25.000 COD 50.000 Total Solids TS 40.500 Total Suspended Solids TSS 18.000 Total Volatile Solids TVS 34.000 Amonical-Nitrogen 35 Total Nitrogen 750 Phosporus 180 Potassium 2.270 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 10 Magnesium 615 Kalsium 439 Boron 7,6 Iron 46,5 Manganese 2,0 Copper 0,89 Zinc 2,3 LCPKS mengandung berbagai senyawa terlarut, termasuk serat-serat pendek, hemiselulosa dan turunannya, protein, asam organik bebas dan campuran mineral-mineral. LCPKS bersuhu tinggi, berwarna kecoklatan, mengandung padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid dan residu minyak dengan BOD biological oxygen demand dan COD chemical oxygen demand yang tinggi [17]. Selain itu, LCPKS merupakan limbah berwarna kuning dan bersifat asam dengan sifat pencemar tertinggi, dengan rata-rata 25.000 mgl Biochemical Oxygen Demand BOD, 55250 mgl Chemical Oxygen Demand COD dan 19610 mgl Suspended Solid SS [16]. Dari sumber lain juga diketahui LCPKS memiliki pH yang asam, yaitu sekitar 3,5-5 dan mengandung padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid serta residu minyak dengan kandungan COD yang tinggi 47.165-49.765 mgl [3]. LCPKS memiliki komposisi dan konsentrasi dari protein, komponen nitrogen, lemak, dan mineral. Lemak adalah satu dari polutan organik utama yang terdapat dalam LCPKS. Berikut adalah potensi biogas yang dihasilkan oleh beberapa substrat yang diuraikan dalam tabel berikut : Tabel 2.2 Potensi Biogas yang Dihasilkan oleh Beberapa Substrat [2] Komponen Reaksi Metanogenik Biogas lg -1 CH 4 Lemak H 90 O 6 + 24,5 H 2 O 34,75 CH 4 + 15,25 CO 2 1,425 69,5 Karbohidrat C 6 H 10 O 5 + H 2 O 3 CH 4 + 3 CO 2 0,830 50,0 Protein H 24 O 5 N 4 + 14,5 H 2 O 8,25 CH 4 + 3,75 CO 2 + 4NH 4 + + 4HCO 3 - 0,921 68,8 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 11 LCPKS yang dibuang ke sungai atau lingkungan harus memenuhi standar baku mutu agar aman terhadap lingkungan. Berikut ini adalah baku mutu untuk limbah cair industri minyak kelapa sawit berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1995. Tabel 2.3 Baku Mutu Limbah Cair Industri Minyak Kelapa Sawit [17] Parameter Kadar Maksimum mgl Beban Pencemaran Maksimum Kgton BOD 5 COD TSS Minyak dan lemak Nitrogen total sebagai N 100 350 250 25 50,0 0,25 0,88 0,63 0,063 0,125 Nikel Ni Kobal Co pH Debit limbah maksimum 0,5 mgl 0,6 mg L 6,0 – 9,0 2,5 m 3 per ton produk minyak sawit CPO Adapun beberapa komponen yang dimiliki oleh LCPKS dari sampel penelitian ini yaitu PKS Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.3 Tabel 2.4 Karakteristik LCPKS dari PKS Adolina [18] No. Parameter Satuan Nilai 1. Fe mgL 220 2. Ni mgL 0,49 3. Co mgL 0,43 4. COD mgL 38554 5. pH - 4-5 6. H 6,68 7. N 2,12 8. C 44,5 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 12 Limbah cair kelapa sawit merupakan nutrien yang kaya karbon dan senyawa organik, dimana dekomposisi senyawa organik ini oleh bakteri anaerob dapat menghasilkan biogas yang terdiri dari 55 - 70 metan, 30 - 45 karbon dioksida dan sedikit hidrogen sulfida. Jika gas-gas tersebut tidak diolah dan dibiarkan lepas ke udara bebas maka dapat menjadi salah satu penyebab pemanasan global karena gas metana dan karbon dioksida termasuk gas rumah kaca [17].

2.2 BIOGAS