28 sudah memenuhi nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan dapat dilihat
pada tabel 2.1 [16].
2.5.5 Logam Terlarut
Logam terlarut sangat penting di dalam proses fermentasi limbah cair, terutama pada proses methanogenesis. Logam terlarut ini berfungsi sebagai nutrisi
penting pada pertumbuhan mikroba. Kandungan untuk logam terlarut yang direkomendasikan pada pengolahan limbah cair seperti besi, kobalt, nikel dan
seng adalah 0,02; 0,004; 0,003 dan 0,02 mgg produksi asam asetat. Penambahan logam-logam ini meningkatkan aktifitas mikroba dan sangat menguntungkan pada
proses anaerobik untuk limbah cair. Kadar logam berat terlarut yang direkomendasikan per liter reaktor adalah 1 mg FeCl
2
; 0,1 mg CaCl
2
; 0,1 mg NiCl
2
; dan 0,1 mg ZnCl
2
[18].
2.5.6 Pengadukan
Pengadukan merupakan salah satu parameter penting di dalam fermentasi anaerobik, karena dapat memperngaruhi kinerja dari mikroorganisme dalam
merombak zat-zat organik menjadi biogas. Pengadukan memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk memudahkan pengontakan antara mikroorganisme, substrat, dan
nutrien yang tersedia pada temperatur yang seragam untuk keseluruhan proses, melindungi material dari akumulasi dalam bagian bawah tangki digestasi [33].
Selain itu, pengadukan dapat menghilangkan kemungkinan dari terbentuknya busa yang akan menyebabkan terhambatnya keluar gas plugging [8]. Biasanya
mikroorganisme tumbuh dalam gumpalan, yang memudahkan penutupan penggumpalan dan transfer hidrogen. Pengadukan yang pelan bermanfaat untuk
penyebaran dari penggumpalan dan pencampuran secara kontinu menghindari pengendapan. Dalam tangki digestasi sebaiknya dilengkapi dengan pengaduk
pengaduk mekanik dan pompa untuk mencampur substrat dan mikroorganisme secara baik [33].
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pengadukan adalah durasi dan intensitas pengadukan yang juga mempengaruhi performance dari
fermentasi anaerobik. Faktor utama yang berpengaruh terhadap pengadukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
29 digester adalah strategi pengadukan, intensitas, durasi dan lokasi pengaduk di
dalam sistem. Pengadukan yang cukup menunjukan pendistribusian substrat, enzim, dan mikroorganisme secara merata di dalam digester. Sebaliknya,
pengadukan yang tidak cukup akan menunjukan hasil timbulnya lapisan padatan pada bagian atas [9].
Berdasarkan salah satu dari hasil penelitian yang mengkaji pengaruh laju pengadukan terhadap efisiensi dan stabilitas dari rangkaian proses anaerobik yang
dilakukan oleh Rodrigues et al, 2003 mengindikasikan laju pengadukan yang optimum 50 rpm, sedangkan pengadukan dibawah 50 rpm dapat menurunkan
efisiensi karena pengadukan yang tidak cukup ataupun melebihi, penururnan ini terjadi karena penyebaran pertumbuhan biomassa disebabkan oleh pengadukan
yang berlebihan. Bagaimanapun, kajian ini dilakukan dengan pengadukan konstan selama keseluruhan eksperimen yang tidak membutuhkan kondisi yang optimal
karena pengadukan yang kotinyu tidak selalu harus diperlukan untuk memperbaiki transfer masa di dalam lumpurlimbah [39].
Pengadukan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat merusak mikroorganisme [40]. Impeller atau pengaduk yang digunakan dalam penelitian
ini adalah impeller berjenis turbin bilah empat. Turbin umumnya digunakan untuk cairan dengan viskositas yang rendah dan rotasi perputaran yang tinggi [41]. Hal
ini sebenarnya kurang sesuai digunakan untuk digestasi anaerobik, karena akan menurunkan kinerja mikroorganisme jika putaran terlalu tinggi, sesuai dengan
beberapa penelitian lain yang umumnya menggunakan pengadukan yang cenderung pelan [9,10,11], Turbin sendiri memiliki pola aliran radial yang akan
mengangkat seluruh padatan terdispersi di bagian dasar reaktor. Selain itu juga dapat mendispersi gas di dalam cairan dengan viskositas yang rendah. Turbin
membentuk pola aliran radial yang memberikan zona sirkulasi pada bagian atas dan bawah tangki. Berikut adalah gambar tangki berpengaduk jenis turbin dengan
pola aliran radial [41].
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
30 Gambar 2.4 Sketsa Tangki Berpengaduk Jenis Turbin dengan Aliran
Radial [41]
Pengadukan juga memiliki kaitan yang erat dengan densitas dan viskositas cairan yang dihasilkannya. Densitas merupakan ukuran yang
menyatakan kekentalan suatu zat. Viskositas merupakan sifat dari fluida yang menyebabkan naiknya ketahanan relatif dari batas lapisan dalam fluida. Studi
menunjukkan bahwa perpindahan dari aliran laminar ke turbulen di dalam pipa tidak hanya fungsi dari kecepatan saja, tetapi juga merupakan fungsi dari densitas
dan viskositas. Beberapa variabel dikombinasikan menjadi sebuah persamaan yang disebut bilangan Reynold tak berdimensi [41] :
N
Re
= D
2
N ρ μ
Keterangan: N
re
= Bilangan Reynold D = Diameter impeller m
2
N = Kecepatan putaran rps ρ = Densitas fluida kgm
3
μ = Viskositas fluida kgm.s
2.5.7 Zat Racun Toxic