berjumlah 9.1 dari total responden. Tidak ada responden yang memilih pilhan ‘lainnya’, ini tidak terlepas dari fakta bahwa stasiun radio yang menyajikan
program berbahasa Mandarin khususnya di Medan masih tergolong sedikit.
4.3.3 Program Berbahasa Mandarin Radio 95.9 City FM
Tabel 4.8 Program berbahasa Mandarin kategori
entertainment Radio 95.9 City FM No
Program Tidak
pernah Jarang
Biasa saja Sering
Sangat sering
1 China-
Hongkong Music Box
15 responden
27.3 6
responden 10.9
7 responden
12.7 9
responden 16.4
18 responden
32.7 2
City Mandarin
Chart 9
responden 16.4
18 responden
32.7 4
responden 7.3
10 responden
18.2 14
responden 25.5
3 Hall of
Fame 13
responden 23.6
9 responden
16.4 9
responden 16.4
13 responden
23.6 11
responden 20.0
4 Mandarin
Oldies Nite 19
responden 34.5
13 responden
23.6 8
responden 14.5
6 responden
10.9 9
responden 16.4
5 Lovely
Classic 10
responden 18.2
11 responden
20.0 8
responden 14.5
12 responden
21.8 14
responden 25.5
6 All About
Hokkian 18
responden 32.7
15 responden
27.3 3
responden 5.5
7 responden
12.7 12
responden 21.8
7 Mandarin
Infotainment 17
responden 30.9
9 responden
16.4 6
responden 10.9
9 responden
16.4 14
responden 25.5
Sumber: P 6 FC 8-14 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa di antara tujuh program kategori
entertainment di atas, yang paling sering didengar oleh responden, dengan mereka yang menjawab sering dan sangat sering, adalah program China-Hongkong Music
Box dan Lovely Classic, dengan persentase gabungannya masing-masing 49.1 dan 47.3. Ini berkaitan erat dengan selera responden sebagai “anak-anak muda”
dengan konten acara hiburan yang paling mereka minati. Dapat disimpulkan bahwa responden lebih tertarik dengan perkembangan musik di China dan
Hongkong sebagai negara yang banyak menghasilkan musik berbahasa Mandarin
Universitas Sumatera Utara
dan lagu-lagu hits Mandarin era 1990 ke atas yang disajikan dalam Lovely Classic yang relevansinya cukup tinggi terhadap selera dan zamannya responden.
Sebaliknya, dari ketujuh program entertainment di atas, dua program yang paling sedikit didengar oleh responden adalah Mandarin Oldies Nite dan All
About Hokkian. Mandarin Oldies Nite sendiri yang konten acaranya menyajikan lagu-lagu Mandarin oldies era 1990 ke bawah, tampak kurang relevan dengan era
dan selera responden. Demikian pula dengan All About Hokkian, yang menyajikan lagu-lagu Hokkian dan beberapa informasi impor dari China khususnya daerah
Min Nan, tampak kurang menarik minat responden, karena faktanya lagu yang banyak diputar pada All About Hokkian adalah lagu “jadul” yang berbahasa
Hokkian. Namun dari data di atas pula, dapat dilihat bahwa peminat lagu-lagu lama di kalangan mahasiswai ternyata masih ada dan tidak terlalu sedikit. Ini
terbukti dari responden yang menjawab sering dan sangat sering mendengarkan Mandarin Oldies Nite mencapai 27.3 dari total responden.
Tabel 4.9 Media yang digunakan untuk mendengarkan Radio 95.9 City FM
No Media yang Digunakan
F
1 Radio FM biasa
40 72.7
2 Live radio streaming
15 27.3
Total 55
100.0 Sumber: P 7 FC 15
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yakni 72.7, menggunakan radio FM biasa untuk mendengarkan City FM, dibanding hanya
27.3 dari total responden yang mendengarkannya lewat live radio streaming. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain akses terhadap radio FM biasa
lebih mudah dijangkau, seperti saat di rumah atau di mana pun dengan menggunakan pesawat radio maupun perangkat lain yang dapat digunakan untuk
mendengarkan radio; saat menyetir dapat mendengarkan radio di mobil; dapat pula mendengarkan lewat telepon genggam yang terdapat aplikasi Radio FM. Jika
mendengarkan lewat live radio streaming, maka diperlukan koneksi internet, yang belum tentu dapat dijangkau dengan mudah oleh setiap responden.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Konsumsi program Mandarin Radio 95.9 City FM kategori entertainment