AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. INALUM Persero POWER

35

BAB III AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. INALUM Persero POWER

PLANT PARITOHAN A. Pengertian Aset Tetap Di dalam PSAK 16 revisi 2011 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang : a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai aset tetap, maka ada beberapa definisi aset tetap yang dikemukakan oleh beberapa ahli dibidang akuntansi maupun lembaga profesi akuntansi seperti yang diuraikan dibawah ini : Pengertian aktiva tetap menurut Harahap 2002 : 20 adalah “aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus – menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”. Warren, et al 2008 : 440 mengemukakan aset tetap fixed assets merupakan “aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Mereka merupakan aset berwujud tangible assets karena terlihat secara fisik. Aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal”. Pengertian aktiva tetap menurut Baridwan 2012 : 271 adalah “aktiva – aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal”. Universitas Sumatera Utara 36 Kieso, et al IFRS Edition : 512 mendefinisikan aset tetap atau Property, Plant, Equipment PPE adalah “aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasional perusahaan dengan umur ekonomis lebih dari satu tahun”. Dari pengertian – pengertian yang dikemukakan diatas aset tetap memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Mempunyai bentuk fisik 2. Digunakan dalam operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual 3. Mempunyai umur ekonomis yang relatif permanen yaitu lebih dari satu periode akuntansi 4. Nilai dari aset tersebut cukup material Dalam menentukan apakah suatu aset tersebut termasuk dalam aset tetap atau tidak diperlukan kriteria – kriteria yang jelas dan tepat. Jika tidak, maka akan berdampak pada penyajiannya di laporan keuangan dan hasilnya adalah informasi yang tidak tepat dan menyesatkan pemakainya.

B. Penggolongan Aset Tetap