39
Mesin Kenderaan dan Alat Angkutan Lain
Alat-alat dan Perabot Alat-alat Pengukur
Lain-lain Konstruksi dalam Persiapan
gedung. Mesin adalah aset tetap yang mengolah
barang, menghasilkan tenaga, atau yang merubah kualitas, merubah bentuk,
melarutkan, menyimpan dan atau menggerakkan. Juga termasuk peralatan
listrik dan alat transport kecuali kenderaan dan kapal.
Fasilitas transportasi di darat atau di laut, mobil-mobil untuk tujuan khusus.
Timbangan kenderaan, alat-alat pengukur, alat-alat penguji dan
sebagainya. Alat-alat dan perabot yang dapat
dipindah dengan tangan kecuali alat- alat dan perabot yang telah disebut
diatas. Konstruksi dalam Persiapan berarti
perkiraan sementara yang menghimpun biaya yang dibutuhkan untuk perolehan
atau pemasangan dari aset tetap sebelum dipindahkan ke perkiraan Aset
Tetap. Jumlah pembayaran termasuk biaya
insidentil seperti biaya utama, biaya bahan, biaya pemasangan, dan
sebagainya.
C. Perolehan Aset Tetap
Di dalam PSAK 16 revisi 2011 dijelaskan bahwa yang termasuk dalam biaya perolehan aset tetap adalah
jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu
dalam PSAK lain, misalnya PSAK 53 revisi 2010 : Pembayaran Berbasis Saham.
Adapun biaya perolehan aset tetap meliputi:
Universitas Sumatera Utara
40
1. harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan- potongan lain;
2. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara lansung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen;
3. estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut
selama periode tertentu untuk tujuan lain selain untuk menghasilkan persediaan.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah : -
biaya imbalan kerja seperti didefinisikan dalam PSAK 24 revisi 2010: Imbalan Kerja yang timbul secara langsung dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap; -
biaya penyiapan lahan untuk pabrik; -
biaya handling dan penyerahan awal; -
biaya perakitan dan instalasi awal; -
biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan
dengan pengujian tersebut misalnya, contoh produk dihasilkan dari peralatan yang sedang diuji; dan
- komisi profesional.
Kieso, et al IFRS Edition : 536 menetapkan nilai perolehan aset tetap sebagai berikut :
Termasuk dalam nilai perolehan tanah antara lain: -
purchase price; harga yang dibayarkan kepada penjual -
closing costs; biaya hukum, biaya pengurusan surat-surat -
costs incurred in getting the land in condition for its intended use; seperti perataan, pembuatan drainase dan pembersihan
- pelunasan biaya-biaya yang masih harus dibayar seperti Pajak Bumi
dan Bangunan, dan lain-lain -
perbaikan tanah lainnya, seperti perbaikan jalan, pagar, tempat parker, dan lain-lain
Termasuk dalam nilai perolehan gedung antara lain: -
semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan proses perolehannya ataupun konstruksinya, seperti bahan baku, tenaga
kerja, biaya overhead selama konstruksi. -
Biaya ahli dan pengurusan surat-surat Termasuk dalam nilai perolehan peralatan antara lain:
- harga yang dibayarkan kepada penjual
- biaya transportasi
- biaya asuransi dalam perjalanan
Universitas Sumatera Utara
41
- biaya komisi, jika ada
- biaya pemasangan
- biaya uji coba penggunaan
Steven M. Bragg 2012 : 146 menyebutkan bahwa biaya-biaya yang
termasuk dalam Properti, Pabrik, dan Peralatan PPP : -
harga pembelian dari aset dan pajak yang terkait -
biaya konstruksi dari aset, yang mencakup biaya buruh dan imbalan pekerja
- bea impor
- biaya pengangkutan dan penanganan
- persiapan lokasi
- instalasi dan perakitan
- permulaan uji coba asset
- biaya operasional
- biaya yang diestimasi untuk membongkar dan menghapus aset
tersebut selanjutnya, jika ini adalah sebuah keharusan -
pengurangan: diskon dan potongan harga -
pengurangan: penerimaan bersih dari penjualan setiap produk yang dihasilkan selama pengujian awal.
Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara yakni membeli secara tunai purchase for cash, membeli secara kredit atau angsuran purchase on
deffered payment , pertukaran acquisition by exchange, membuat sendiri
acquisition by self construction, dan diterima sebagai hadiahpenemuan acquisition by gift or discovery. Cara perolehan aset tetap tersebut akan
mempengaruhi pencatatan harga perolehannya.
1. Pembelian Tunai Purchase for Cash
Nilai perolehan aset tetap yang didapat melalui transaksi pembelian tunai diukur dengan jumlah uang atau kas yang dibayar dalam transaksi dan
pengeluaran-pengeluaran lain yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha untuk mendapatkan dan menempatkan aset sampai pada kondisi siap pakai.
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
42
Barat Corp. membeli bangunan seharga Rp 800.000.000. Biaya lain-lain yang dikeluarkan antara lain biaya notaris Rp 10.000.000, biaya perantara Rp
5.000.000. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:
Bangunan………………………… Rp 815.000.000 Kas …………………………………………… Rp 815.000.000
Angka ini diperoleh dari penjumlahan sebagai berikut: harga
beli Rp
800.000.000 biaya notaries
10.000.000 biaya perantara
5.000.000 Total
Rp 815.000.000
2. Pembelian secara kredit atau angsuran purchase on deffered
payment
Aset tetap juga dapat diperoleh melalui pembelian secara kredit berjangka panjang, dengan program pembayaran secara angsuran atau sekaligus pada
tanggal tertentu dikemudian hari. Aset tetap yang diperoleh dengan cara ini harus dicatat berdasarkan current cash-equivalent price, dan bunga yang
termasuk di dalam program pembayaran tersebut harus diakui sebagai beban dalam periode yang tercakup di dalam kontrak. Praktik demikian bertujuan
untuk membedakan secara layak antara pengorbanan yang merupakan bagian dari nilai perolehan aset tetap yang didapat dengan pengeluaran kas yang
merupakan beban bunga sebagai konsekuensi dari kredit atau program pembayaran secara angsuran. Pembebanan bunga atas kredit ada dua
kemungkinan.
Universitas Sumatera Utara
43
a. Secara flat
b. Berdasarkan sisa utang
Contoh :
Dibeli Tanah dengan harga Rp 500.000.000. Pembayaran pertama Rp 300.000.000, sisa dibayar dalam 5 kali angsuran per semester. Bunga pertahun
adalah 10 . Jurnal saat pembelian :
Tanah…………………………… Rp 500.000.000 Kas……………………………………….. …….. Rp 300.000.000
Utang Pembelian Angsuran ……………………. 200.000.000 Jurnal pembayaran angsuran :
i Secara flat, jurnalnya sama untuk 5 kali angsuran per semester sebagai
berikut: Utang Pembelian Angsuran …………….. Rp 40.000.000
Bunga 5 x Rp 200.000.000………... 10.000.000
Kas……………………………………................... …… Rp 50.000.000 ii
Jika bunga dibebankan berdasarkan sisa utang maka dijurnal sebagai berikut:
Angsuran semester I: Utang Pembelian Angsuran………….. Rp 40.000.000
Bunga 5 x Rp 200.000.000……….. 10.000.000 Kas……………………………………………………. Rp 50.000.000
Angsuran semester II:
Universitas Sumatera Utara
44
Utang Pembelian Angsuran…………… Rp 40.000.000 Bunga 5 x Rp 160.000.000……………. 8.000.000
Kas …………………………………………………. Rp 48.000.000 Dan seterusnya.
3. Pertukaran acquisition by exchange
Perusahaan dapat melakukan pertukaran dengan surat-surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan , baik sekuritas hutang maupun sekuritas saham
untuk mendapatkan aset tetap. Nilai perolehan aset yang didapat melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan pada :
1 harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi
2 harga pasar aset yang didapat
Contoh: Suatu perusahaan mendapatkan mesin pebriknya melalui pertukaran dengan
10.000 lembar saham biasa, nominal Rp 100.000 per lembar. Pada saat itu, harga pasar saham perusahaan adalah Rp 110.000 per lembar.
Jurnal perolehan mesin pabrik: Mesin Pabrik ……………… Rp 1.100.000.000
Modal Saham ……………………………. Rp 1.000.000.000 Agio Saham ………………………………... 100.000.000
4. Membuat Sendiri acquisition by self construction
Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aset tetap yang diperlukan untuk menjalankan operasinya: a
memanfaatkan fasilitas yang menganggur, b menghemat biaya konstruksi
Universitas Sumatera Utara
45
cost saving, c mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi, d agar dapat segera dioperasikan.
Ada beberapa masalah yang berhubungan dengan nilai perolehan aset tetap yang dibangun sendiri yaitu sebagai berikut :
- Biaya Overhead yang dibebankan
Dalam menentukan jumlah biaya Overhead akan menimbulkan kesulitan karena biasanya ada biaya-biaya yang sama-sama dibayar atau dibebankan
untuk semua beberapa kegiatan. Untuk menetapkan berapa besar biaya Overhead
yang akan dibebankan terhadap aset yang dibangun sendiri maka ada dua cara:
Metode Incremental Cost Dalam hal ini biaya Overhead yang dibebankan adalah kenaikan
tambahan biaya Overhead akibat adanya pembangunan aset tersebut. Metode Proportional
Dalam metode ini yang dibebankan bukan saja kenaikan Overhead itu tetapi juga dibebankan biaya Overhead tetap secara pro-rata baik untuk
kegiatan biasa maupun untuk kegiatan pembangunan sendiri. -
Laba Rugi dari Pembangunan Sendiri Jika ternyata biaya pembangunan itu lebih rendah apabila diserahkan
kepada pihak lain dalm pembangunannya maka perbedaan ini seolah-olah laba tidak boleh dianggap sebagai laba.
Jika ternyata biaya pembangunan sendiri lebih besar maka perlu dipertanyakan mengapa biaya itu lebih tinggi. Jika biaya itu lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
46
disebabkan hal-hal yang tidak efisien atau karena kelalaian maka harus dicatat sebagai Rugi. Jadi harga pokok aset dicatat sebesar berapa biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk pembangunan tersebut sesuai dengan metode diatas.
- Biaya Bunga dalam Masa Pembangunan
Jika dalam pembangunan itu digunakan dana atau kredit dari luar perusahaan seperti Bank atau Lembaga Keuangan lainnya maka kita
diwajibkan membayar bunga. Bunga yang dihitung dari penggunaan modal sendiri atau imputed interest tidak boleh dicatat sebagai unsur harga pokok
aset tetap. Bunga yang boleh dibebankan terhadap harga pokok menurut Financial
Accounting Standard Board FASB statement No. 34 adalah: 1
Bunga dari pinjaman yang benar-benar dibayarkan dan pinjaman itu memang benar-benar merupakan keharusan.
2 Bunga yang dibebankan hanya selama periode pembangunan berjalan.
3 Tarif bunga adalah “Interest Cost” yang dihitung sebagai berikut :
Misalnya biaya gedung yang dibangun sendiri tersebut sudah mencapai Rp 10.000.000. Apabila pemakaian biaya ini dianggap merata selama setahun itu
maka rata-rata pemakaian adalah Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 : 2. Untuk itu telah dipinjam kredit hipotik Rp 2.000.000 dengan bunga 10, Pinjaman yang
diterima tetapi tidak untuk proyek adalah sebesar Rp 500.000 dengan bunga 11 dan pinjaman lainnya sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga 8 . Maka
biaya yang dapat dikapitalisir adalah sebesar Rp 470.000, jumlah ini dihitung
Universitas Sumatera Utara
47
sebagai berikut: Rp 2.000.000 x 10
= Rp 200.000 Rp 3.000.000 x 9
= 270.000 Rp
5.000.000 =
Rp 470.000
Angka 9 ini dihitung dengan cara sebagai berikut: Rata-rata penggunaan biaya selama tahun berjalan adalah Rp 5.000.000 Rp
10.000.000 : 2. Pinjaman adalah Rp 2.000.000, selebihnya Rp 3.000.000 dari pinjaman lain.
Interest Cost 9 dihitung sebagai berikut: Rp 500.000 x 11
= Rp 55.000 Rp 1.000.000 x 8
= Rp 80.000 Rp 1.500.000
Rp 135.000 Rp 135.000
Interest Rate = x 100
Rp 1.500.000 = 9
5. Diterima Sebagai HadiahPenemuan acquisition by gift or discovery
Jika aset tetap diperoleh dengan cara dihadiahkan maka transaksi ini disebut non reciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan
balik. Aset ini harus dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan
penilaian yang dilakukan oleh pihakperusahaan penilai yang independen Appraisal Company.
Contoh:
Universitas Sumatera Utara
48
Perusahan X menerima bantuan sebidang lahan dan bangunan gedung dari pemerintah. Nilai lahan dan bangunan itu menurut harga pasar yang wajar
masing-masing Rp 500.000.000 dan Rp 700.000.000. Transaksi ini dijurnal sebagai berikut:
Lahan …………….
Rp 500.000.000
Gedung ………….. 700.000.000 Saham Donasi ………………….. Rp 1.200.000.000
Prosedur Akuntansi untuk Aset Tetap yang ada di PT. INALUM Persero Power Plant dalam hal biaya perolehan menjelaskan bahwa biaya perolehan
dari aset tetap pada prinsipnya adalah semua biaya yang dibutuhkan untuk perolehannya dan semua pengeluaran yang langsung dibutuhkan untuk
pemasangan aset tersebut hingga siap untuk dioperasikan untuk tujuan usaha. Begitupun dalam hal aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran, pemberian
dan yang sejenisnya, Seksi Akunting akan menilai aset tetap tersebut berdasarkan harga pasar yang berlaku, atau harga lain yang pantas sebagai
harga perolehan.
I. Harga Perolehan
Biaya perolehan
aset tetap
umumnya akan terdiri dari : 1
harga beli dan atau biaya konstruksi 2
biaya pengapalan, ongkos muat dan ongkos bongkar dan biaya asuransi
3 komisi pembelian
4 pajak pertambahan nilai, bea masuk
Universitas Sumatera Utara
49
5 biaya pemasangan
6 biaya keahlian teknik, biaya konsultan
7 biaya operasi percobaan
8 biaya intern yang timbul
9 biaya bunga semasa konstruksi
10 biaya-biaya lain yang sama sifatnya dengan diatas.
II. Prosedur yang dilakukan untuk Konstruksi dalam Persiapan sebagai
berikut :
1 Penjurnalan ke perkiraan Konstruksi dalam Persiapan
Semua biaya atau harga yang dibutuhkan untuk perolehan aset tetap akan dijurnal ke dalam perkiraan Konstruksi dalam Persiapan, dan
pada prinsipnya sewaktu aset tetap siap untuk dioperasikan untuk tujuan usaha, “Konstruksi dalam Persiapan” tersebut segera
dipindahkan ke perkiraan aset tetap yang sesuai. 2
Pengklasifikasian Konstruksi dalam Persiapan Pengklasifikasian Konstruksi dalam Persiapan akan ditetapkan untuk
mengatur Konstruksi dalam Persiapan, dan pada dasarnya digolongkan menurut kode anggaran dan kode departement termasuk nomor
kontrak. 3
Waktu Pengklasifikasian Bulan dimana harga perolehan dijurnal keperkiraan Konstruksi dalam
Persiapan adalah sebagai berikut: a.
Konstruksi dan Barang-barang ................ pada prinsipnya pada
Universitas Sumatera Utara
50
bulan inspeksi. b.
Biaya lain-lain ………………………….. pada prinsipnya pada bulan pembayaran.
4 Pembayaran Dimuka
Pembayaran dimuka yang akan dibayar pada saat membuat kontrak akan dijurnal ke perkiraan Konstruksi dalam Persiapan.
III. Prosedur yang dilakukan untuk perolehan aset tetap akan dijelaskan
dalam lampiran 2.
D. Pengeluaran Setelah Perolehan Aset Tetap