54
pengeluaran, dan memenuhi salah satu ketentuan yang berikut maka akan dibukukan kedalam perkiraan aset tetap sebagai Biaya yang Dikapitalisir.
a. Menambah kapasitas produksi untuk produksi utama
b. Menambah kapasitas terpasang dari aset tetap
c. Menambah nilai aset tetap akibat perbaikan mutu bahan
d. Perbaikan atau Perubahan lain yang sama sifatnya dengan yang diatas.
Catatan :
Biaya yang dikapitalisir berhubungan dengan : memperbesar bangunan, pengaspalan baru jalan-jalan, penambahan mesin dan sebagainya.
2. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
a. Biayaperbaikan rutin dan biaya perbaikan dan pemeliharaan
periodeik. b.
Biaya untuk pembaharuan bahan-bahan pelapis pada tungku reduksi biaya pembaharuan pot yang rusak.
c. Biaya pembongkaran dan pembersihan mesin.
Catatan : Pada waktu mempersiapkan anggaran reparasi dan pemeliharaan setiap
tahun usaha, anggaran tersebut dikelompokkan kedalam biaya yang dikapitalisir dan biaya reparasi dan pemeliharaan dengan menetapkan kode
anggaran. Pengelompokkan ini dipertimbangkan kembali sesuai dengan standar
pembedaan pada saat anggaran diteliti menurut hasil sebenarnya.
E. Penyusutan Aset Tetap
Universitas Sumatera Utara
55
Dalam PSAK 16 revisi 2011 dijelaskan bahwa penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.
Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara
terpisah. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset pada bagian aset
tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut. Entitas dapat juga memilih untuk menyusutkan sacara terpisah bagian dari
aset yang biaya perolehannya tidak signifikan terhadap total biaya perolehan aset tersebut.
Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap di-review minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumya maka perbedaan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25 revisi 2009 : Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomik masa depan dari aset oleh entitas. Metode penyusutan yang digunakan untuk aset di-review minimum setiap
Universitas Sumatera Utara
56
akhir tahun buku, dan apabila terjadi perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut,
maka metode penyusutan diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25 revisi 2009: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu aset selama umur
manfaatnya. Metode tersebut antara lain metode garis lurus straight line method
, metode saldo menurun diminishing balance method, dan metode jumlah unit sum of the unit method.
Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Metode saldo menurun
menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Metode jumlah unit menghasilkan pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau
output yang diharapkan dari suatu aset. Metode penyusutan aset dipilih berdasarkan ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomik masa depan dari aset dan diterapkan secara konsisten dari periode ke periode kecuali ada perubahan dalam ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut.
1.
Metode Garis Lurus Staright Line Method
Universitas Sumatera Utara
57
Diketahui harga perolehan suatu aset tetap Rp 15.000.000, estimasi nilai sisa Rp 2.000.000, dan estimasi umur manfaat ditetapkan 5 tahun.
Penyusutan tahunan aset tersebut dihitung sebagai berikut : Harga Perolehan - Nilai Sisa
Umur Manfaat Rp 15.000.000 – Rp 2.000.000
5 tahun = Rp 2.600.000
2. Metode Saldo Menurun Diminishing Balance Method
Harga perolehan suatu aset tetap Rp 10.000.000 dengan estimasi umur manfaat 4 tahun.Maka tarif penyusutan garis lurus 25 100 : 4.
Perhitungan penyusutan tahunan atas aset tetap tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perhitungan Beban Penyusutan Metode Saldo Menurun
3. Metode Unit Produksi
Tahun Nilai Buku
Awal Tahun Tarif
Garis Lurus
Tarif Ganda
Penyusutan Tahunan
Nilai Buku Akhir Tahun
I II
III IV
10.000.000 5.000.000
2.500.000 1.250.000
25 25
25 25
50 50
50 50
Rp 5.000.000 2.500.000
1.250.000 625.000
Rp 5.000.000 2.500.000
1.250.000 625.000
=
=
Universitas Sumatera Utara
58
Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 15.000.000, dan estimasi nilai sisa Rp 2.000.000 diperkirakan memiliki umur manfaat 10.000 jam operasi.
Penyusutan perjam dihitung sebagai berikut : Rp 15.000.000 – Rp 2.000.000
10.000 jam = Rp 1.300 jam
Dengan mengasumsikan bahwa mesin dioperasikan 2.500 jam selama satu tahun, maka penyusutan, maka penyusutan tahun tersebut Rp 3.250.000 Rp
1300 x 2500.
PT. INALUM Persero Power Plant, Paritohan membagi prosedur penyusutan aset tetap menjadi 5, yaitu:
1. Periode Perhitungan Jumlah Penyusutan
Periode perhitungan penyusutan haruslah satu tahun usaha. Perhitungan penyusutan pada prinsipnya haruslah dimulai dari bulan dimana aset
tersebut mulai dapat dioperasikan dan telah dipindahkan dari Konstruksi dalam Persiapan.
2. Metode Penyusutan, Batas Penyusutan Yang Diperbolehkan dan Sisa Nilai
Buku Nilai Tercatat Carrying Value Minimum dapat dilihat dalam tabel 3.3.
=
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 3.3 Metode Penyusutan, Batas Penyusutan yang Diperbolehkan, dan Sisa
Nilai BukuNilai Tercatat Carrying Value Minimum
Perkiraan Metode
PenyusutanAmortisasi Batas
Penyusutan yang
Diperbolehkan Sisa Nilai
BukuNilai tercatat Carrying Value
Minimum Aktiva Tetap
Berwujud Metode garis lurus
dengan penyusutan tidak langsung
Harga perolehan --
US 1.00 US 1.00
3. Umur Pemakaian dan Tarif Penyusutan
Umur pemakaian dan tarif penyusutan untuk setiap aset tetap diatur seperti yang dijelaskan dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4 Umur Pemakaian dan Tarif Penyusutan
Perkiraan Jenis Aset
Kode Tarif Penyusutan
per tahun Gedung
Sarana Mesin
Kendaraan dan Alat Angkutan
Lain Alat-alat dan
Perabot Power
Sarana Penunjang Power
Sarana Penunjang Power
Sarana Penunjang Power
Alat Pengukur Power
Sarana Penunjang Lain-lain
1250 1330
2250 2330
3250 3330
4025 4305
5005 5250
5330 5420
0.05 0.03
0.02 0.03
0.02 0.03
0.20 0.20
0.20 0.02
0.03 0.05
Universitas Sumatera Utara
60
4. Perhitungan Penyusutan yang Diperbolehkan
Aset yang dapat disusutkan untuk tujuan operasi perusahaan akan disusutkan sampai batas penyusutan yang diperbolehkan.
Jumlah penyusutan untuk setiap tahun usaha akan dihitung sebagai berikut : Simbol berikut digunakan dalam rumus :
C = harga perolehan r = tarif penyusutan
D = penyusutan tiap periode A = bulan perolehan
S = bulan menjadi sisa, pembuangan dan atau penjualan B = bulan permulaan tahun usaha
E = bulan terakhir tahun usaha
I . Aset yang dapat dipakai untuk operasi, secara terus-menerus sejak
permulaan tahun usaha.
D = C x r
II . Aset yang mulai dipakai pada pertengahan tahun usaha
D = C x r A – E 112
III . Aset yang habis umur pemakainnya, dibuang atau dijual pada
pertengahan tahun usaha.
- Dalam hal jumlah bulan selama B sampai S adalah kurang dari 6.
D = 0 nol
Universitas Sumatera Utara
61
- Dalam hal jumlah bulan selam B sampai S lebih dari 6
D = C x r x 612 -
Begitupun, penyusutan untuk aset yang penting akan dihitung terpisah. 5.
Jurnal Untuk Jumlah Penyusutan Jurnal penyusutan untuk setiap periode kan dicatat kedalam Subsidiary
Ledger buku tambahan untuk aset tetap pada setiap akhir setengah tahun
usaha.
F. Penghentian Pemakaian Aset Tetap