50
bulan inspeksi. b.
Biaya lain-lain ………………………….. pada prinsipnya pada bulan pembayaran.
4 Pembayaran Dimuka
Pembayaran dimuka yang akan dibayar pada saat membuat kontrak akan dijurnal ke perkiraan Konstruksi dalam Persiapan.
III. Prosedur yang dilakukan untuk perolehan aset tetap akan dijelaskan
dalam lampiran 2.
D. Pengeluaran Setelah Perolehan Aset Tetap
Selama menggunakan aset tetap perusahaan tidak dapat menghindari adanya pengeluaran-pengeluran untuk aset tetap. Pengeluaran tersebut perlu
dianalisis karena pengaruhnya terhadap harga pokok cost yang akhirnya
mempengaruhi biaya penyusutan.
Aset tetap akan memerlukan biaya-biaya, baik biaya operasional yang rutin sifatnya maupun biaya yang tidak bersifat rutin. Oleh karena itu, adanya
kriteria untuk membedakan antara pengeluaran modal capital expenditures di satu pihak, dengan pengeluaran pendapatan revenue expenditures di pihak
lain mutlak diperlukan. Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang jika dapat menambah harga pokok aset tetap yang bersangkutan dalam arti
pengeluaran itu dikapitalisir. Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan atau menjaga kondisi agar aset dapat
menjalankan fungsinya dalam tahun buku berjalan, dan oleh karena itu diakui
Universitas Sumatera Utara
51
sebagai beban dalam periode terjadinya pengeluaran.
Didalam membedakan antara pengeluaran modal dengan pengeluaran pendapatan perusahaan dapat mengidentifikasi pengeluaran modal sebagai
pengeluaran-pengeluaran yang diharapkan akan membuat aset tetap terkait bisa memberikan jasa yang lebih besar kepada perusahaan di masa mendatang.
Oleh karena itu, setiap pengeluaran modal diharapkan mempunyai salah satu atau kedua dampak positif terhadap operasi perusahaan di masa mendatang
berikut ini.
1 Kenaikan kuantitas atau volume jasa yang dapat diberikan oleh aset tetap.
Kenaikan kuantitas atau volume jasa yang dapat diberikan oleh aset ini bisa dalam bentuk masa manfaat yang lebih lama atau lebih banyak output
yang bisa dihasilkan. 2
Meningkatnya kualitas jasa yang dapat diberikan oleh aset tetap. Jika tidak satupun dampak positif terhadap operasi perusahaan di masa
mendatang tersebut dapat diidentifikasi, pengeluaran yang terjadi harus dipandang sebagai upaya untuk sekedar mempertahankan kondisi aset tetap
agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Pengeluaran demikian lebih tepat untuk diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan, dan diakui sebagai beban
dalam periode terjadinya. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap setelah
perolehannya oleh Harnanto 2002 : 340 dibedakan ke dalam 4 kategori: 1 penambahan additions, 2 penggantian dan perbaikan replacements and
betterments , 3 pengaturan kembali dan relokasi rearrangement and
Universitas Sumatera Utara
52
relocation , dan 4 reparasi dan pemeliharaan repair and maintenance.
Harahap 2002 : 50 menggolongkan pegeluaran aset tetap menjadi 5 kategori, yaitu 1 pemeliharaan maintenance, 2 reparasi repairs, 3
perbaikan betterment dan improvement, 4 penambahan addition, 5 perombakan rearrangement.
Kategori-kategori diatas akan diuraikan seperti dibawah ini : 1
Penambahan Additions Penambahan atau perluasan merupakan pengeluaran yang biasanya cukup
besar jumlahnya karena menaikkan atau menambah manfaat potensial aset tetap yang bersangkutan. Sebagai contoh, menambah tingkat sebuah
gedung. Pengeluaran ini termasuk kedalam Pengeluaran Modal Capital Expenditure
. 2
Penggantian dan Perbaikan Replacement and Betterments Penggantian menyangkut pembongkaran dari bagian atau komponen aset
tetap dan pemasangan komponen pengganti sejenis yang baru. Jika penggantian komponen dilakukan dengan komponen substitusi yang
secara signifikan akan menambah nilai kegunaan atau memperpanjang taksiran masa manfaat aset, maka reparasi demikian itu disebut sebagai
perbaikan betterments atau improvements. Perbaikan biasanya ditandai oleh adanya peningkatan efisiensi dan kecenderungan untuk
memperpanjang masa manfaat aset secara keseluruhan. Pengeluaran ini dapat merupakan sebagai Revenue Expenditure atau sebagai Capital
Expenditure tergantung bagaimana kita memandang penggantian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
53
3 Pengaturan Kembali dan Relokasi Rearrangement and Relocation
Biaya pengaturan kembali dan relokasi tidak ditambahkan pada nilai perolehan aset tetap terkait, melainkan dicatat dalam perkiraan tersendiri
secara terpisah dari aset tetap terkait sebagai beban tangguhan dan diamortisasi secara periodik sebagai beban dalam taksiran masa
manfaatnya. Contohnya biaya penyusunan kembali layout mesin alat pabrik sebagai
akibat perubahan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi operasi di masa yang akan datang yang material jumlahnya dan dapat diidentifikasi
secara terpisah dari biaya operasi. Pengeluaran ini merupakan Pengeluaran Modal Capital Expenditure.
4 Reparasi dan Pemeliharaan Repair and Maintenance
Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan biaya yang senantiasa terjadi untuk mempertahankan aset tetap dalam kondisi dan dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Biaya ini sifatnya biaa dan berulang-ulang dan tidak menambah umur aset. Pengeluaran ini merupakan Pengeluaran
Pendapatan revenue expenditure.
PT. INALUM Persero Power Plant Paritohan, mengenai pengeluaran setelah perolehan aset tetap memiliki prosedur khusus yaitu membedakan
antara Biaya yang Dikapitalisir dengan Biaya Reparasi Pemeliharaan. 1.
Biaya yang Dikapitalisir Dalam hal biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan atau perubahan bentuk
dari aset tetap besarnya tidak kurang dari US 50.000 untuk satu
Universitas Sumatera Utara
54
pengeluaran, dan memenuhi salah satu ketentuan yang berikut maka akan dibukukan kedalam perkiraan aset tetap sebagai Biaya yang Dikapitalisir.
a. Menambah kapasitas produksi untuk produksi utama
b. Menambah kapasitas terpasang dari aset tetap
c. Menambah nilai aset tetap akibat perbaikan mutu bahan
d. Perbaikan atau Perubahan lain yang sama sifatnya dengan yang diatas.
Catatan :
Biaya yang dikapitalisir berhubungan dengan : memperbesar bangunan, pengaspalan baru jalan-jalan, penambahan mesin dan sebagainya.
2. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
a. Biayaperbaikan rutin dan biaya perbaikan dan pemeliharaan
periodeik. b.
Biaya untuk pembaharuan bahan-bahan pelapis pada tungku reduksi biaya pembaharuan pot yang rusak.
c. Biaya pembongkaran dan pembersihan mesin.
Catatan : Pada waktu mempersiapkan anggaran reparasi dan pemeliharaan setiap
tahun usaha, anggaran tersebut dikelompokkan kedalam biaya yang dikapitalisir dan biaya reparasi dan pemeliharaan dengan menetapkan kode
anggaran. Pengelompokkan ini dipertimbangkan kembali sesuai dengan standar
pembedaan pada saat anggaran diteliti menurut hasil sebenarnya.
E. Penyusutan Aset Tetap