Skor total pada skala konflik individu merupakan petunjuk konflik individu yang berupa konflik interpersonal dan intrapersonal. Semakin
tinggi skor yang dicapai karyawan maka konflik individu di organisasi semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang dicapai maka
konflik individu di organisasi rendah.
C. POPULASI DAN SUBJEK
Dalam suatu penelitian, masalah populasi dan subjek yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah
suatu kelompok besar dimana peneliti ingin menggeneralisasikan hasil sampel. Dari populasi yang ditentukan akan diambil wakil dari populasi
yang disebut subjek penelitian. Subjek adalah sebagian dari populasi yang dikenakan dalam penelitian. Subjek yang diambil haruslah subjek yang
representatif terhadap populasi, yaitu harus dapat mewakili ciri-ciri populasinya. Hadi, 2000
C.1. Populasi
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah PEMDA di kota Stabat.
C.2. Subjek
Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi yang dijadikan
sebagai subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
C.3. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil kota Stabat yang telah bekerja minimal 2 tahun.
C.4. Teknik Pengambilan Subjek
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik incidental sampling, yaitu setiap anggota populasi tidak mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota subjek Hadi, 2000. Pemilihan subjek dari populasi didasarkan pada faktor kemudahan
dijumpainya subjek yang disesuaikan dengan karakteristik tertentu.Setiap orang yang ditemui di lapangan yang memenuhi karakteristik subjek
penelitian ini akan ditanya kesediaannya mengisi kedua skala tersebut. Orang-orang yang bersedia dan sesuai dengan karakteristik subjeklah yang
dijadikan subjek penelitian ini.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pengumpulan data dengan skala. Metode pengumpulan data ini menggunakan
skala psikologi yang berbentuk skala likert dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah
disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hadi 2000, metode skala mempunyai kebaikan-kebaikan dengan alasan sebagai berikut:
a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. b. Apa yang dinyatakan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya. c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Metode skala yang digunakan adalah metode Rating. Dijumlahkan atau dikenal dengan metode Likert Azwar, 1998. Metode ini menggunakan
pilihan jawaban tengah, yaitu netral N sehingga setiap item meliputi lima pilihan jawaban yaitu sangat sesuaiSS, sesuai S, netral N, tidak sesuai
TS, dan sangat tidak sesuai STS. Dalam penelitian ini menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala
kesejahteraan psikologis dan skala konflik organisasi.
D.1. Skala Kesejahteraan Psikologis
Skala dirancang berdasarkan pada dimensi yang dikemukakan oleh Ryff 1989 yaitu: Penerimaan diri self-acceptance, hubungan positif dengan
orang lain positive relations with others, otonomi autonomy, tujuan hidup purpose inlife, perkembangan pribadi personal growth, penguasaan
terhadap lingkungan environmental mastery. Skala psikologi yang digunakan untuk mengukur Kesejahteraan psikologis ini menggunakan model
skala likert yang berjumlah 49 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan
Universitas Sumatera Utara
unfavorable, dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Netral N dan Sangat Tidak Sesuai
STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk aitem favorable, sedangkan untuk aitem unfavorable bergerak dari 1 sampai 5.
Pemberian skor untuk skala ini dapat dilihat pada tabel 1, sedangkan Blue print skala kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Bobot nilai pernyataan skala kesejahteraan psikologis Bobot nilai
STS TS
N S
SS Favorable
1 2
3 4
5 Unfavorable
5 4
3 2
1
Tabel 2. Blue print skala kesejahteraan psikologis No
Aspek Jenis Aitem
Jumlah Favorable
Unfavorable 1.
Self-acceptance
1,7,13,38 20,26,31,43
8
2 Positive relation
with others
2,8,14,15,39 21,27,
32,33,44 10
3 Autonomy
3,9,16,40 22,28,34,45
8
4 Purpose in life
4,10,17,49 23,29,35,46
8
5 Personal Growth
5,11,18,41 24,30,36, 47
8
6 Enviromental
mastery
6,12,19,42 25,37,48
7
Jumlah 25
24 49
Universitas Sumatera Utara
D.2. Skala Konflik Individu
Skala dirancang berdasarkan pada tipe konflik individu yang disampaikan oleh Schermerhorn, hunt, osborn 2002 yaitu: Interpersonal
Conflict dan Intrapersonal Conflict. Skala psikologi yang digunakan untuk mengukur konflik individu di organisasi ini mengunakan model skala
likert yang berjumlah 28 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat
sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Netral N dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1
untuk aitem favorable, sedangkan untuk aitem unfavorable bergerak dari 1 sampai 5. Pemberian skor untuk skala ini dapat dilihat pada tabel 3,
sedangkan Blue print skala konflik organisasi dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 3. Bobot nilai pernyataan skala konflik Individu Bobot nilai
STS TS
N S
SS Favorable
1 2
3 4
5 Unfavorable
5 4
3 2
1
Tabel 4. Blue print Skala konflik Individu
No Tipe konflik
Jenis Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Interpersonal
conflict
1,2,3,4,5,11,12,13,14 6,7,8,9,10,15,16
17,18 17
2 Intrapersonal
conflict
19,20,22,23,29,30,31 32,33
24,25,26,27,28,35,36 37,38
18
Jumlah 17
18 37
Universitas Sumatera Utara
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR