IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1. Kesejahteraan Psikologis

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Tujuan metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2002. Peneliti ingin mengetahui hubungan konflik organisasi dengan kesejahteraan karyawan

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian terlebih dahulu diidentifikasi variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari: Variabel tergantung DV : Kesejahteraan Psikologis Variabel bebas IV : Konflik Individu dalam Organisasi B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN B.1. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan Psikologis adalah kondisi seseorang yang ditandai dengan adanya pencapaian fungsi psikologis yang positif dimana dimensi- dimensi kesejahteraan psikologisnya dapat berkembang dengan baik. 31 Universitas Sumatera Utara Kesejahteraan psikologisini diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan teori kesejahteraan psikologis oleh Ryff dan Keyes 1995, yang akan mengukur dimensi kesejahteraan psikologis yang terdiri dari dimensi penerimaan diri self-acceptance, hubungan positif dengan orang lain positive relations with others, Otonomi autonomy, Tujuan hidup purpose in life, Perkembangan pribadi personal growth, Pengusaan terhadap lingkungan environmental mastery. Skor total pada skala merupakan petunjuk tinggi rendahnya kesejahteraan psikologis individu. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan mereka, dan sebaliknya jika semakin rendah skor yang didapat maka tingkat kesejahteraanya rendah. B.2. Konflik Individu dalam Organisasi Konflik individu di organisasi adalahkeadaan dimana individu saling tidak setuju dan memiliki ketidaksesuaian terhadap kepentingan ataupun tujuan dari organisasi dan timbulnya perasaan negatif antar satu individu dengan individu lain. Menurut Schemerhorn dkk 2002 konflik individu di organisasi terdiri atas : konflik intrapersonal yang dirasakan individu karena tekanan atau ketidaksesuain tujuan serta harapan dan konflik interpersonal ialah pertentangan yang terjadi antara dua atau lebih individu anggota organisasi yang saling berlawanan. Universitas Sumatera Utara Skor total pada skala konflik individu merupakan petunjuk konflik individu yang berupa konflik interpersonal dan intrapersonal. Semakin tinggi skor yang dicapai karyawan maka konflik individu di organisasi semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang dicapai maka konflik individu di organisasi rendah.

C. POPULASI DAN SUBJEK