VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

E.1. Uji Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujianterhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement Azwar, 2010.Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian ini mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih dahulu kawasan isi dari kesejahteraan psikologis dan konflik organisasi. Kemudian peneliti akan membuat item item yang bertujuan untuk mengungkap kawasan isi tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau profesional judgement, dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti. E.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pegukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya Azwar, 2010. Universitas Sumatera Utara Uji reliabitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal, yaitu single trial administration dimana skala hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok individu sebagai sampel Azwar, 2010. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha Cronbach. Biasanya, reliabilitas telah dianggap memuaskan bil a mencapai α = 0.90 Azwar, 1998. Menurut Azwar 1998 koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya. E.3. Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem-total. Prinsip kerjanya dengan melakukan seleksi aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau dengan kata lain memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem itu Universitas Sumatera Utara sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2010. Besarnya koefisien korelasi aitem total berada pada rentang 0-1 dengan tanda + atau -. Semakin baik daya diskriminasi aitem, maka koefesien korelasi semakin mendekati angka 1. Sedangkan koefesien yang mendekati angka 0 atau memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik. Sebagai kriteria pemilihan atau berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digun akan batasan ≥ 0.30 Azwar, 2010. Uji daya beda aitem yang dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini adalah skala konflik individu dan skala kesejahteraan psikologis kepada atasan dengan menggunakan bantuan program computer SPSS versi 16.0 for windows dengan menggunakan taraf signifikansi 5 p 0.05.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR