Dilihat dari grafik Histogram diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram
histogram.
4.1.3.2 Multikolinearitas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antara variabel independent. Jika terjadi korelasi maka
terdapat masalah multikolinearitas sehingga model regresi tidak dapat digunakan. Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor VIF, serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Besarnya tingkat multikolinearitas yang masih
dapat ditolerir, yaitu: Tolerance 0.1, dan nilai VIF 10. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian multikolonearitas:
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonearitas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Partisipasi Penyusunan
Anggaran ,601
1,664 Motivasi Kerja
,606 1,651
Komitmen Organisasi
,433 2,310
Locus Of Control
,992 1,008
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Universitas Sumatera Utara
tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,10. Nilai tol erance partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,601, motivasi kerja sebesar 0,606, komitmen
organisasi sebesar 0,433, dan locus of control sebesar 0,992. Nilai VIF dari keempat variabel independen juga lebih kecil dari lima 5 yaitu untuk partisipasi
penyusunan anggaran sebesar 1,664, motivasi kerja 1,651, komitmen organisasi 2,310, dan locus of control 1,008.
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi
heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart Diagram Scatterplot, dengan dasar
pemikiran bahwa : 1
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang,
melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas, 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Scaterplot
Berdasarkan gambar 4.3 tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas, karena pola tidak jelas dan titik-titik yang menyebar keatas
dan dibawah 0 pada sumbu Y.
4.1.4 Analisis Regresi