Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia

(1)

P

PE

EN

NG

GA

AR

RU

UH

H

K

KO

OM

MI

IT

TM

ME

EN

N

O

OR

RG

GA

AN

NI

IS

SA

AS

SI

I

D

DA

AN

N

L

LO

OC

CU

US

S

O

OF

F

C

CO

ON

NT

TR

RO

OL

L

T

TE

ER

RH

HA

AD

DA

AP

P

H

HU

UB

BU

UN

NG

GA

AN

N

A

AN

NT

TA

AR

RA

A

P

PA

A

RT

R

TI

IS

SI

IP

PA

AS

SI

I

P

PE

EN

NY

YU

US

SU

UN

NA

AN

N

A

AN

NG

GG

GA

AR

RA

AN

N

D

DA

AN

N

K

KI

IN

NE

ER

RJ

JA

A

M

MA

AN

NA

AJ

JE

ER

RI

IA

AL

L

P

PA

AD

DA

A

B

BA

AD

DA

AN

N

P

PE

EN

NG

GE

EM

MB

BA

AN

NG

GA

A

N

N

S

SU

UM

M

BE

B

ER

R

D

DA

AY

YA

A

K

KE

EB

BU

UD

DA

AY

YA

AA

AN

N

D

DA

AN

N

P

PA

AR

RI

IW

WI

IS

SA

AT

TA

A

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

M

EN

E

N

K

KE

EB

BU

UD

DA

AY

YA

AA

AN

N

D

DA

AN

N

P

PA

AR

RI

IW

WI

IS

SA

AT

TA

A

R

RE

EP

PU

UB

BL

LI

IK

K

I

IN

ND

DO

ON

NE

ES

SI

IA

A

T E S I S

O

O

l

l

e

e

h

h

N

N

G

G

A

A

T

T

E

E

M

M

I

I

N

N

0

0

7

7

7

7

0

0

1

1

7

7

0

0

5

5

6

6

/

/

A

A

k

k

t

t

S

S

E

E

K

K

O

O

L

L

A

A

H

H

P

P

A

A

S

S

C

C

A

A

S

S

A

A

R

R

J

J

A

A

N

N

A

A

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

S

S

U

U

M

M

A

A

T

T

E

E

R

R

A

A

U

U

T

T

A

A

R

R

A

A

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

2

2

0

0

0

0

9

9

S

E K O L AH

P A

S C

A S A R JA


(2)

P

PE

EN

NG

GA

AR

RU

UH

H

K

KO

OM

MI

IT

TM

ME

EN

N

O

OR

RG

GA

AN

NI

IS

SA

AS

SI

I

D

DA

AN

N

L

LO

OC

CU

US

S

O

OF

F

C

CO

ON

NT

TR

RO

OL

L

T

TE

ER

RH

HA

AD

DA

AP

P

H

HU

UB

BU

UN

NG

GA

AN

N

A

AN

NT

TA

AR

RA

A

P

PA

A

RT

R

TI

IS

SI

IP

PA

AS

SI

I

P

PE

EN

NY

YU

US

SU

UN

NA

AN

N

A

AN

NG

GG

GA

AR

RA

AN

N

D

DA

AN

N

K

KI

IN

NE

ER

RJ

JA

A

M

MA

AN

NA

AJ

JE

ER

RI

IA

AL

L

P

PA

AD

DA

A

B

BA

AD

DA

AN

N

P

PE

EN

NG

GE

EM

MB

BA

AN

NG

GA

AN

N

S

SU

UM

M

BE

B

ER

R

D

DA

AY

YA

A

K

KE

EB

BU

UD

DA

AY

YA

AA

AN

N

D

DA

AN

N

P

PA

AR

RI

IW

WI

IS

SA

AT

TA

A

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

M

EN

E

N

K

KE

EB

BU

UD

DA

AY

YA

AA

AN

N

D

DA

AN

N

P

PA

AR

RI

IW

WI

IS

SA

AT

TA

A

R

RE

EP

PU

UB

BL

LI

IK

K

I

IN

ND

DO

ON

NE

ES

SI

IA

A

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

O l e h

N

N

G

G

A

A

T

T

E

E

M

M

I

I

N

N

0

0

7

7

7

7

0

0

1

1

7

7

0

0

5

5

6

6

/

/

A

A

k

k

t

t

S

S

E

E

K

K

O

O

L

L

A

A

H

H

P

P

A

A

S

S

C

C

A

A

S

S

A

A

R

R

J

J

A

A

N

N

A

A

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

S

S

U

U

M

M

A

A

T

T

E

E

R

R

A

A

U

U

T

T

A

A

R

R

A

A

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

2


(3)

Judul Tesis : PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

Nama Mahasiswa : Ngatemin

Nomor Pokok : 077017056

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak) (Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) K e t u a A n g g o t a

Ketua Program Studi Direktur,


(4)

Tanggal lulus : 10 Agustus 2009 Telah diuji pada

Tanggal : 10 Agustus 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak

Anggota : 1. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak

3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak 4. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

“Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Agustus 2009 Yang membuat pernyataan,


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris Pengaruh Partisipasi Penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial serta pengaruh komitmen organisasi dan locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manjerial pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hipotesis kedua komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Hipotesis ketiga Locus of control berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan unit analisis 82 orang responden dari unsur pimpinan pejabat eselon I, II dan III. Seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel dengan cara sensus. Data yang digunakan adalah data primer dan diolah menggunakan uji statistik regresi linier berganda dengan alat SPSS.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dapat diterima dan signifikan pada = 5%. Hipotesis kedua komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial tidak dapat diterima dan tidak signifikan pada = 5%. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa

Locus of control berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial tidak dapat diterima dan tidak signifikan pada = 5%.

Kata kunci: Komitmen organisasi, locus of control, anggaran partisipatif dan kinerja manajerial.


(7)

ABSTRACT

This research is purposed to have empirically test on the effect of Organization Commitment and Locus of Control to Budget Participation and Managerial Performance Relationship in Resource Developmen Culture Board and Tourism Ministry of Department Culture and Tourism Republic of Indonesia. First hypotheses that proposed are positive influence of Budget Participation to the Managerial Performance. Second hypotheses that proposed are positive influence of Organization Commitment to the Budget Participation and Managerial Performance Relationship. Third hypotheses that proposed are positive influence of Locus of Control to the Budget Participation and Managerial Performance Relationship.

Method used in this research is method survey with population Resource Developmen Culture Board and Tourism Ministry of Department Culture and Tourism Republic of Indonesia and the unit analysis with the 82 respondent unsure of the official leadership echelon I,II and III. Entire population in this research serve as the sample with the census, the data used are primary data and processed using multiple regression statistical with Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Research proves this hypothetical that the fist budget participate affect

managerial performance can be received and significance at g = 5%. Second

hypothetical effect on organization commitment to the relationship between budget participation and managerial performance is not acceptable and not significance at g = 5%. Hypothetical third that Locus of Control affect the relationship between budget participation and managerial performance is not acceptable and not significance at g = 5%.

Keywords : Organization commitment, locus of control, budget participation and managerial performance.


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta selawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah mewariskan Al-Quran dan Hadist sebagai pedoman bagi umat manusia. Atas rahmat dan ridha Allah jugalah, penulis dapat menyelesaikan penelitian dalam rangka penulisan tesis yang berjudul “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA”. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar akademik Magister Sains (M.Si) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah membesarkan dan mendukung pendidikan anak-anaknya semoga menjadi amal jariah buat keduanya. Terima kasih kepada Istriku tercinta dan anak-anakku tersayang yang telah mendampingi dan memberikan semangat dan dukungan selama pendidikan S2 hingga penyelesaian tesis ini.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu ribuan terima kasih terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu penulis. Secara khusus dan ikhlas ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B.M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Drs. I Gusti Putu Laksaguna, CHA, MSc selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

4. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU Medan.


(9)

5. Drs Renalmon Hutahaean MM selaku Direktur Akademi Pariwisata Medan yang telah memberikan fasilitas beasiswa untuk para dosen dan staf pengajar Akademi Pariwisata Medan untuk mengikuti pendidikan S2.

6. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Acc,Ak., selaku pembimbing utama yang telah banyak memberi masukan serta motivasi kepada penulis dalam rangka penyusunan tesis ini. 7. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku pembimbing yang selalu memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis sampai selesainya penulisan tesis ini.

8. Bapak/Ibu Dosen Pembanding yang telah memberikan kritikan dan saran pada penulis dalam tesis ini.

9. Bapak/Ibu Para Dosen dan staf pengajar yang telah memberikan materi pengajaran selama pendidikan di Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana USU. 10. Bapak/Ibu Staf administrasi pada Program Studi Akuntansi pada Sekolah

Pascasarjana USU yang telah memberikan pelayan prima kepada semua mahasiswa. 11. Bapak/Ibu Pejabat dan Staf Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan

Pariwisata (BPSD BUDPAR) yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data-data penelitian.

12. Bapak/Ibu Pejabat dan Staf Akademi Pariwisata Medan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa Akuntansi Pemerintahan Kelas A dan Kelas B Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana USU, terima kasih atas kebersamaan dan silaturrahminya selama 2 tahun dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama ini.

Akhirnya, dengan hati terbuka penulis mohon maaf andainya terdapat kesalahan maupun kekeliruan dalam interaksi dengan berbagai pihak selama melakukan penelitian. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan keilmuan serta mendapat ridha dari Allah SWT. Amin.

Medan, Mei 2009


(10)

RIWAYAT HIDUP

1. N a m a : Ngatemin

2. Tempat/tgl lahir : Langkat, 7 Mei 1967

3. Pekerjaan : PNS di Akademi Pariwisata Medan 4. Agama : Islam

5. Orang tua

a. Ayah : Selamet b. Ibu : Sartini 6. Isteri : Suriyani

7. Anak : 1. Eko Fakhruddin

2. Muhammad Dwi Syahputra 3. Ridho Tri Rizki

8. Alamat : Jalan Sidomulyo Gg. Amal Lingkungan. 27 Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli.

Telp. (061) 77816311 9. Pendidikan :

a. SD Swasta Muhammadiyah 2410 Karang Gading 1980 b. SMP Swasta Muhammadiyah 10 Karang Gading 1983 c. SMEA Negeri Tanjung Pura 1986

d. D III Akuntansi FPIPS IKIP Medan 1989

e. S1 Fakultas KIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 1996 f. Sekolah Pascasarjana Magister Sain Akuntansi Ilmu Ekonomi USU 2009.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………...……… i

ABSTRACT ………...………. ii

KATA PENGANTAR ………...………... iii

RIWAYAT HIDUP ………...……….... vi

DAFTAR ISI ………...………... vii

DAFTAR TABEL …...………...………... x

DAFTAR GAMBAR ………...………... xi

DAFTAR LAMPIRAN ………...………... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

1.5. Originalitas ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Tinjauan Teori ... 9

2.1.1. Kinerja Manajerial... 9

2.1.2. Pengertian Anggaran... 11

2.1.3. Fungsi Anggaran... 12

2.1.4. Prosedur Penyusunan Anggaran... 13

2.1.5. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran... 15

2.1.6. Komitmen Oganisasi... 16

2.1.7. Locus of Control... 17

2.1.8. Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial... 19

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS……... 28

3.1. Kerangka Konsep... 28


(12)

BAB IV METODE PENELITIAN ... 31

4.1. Jenis Penelitian... 31

4.2. Lokasi Penelitian ... 31 4.3. Populasi dan Sampel ... 32 4.4. Metode Pengumpulan Data ... 33 4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 34 4.6. Metode Analisis Data... 40 4.7. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

5.1. Hasil Penelitian ... 45

5.1.1. Distribusi Frekuensi ... 45

5.1.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen .………... 47

5.2. Uji Asumsi Klasik Model I …….…... 51

5.3. Uji Asumsi Klasik Model II ... 52

5.3.1. Pengujian Normalitas ... 52

5.3.2. Uji Multikolinieritas... 53

5.3.3. Uji Heteroskedastisitas... 55

5.4. Uji Asumsi Klasik Model III... 56

5.4.1. Pengujian Normalitas ... 53

5.4.2. Uji Multikolinieritas ... 58

5.4.3. Uji Heteroskedastisitas... 60

5.5. Pembahasan Hasil Penelitian... 60

5.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama……... 60

5.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua...…………... 67


(13)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

6.1. Kesimpulan ... 75

6.2. Keterbatasan ... 76

6.3. Implikasi dan Saran ………... 76


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Tinjauan atas Peneliti Terdahulu... 25

4.1. Definisi Operasional Variabel ... 37

5.1. Deskripsi Profil Responden ... 45

5.2 Deskripsi Statistik mengenai Kinerja Manajerial, Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Locus of Control ... 46

5.3. Uji Validitas Instrumen ... 48

5.4. Uji Reliabilitas dengan Nilai Cronbach’s Alpha ………. 50

5.5. Uji Multikolinearitas ... 54

5.6 Uji Multikolinearitas ... 55

5.7 Uji Multikolinearitas ... 58

5.8 Uji Multikolinearitas ... 59

5.9 Pengujian Goodness of Fit ... 61

5.10. Hasil Perhitungan Uji t ………. 62

5.11. Pengujian Goodness of Fit ... 67

5.12. Hasil Perhitungan Uji t ……….. 68

5.13. Pengujian Goodness of Fit ... 71


(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 3.1. Model Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial,

Komitmen Organisasi dan Locus of Control Sebagai Variabel Moderating.. 28

5.1. Grafik Normalitas ………. ………. 52

5.2. Grafik Normalitas …………. ………. 53

5.3. Grafik Scaterplot Uji Heterokedastisitas ………... 56

5.4. Grafik Normalitas PP Plot ……….. 57

5.5. Grafik Normalitas Histogram ……….. 57


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Bantuan Pengisian Kuesioner ……… 82

2a. Tabulasi Data Identitas Responden ……….. 88

2b. Tabulasi Data Quesioner ……….. 90

3. Reliability Y ……….. 92

4. Validitas Reliability X1 ………. 93

5. Validity & Reliability X2 ………... 94

6. Validity & Reliability X3 ……….. 95

7. Frequencies KM_Y ……… 97

8. Frequencies X1 ……….. 99

9. Frequencies KO_X2 ……….. 100

10. Frequencies X3 ……….. 102

11. Model Regresi Berganda Model I ……….. 105

12a. Regression Sebelum Transformasi Y=X1+X2+X1.X2 ……….. 108

12b. Regression Sesudah Transformasi lnY+lnX1+lnX2+lnX1.lnX2 ……… 110

13a. Regresi Berganda Pengujian Hipotesis ke 3 Sebelum Proses Transformasi Y=X1+X3+X1.X3 ………... 113

13b. Regression Hipotesis ke 3 Sesudah Transformasi lnY=X1+X3+X1.X3 …… 115


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Reformasi di Indonesia telah mendorong terciptanya sikap keterbukaan dan sistem politik yang lebih fleksibel berikut kelembagaan yang yang mendukungnya. Hal lain juga dilihat dari pertanggungjawaban pemerintah daerah yang mengalami perubahan yakni dari vertical accountability (kepada pusat) menjadi horizontal accountability

(kepada masyarakat di daerah melalui DPRD). Dalam rangka pertanggungjawaban pemerintah kepada publik tidak terlepas dari program dan kegiatan yang dilakukan yang tertuang didalam lingkup anggaran, karena anggaran menjadi sangat relevan untuk diteliti lebih jauh berikut pengaruhnya pada kinerja pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya kepada publik. Dalam Sistem pengendalian manajemen, anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang penting baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam suatu organisasi (Halim dkk 2000).

Instansi/lembaga pemerintah merupakan lembaga sektor publik yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan publik. Dalam proses pemenuhan kebutuhan publik lembaga pemerintah tentunya berharap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya yang dimilikinya. Keterbatasan ini seringkali menimbulkan penafsiran yang negatif dari masyarakat bahwa lembaga sektor publik kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk menggerakkan pembangunan


(18)

sosial ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan (choise) dan trade off, dan anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat (Mardiasmo,2005:63).

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disyahkan (Nafirin,2007:11). Dalam implementasinya anggaran tidak hanya sebatas alat perencanaan dan pengendalian namun juga merupakan sarana atau alat bagi para manajer untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada bawahan prihal aktivitas yang harus dikerjakannya. Sebagaimana dikatakan oleh Kenis (1979) “Anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya dan pendapatan dalam pusat pertanggung jawaban suatu organisasi, tetapi anggaran juga merupakan alat bagi manajer tingkat atas untuk memotivasi bawahannya”. Oleh karenanya dalam penyusunan anggaran sebaiknya melibatkan para manajer tingkat menengah dan bawah. Selain itu keikutsertaan para manajer dalam proses penyusunan anggaran diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Semakin tinggi keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran akan semakin meningkatkan kinerja (Indriantoro,1998).

Dalam upaya pencapaian tujuan lembaga/organisasi diperlukan dukungan yang kuat dari masing-masing individu yang terlibat didalamnya dalam bentuk komitmen. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday at al, 1979). Komitmen akan menjadi hal yang penting manakala individu yang terlibat dalam


(19)

suatu organisasi memiliki kepedulian yang tinggi atas organisasi sehingga akan selalu berupaya bagaimana organisasi tersebut mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana dinyatakan oleh Angle & Perry (1981) ; Porter et al, (1974) Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi.

Disamping komitmen organisasi yang dimiliki, kebutuhan informasi manajerial dalam menyusun anggaran juga dipengaruhi faktor personalitas

(personality factor) yang ditunjukan dengan locus of control. Menurut

Brotosumarto dalam Astuti (2007) locus of control adalah sikap seseorang dalam mengartikan sebab dari suatu pristiwa, artinya locus of control harus dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebutuhan informasi seorang manajer untuk memprediksi ketidakpastian lingkungan dalam penyusunan anggaran. Oleh sebab itu locus of control yang dipersepsikan oleh manajer dapat dijadikan sebagai mediator untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.

Proses penyusunan anggaran pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata (BPSD BUDPAR) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai rentang waktu yang cukup panjang ( + 1 tahun ). Kegiatan penyusunan anggaran tersebut dimulai dari penyusunan Rencana Kegiatan dan Program (RKP) yang disiapkan pada bulan Januari-Februari, bulan Mei ditetapkan pagu indikatif, bulan Juni dilakukan pengusulan atas rencana penggunaan pagu indikatif, bulan September ditetapkan pagu sementara, bulan Oktober dilakukan pembahasan penggunaan pagu


(20)

sementara bersama Direktoran Jenderal Anggaran (DJA), bulan Desember ditetapkan pagu definitif dan di akhiri dengan terbitnya Daftar Isian Penentapan Anggaran (DIPA) oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) pada bulan Desember. Rentang waktu yang cukup panjang tersebut memberikan keleluasaan pada BPSD BUDPAR untuk mensosialisasikan perencanaan anggarannya kepada seluruh satuan kerja (Satker) yang ada dibawah naungan BPSD BUDPAR. Masing-masing Satker diberikan fleksibilitas untuk merencanakan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 tahun yang akan datang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta skala prioritas kebutuhan masing-masing.

Penyusunan anggaran pada tingkat satker juga akan melibatkan bagian-bagian/sub bagian yang ada dalam satker tersebut, karena bagian-bagian/sub bagian inilah yang akan melaksanakan semua program kerja dan anggaran yang akan disusun. Oleh karena itu keterlibatan/partisipasi aktif dari masing-masing kepala bagian/sub bagian sangat diperlukan supaya anggaran yang disusun mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masing-masing bagian/sub bagian tersebut. Dalam implementasinya pada tahapan inilah selalu terjadi keterlambatan dalam pengusulan program dan kegiatannya, akibatnya pimpinan tertinggi dari satuan kerja tersebut menyusun anggaran untuk tahun yang akan datang dengan dasar realisasi anggaran tahun yang lalu di tambah dengan estimasi kenaikan-kenaikan yang dianggap wajar .

Keterlambatan dalam pengusulan program kegiatan oleh masing-masing bagian dalam satker akan memberikan dampak terhadap kinerja satker dalam memberikan pelayanan kepada publik. Menurut Suryadi dalam Suprantiningrum (2003) kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau kelompok orang dalam suatu


(21)

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan dan prestasi seorang manajer dalam menjalankan organisasi untuk mewujudkan tujuan yang mengarah kepada ketercapaian pelayanan publik. Kepentingan kinerja manajerial dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh lembaga/organisasi dapat menerapkan visi, misinya agar pelayanan publik dapat terwujud. Salah satu bentuk konsistensinya adalah perlu dilakukannya bentuk aktivitas yaitu melakukan penjaringan aspirasi masyarakat dan adanya kejelasan dalam partisipasi penyusunan anggaran yang terpadu sehingga dapat tercapai suatu sistem yang dapat mencegah atau meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam mewujudkan good governance.

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang kinerja manajerial sebagai variabel dependen dengan berbagai variabel independennya hasilnya tidak konsisten. Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial selalu menunjukkan hasil yang bertentangan. Hasil penelitian yang dilakukan Brownell (1982), Brownell dan Mc.Innes (1986) Indriantoro (1995) menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pimpinan. Sebaliknya Milani (1975) menemukan hubungan yang tidak signifikan. Untuk perbedaan ini Govindarajan (1986) mengemukakan bahwa diperlukan pendekatan kontinjensi (contingency approach) dimana diketahui bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipassi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial mungkin berbeda antara satu situasi dengan situasi


(22)

yang lain. Dalam penelitian ini, dengan pendekatan kontinjensi akan dievaluasi keefektifan hubungan antara kedua variabel tersebut dengan komitmen organisasi.

Pada penelitian ini akan dicoba memperluas mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya, dimana pada penelitian ini, digabungkan faktor komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan pendekatan interaksi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dengan menginteraksikan komitmen organisasi dan locus of control di Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial ? 2. Apakah ada pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi

penyusunan anggaran dan kinerja manajerial ?

3. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial ?

1.3 Tujuan Penelitian


(23)

1. Untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.

2. Untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

3. Untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori akuntansi keperilakuan pengadopsiannya pada akuntansi sektor publik.

2. Memberikan masukan untuk bahwa pentingnya partisipasi dalam

penyusunan anggaran dan pentingnya komitmen organisasi yang tinggi serta locus of control, sehingga pelayan publik dapat tercapai dengan tingginya kinerja manajerial sebagai penentu kebijakan di lembaga pemerintah.

3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama.

1.5 Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Supomo dan Indriantoro (1998). Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah dimana objek penelitian yang berbeda yaitu di lembaga pemerintahan, selain itu juga peneliti menambahkan variabel moderating sementara penelitian sebelumnya tidak menggunakan komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Kinerja Manajerial

Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektitas dan efisiensi organisasi. Menurut Supomo dan Indriantoro (1998:12) bahwa : “Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain: perencanaan, koordinasi, supervisi, staffing, negosiasi, dan representasi”. Bagi organisasi itu sendiri kinerja manajerial dapat menjadi tolak ukur sejauh mana manajer melaksakanan fungsi manajemen. Mahoney (1963) dalam Panangaran (2008) mengukur kinerja manajerial dengan indikator :

1. Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi yang akan datang guna mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mempersiapkan informasi dalam bentuk laporan-laporan. Catatan dan analisa pekerjaan untuk dapat mengukur hasil pelaksanaannya.

3. Koodinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan.

4. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dan dilaporkan.

5. Supervisi, yaitu mengarahkan, memimpin dan mengembangkan potensi bawahan serta melatih dan menjelaskan aturan-aturan kerja kepada bawahan.


(25)

6. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru menempatkan dan mempromosikan pekerjaan tersebut dalam unit lainnya.

7. Negosiasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang dan jasa.

8. Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi dan kegiatan-kegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Perlu diingat bahwa penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi pemerintah, pengukuran kinerja pimpinan dilakukan untuk menilai seberapa baik pimpinan tersebut melakukan tugas pokok dan fungsi yang dilimpahkan kepadanya selama periode tertentu. Pengukuran kinerja pimpinan merupakan wujud dari pertanggungjawaban baik secara

vertical accountability yaitu pengevaluasian kinerja bawahan oleh atasan dan sebagai bahan pertanggungjawaban secara horizontal pemerintah kepada masyarakat atas amanah yang diberikan kepadanya.

2.1.2 Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan sebuah recana yang kuantitatif disusun secara sistematis, artinya disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika sehingga memungkinkan manajemen memonitor, mengendalikan dan mengarahkan kegiatan suatu perusahaan.


(26)

Harahap (2001:15) bahwa “Anggaran adalah suatu konsep yang membantu manajemen dalam mencapai tujuannya melalui upaya menuangkannya sacara tertulis, sasaran yang akan dicapai perusahaan mulai dari sasaran utama, sasaran khusus sampai rinciannya dan penyebabnya”. Sedangkan menurut Nafirin (2007:11) mengatakan bahwa : “Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu rencana dari program kerja yang disusun secara sistematis dalam angka dan dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Suatu anggaran merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengendalian (pengawasan). Anggaran mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi instansi/lembaga pemerintah dengan mengalokasian sumber daya yang ada menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.3 Fungsi Anggaran

Dalam pencapaian tujuannya, suatu instansi/lembaga pemerintah sangat memerlukan berbagai alat manajemen yang baik dan salah satu alat manajemen yang diperlukan tersebut adalah anggaran. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama antara lain ; fungsi perencanaan, fungsi koordinasi dan fungsi pengawasan.

Fungsi perencanaan meliputi penentuan tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek, aktivitas apa yang harus dilakukan, dan bagaimana melaksanakannya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini fungsi perencanaan mendasarkan kegiatan-kegiatan


(27)

pada penyelidikan, studi, dan penelitian. Anggaran bermanfaat untuk meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.

Fungsi koordinasi merupakan keserasian tindakan dalam bekerja dalam setiap orang atau bagian untuk mencapai tujuan. Dalam arti bahwa anggaran berfungsi mengkoordinasikan faktor-faktor manusia dan instansi /lembaga pemerintah dan dapat menguntungkan dalam arti seimbang dengan program-program instansi/lembaga pemerintah.

Fungsi pengawasan merupakan segala sesuatu yang termasuk dalam aktivitas penentuan apakah terhadap harta benda usaha telah diadakan pengamanan sebaik-baiknya, dengan adanya pengawasan dapat dilakukan suatu penceganhan secara umum pemborosan-pemborosan di dalam instansi/lembaga pemerintah.

Harahap (2001:11) mengatakan : fungsi-fungsi anggaran adalah : a. Anggaran setiap orang mengetahui arah yang akan diciptakannya

b. Sebagai pedoman (stewardship, guidance) dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan dating

c. Sebagai alat penting dalam proses pengawasan

d. Sebagai alat menerjemahkan filosofi dan tujuan utama perusahaan/lembaga

2.1.4 Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan, di mana rencana jangka panjang yang dituangkan dalam anggaran memberikan arah kemana kegiatan perusahaan ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program sehingga anggaran yang disusun memiliki arah seperti yang telah ditetepkan dalam jangka panjang. Agar penyusunan anggaran berjalan dengan baik dan lancar, perlu diterapkan suatu pedoman penyusutan anggaran.


(28)

Penyusutan anggaran dibuat secara terperinci dan jelas sehingga setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan tiap bagian. Pedoman yang telah disusun ini akan didistribusikan kepada setiap manajer bagian dan setiap manajer bagian akan memberikan informasi kepada bawahannya mengenai hal-hal yang belum jelas sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan.

Dalam penyusunan anggaran suatu perusahaan haruslah ditempuh suatu prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Prosedur penyusunan anggaran dimulai dari pengumpulan data-data dari masing-masing bagian. Data ini akan dianalisa selanjutnya, dari hasil analisa tersebut maka disusunlah suatu rancangan anggaran.

Menurut Shim (2002:2) langkah-langkah yang harus diikuti dalam penyusunan anggaran yaitu :

a. Penetapan tujuan

b. Pengevaluasian sumber-sumber daya yang tersedia

c. Negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka-angka anggaran d. Pengkoordinasian dan peninjauan komponen

e. Persetujuan akhir

f. Pendistribusian anggaran yang disetujui

Menurut Munandar (200:11) bahwa ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran antara lain :

a. Faktor intern yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat pada perusahaan itu sendiri yang berupa :

1) Data-data penjualan tahun sebelumnya

2) Kebijakan perusahaan menyangkut kegiatan operasi perusahaan 3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan

4) Model kerja yang dimiliki perusahaan

5) Kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, akuntansi dan pembelanjaan.

b. Faktor ekstern yaitu informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan yang mempunyai rupa dan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, faktor-faktor tersebut antara lain :


(29)

2) Tingkat pertumbuhan penduduk 3) Tingkat penghasilan masyarakat 4) Tingkat pendidikan

5) Tingkat penebaran penduduk

6) Berbagai kebijakan pemerinatah baik dibidang ekonomi, sosial budaya maupun keamanan

7) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kamajuan teknologi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor intern merupakan faktor yang dapat dikendalikan sampai pada batas-batas tertentu sesuai dengan batas kebutuhan

(contrable), sedangkan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah

faktor ekstern yang menyesuiakan kebijakannya sesuai dengan kebutuhnnya.

2.1.5 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Partisipasi merupakan suatu konsep di mana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya (Robbins 2002:179). Partisipasi anggaran didefinisikan sebagai keterlibatan manajer-manajer pusat pertanggungjawaban dalam penyusunan anggaran Govindarajan (1986) Sementara Supomo dan Indriantoro (1998;2) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses di mana individu terlibat dalam penyusunan target anggaran, lalu individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan, berdasarkan target anggaran. Keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran akan menjadikan para manjer dapat lebih mengerti akan apa yang harus ia kerjakan sehingga diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Para bawahan yang merasa aspirasinya dihargai dan mempunyai pengaruh pada anggaran yang disusun akan lebih mempunyai tanggung jawab dan konskwensi moral untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang ditargetkan dalam anggaran Supomo (1998) Selanjutnya Milani (1975) dalam Ariadi (2006) menyatakan bahwa ketika suatu tujuan atau standard yang dirancang secara


(30)

partisipatif disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan atau standard yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunannya.

Anggaran disusun oleh setiap manajer pusat pertanggungjawaban, kemudian para lini manajer pusat pertanggungjawaban tersebut akan melaporkan hasil pertanggungjawaban tersebut yang selanjutnya akan menjadi feedback bagi manajemen puncak sebagai pengukuran prestasi. Adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran, maka akan terbangun suatu interaksi yang lebih baik antara top manajemen dan para lini manajer. Partisipasi akan memungkinkan terjadinya komunikasi dan interaksi yang semakin baik antara satu dengan yang lainnya serta kerjasama dalam tim yang semakin solid untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian akan terciptalah komitmen untuk merealisasikannya kearah yang lebih baik.

2.1.6 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al, 1979). Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi (Porter et al., 1974) Wiener (1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri.


(31)

merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu atau karyawan dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi, dan condong berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi (Angle dan Perry, 1981; Porter et al., 1974). Oleh sebab itu dapat dimungkinkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan menjadi lebih berpengaruh terhadap kinerja manajerial, apabila dibarengi dengan komitmen orgnisasi yang tinggi para manajer baik selaku manajer pusat pertanggung jawaban maupun sebagai manajer pelaksana kegiatan.

2.1.7 Locus of Control

Konsep tentang locus of control (pusat kendali) pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun 1966 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi padanya. Locus of control

menurut Hjele dan Ziegler, Baron dan Byren, dalam Astuti (2007) diartikan sebagai perepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian (personility), yang didefenisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib

(destiny) sendiri (Rotter,1966). Lefcourt (1982) menyatakan bahwa Locus of control

dibedakan menjadi locus of control internal yaitu yang ditunjukkan dengan pandangan bahwa pristiwa baik buruk yang terjadi diakibatkan oleh tindakan seseorang. Oleh kaena


(32)

itu terjadinya suatu pristiwa berada dlam control seserorang. Sedang locus of control

external yaitu ditunjukkan dengan pandangan bahwa pristiwa baik buruk yang terjadi

tidak berhubungan dengan prilaku seseorang pada situasi tertentu, oleh karena itu disebut dengan diluar control seseorang. Setiap orang memiliki locus of control tertentu yang berada diantara kedua ekstrem tersebut.

Perbedaan karekteristik antara internal locus of control dengan external locus of control menurut Crider (1983) sebagai berikut :

1. Internal Locus Of Control

a. Suka bekerja keras

b. Memiliki inisiatif yang tinggi

c. Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah d. Selalu mencoba untuk berfikir seefektif mungkin

e. Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin berhasil

2. External Locus Of Control

a. Kurang memiliki inisiatif

b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan.

c. Kurang suks berusaha, karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol

d. Kurang mencari informasi untuk memecahkan masalah

Pada orang-orang yang memiliki internal locus of control faktor kemampuan dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu apabila individu dengan internal locus of control

mengalami kegagalan akan menyalahkan dirinya sendiri karena kurangnya usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan, mereka akan merasa bangga atas hasil


(33)

usahanya. Sebaliknya orang yang memiliki external locus of control melihat keberhasilan dan kegagalan dari faktor kesukaran dan nasib, oleh karena itu apabila mengalami kegagalan mereka cendrung menyalahkan lingkungan sekitar yang menjadi penyebabnya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap tindakan dimasa datang, karena merasa tidak mampu dan kurang usahanya maka mereka tidak mempunyai harapan untuk memperbaiki kegagalan tersebut.

Brownell (1982) mengelompokkan berbagai kondisi Locus of Control kedalam empat kelompok variabel yaitu kultural, organisasional, interpersonal dan individual. Secara individual Locus of control merupakan salah satu faktor mempengaruhi cara pandang seeorang terhadap suatu peristiwa untuk bisa atau tidaknya ia mengendalikan peristiwa tersebut. Kondisi ini memberikan arti bahwa dalam rangkaian penyusunan anggaran tidak terlepas dari peran individu dalam mewujudkan apakah keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang akan terjadi. Hal ini kembali kepada personality seseorang mana yang lebih dominan apakah locus of control intenal atau locus of control external. Semuanya itu akan berpengaruh kepada prilaku pemimpin yang dihubungkan dengan kinerja manajerial.

2.1.8 Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

Partisipasi anggaran diperkirakan dapat mempengaruhi moral, sikap, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Menurut Iksan Dan Ishak (2005:173) bahwa partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap sikap karyawan, meningkatkan kerjasama diantara manajemen, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kinerja manajerial. Partisipasi dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik untuk para pekerja dalam rangka meningkatkan diri mereka kepada masing-masing tanggungjawab/tugas yang


(34)

diemban. Adanya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan rasa memiliki dan kepercayaan diri dalam melaksanakan anggaran yang telah ditetapkan sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan efektif serta capaian kinerja yang maksimal. Argyris (1952) dalam Fitri (2004) menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan tersebut.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:87) penilaian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki dampak positif karena dua alasan yaitu :

a. kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer dibandingkan bila secara eksternal b. hasil penyusunan anggaran partisipatip adalah pertukaran informasi yang efektif.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial ada 10 penelitian, diantaranya :

1. Penelitian Sinambela (2003) dengan judul pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial sedangkan variabel independennya partisipasi penyusunan anggaran. Penelitian ini dilakukan terhadap dekan-dekan pada perguruan tinggi swasta di Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial. 2. Penelitian Supomo dan Indriantoro (1998) dengan judul pengaruh struktur dan kultur

organisasi terhadap keefektifan partisipasi angaran dalam peningkatan kinerja manajerial. Penelitian ini menggunakan variabel moderating yaitu struktur dan kultur


(35)

organisasi sedangkan partisipasi anggaran diposisikan sebagai variabel independen sementara kinerja manajerial sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan terhadap 179 manajer di Jakarta yang berperan dalam berbagai fungsi seperti akuntansi, administrasi, produksi, sistem informasi dan pemasaran. Hasil penelitian ini menemukan bahwa hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi secara positif oleh struktur dan kultur organisasi. 3. Penelitian Riyadi (2000) dengan judul pengaruh motivasi dan pelimpahan wewenang

sebagai variabel moderating dalam hubungan antara partisipasi penyusun anggaran dan kinerja manajerial. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran sebagai variable independen serta kinerja manajerial sebagai variable dependen sedangkan motivasi dan pelimpahan wewenang sebagai variable moderating. Penelitian ini menemukan bahwa motivasi berpengaruh negatif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manjerial.

4. Cosyanata (2001) telah meneliti pengaruh pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan penganggaran dan kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi Swasta. Penelitian ini menggunakan partisipasi penyusunan penganggaran sebagai variable independen dan kinerja manajerial sebagai variable dependen dan pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi sebagai variable moderating. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

5. Penelitian Supriono (2004) yang berjudul Pengaruh komitmen organisasi dan keinginan sosial terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja


(36)

manajerial. Dalam penelitian ini komitmen organisasi dan keinginan sosial menjadi variable moderating dan yang menjadi variable independennya partisipasi penganggaran serta kinerja manajerial sebagai variable dependen. Hasilnya menyatakan bahwa hubungan partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komitmen organisasi sosial.

6. Penelitian Maisyarah (2008) dengan judul Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran tehadap kinerja manajerial dengan komunikasi dan komitmen sebagai moderating variabel pada PDAM Propinsi Sumatera Utara. Yang menjadi variabel dependen kinerja manajerial dan variabel independennya partisipasi dalam penyusunan anggaran serta variabel moderating komunikasi dan komitmen organisasi. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, Tetapi interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara partial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan. Terhadap kinerja manajerial dan interaksi antara partisipasi dengan komitmen organisasi secara partial maupun simultan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Serta interaksi antara partisipasi, komunikasi,komitmen organisasi secara partial maupun simultan menunjukkan pegaruh negative terhadap kinerja manajerial. 7. Penelitian Ritonga (2008) dengan judul penelitian pengaruh budaya paternalistik dan

komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara. Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja manajerial sedangkan variabel independennya partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan variabel moderating budaya paternalistik dan komitmen organisasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa


(37)

partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Dan budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Serta budaya paternalistik dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaru terhadap kinerja manajerial. 8. Astuti (2007) dengan judul penelitian Ketidakpastian Lingkungan Terhadap

Karekteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dengan Moderasi Locus of

Control pada perusahaan manufaktur di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa

Tengah. Variabel dependen penelitian ini adalah Karekteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen sedangkan variabel independennya Ketidakpastian Lingkungan dengan variabel moderating Locus of Contol. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa moderasi variabel locus of control dapat memperkuat pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap karekteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

9. Manurung (2008) dengan judul penelitian Locus of Control dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kesenjangan Anggaran Dengan Kinerja Aparat Dinas Pendidikan Nasional Pemerintah Kabupaten Simalungun. Variabel dependen penelitian ini adalah Kinerja sedangkan variabel independennya Partisipasi Anggaran dan Kesenjangan Anggaran dengan variabel moderating Locus of Control dan Gaya Kepemimpinan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa moderasi variabel locus of control dan gaya kepemimpinan dapat


(38)

menjelaskan pengaruh partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran terhadap kinerja aparat Dinas Pendidikan Nasional Pemerintah Kabupaten Simalungun.

10. Noor (2007) dengan judul penelitian Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. Yang menjadi variabel dependennya Kinerja Manajerial sedangkan variabel independennya adalah Partisipasi Penyusunan Anggaran, dengan Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kinerja manajerial dengan partisipasi penyusunan anggaran.

Tinjauan atas penelitian terdahulu tersebut secara ringkas hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tinjauan atas Peneliti Terdahulu

No

Nama Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Variabel yang

Digunakan Hasil Penelitian

1 Sinambela (2003) Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial

Dependen variable : Kinerja manjerial Independen variabel : Partisipasi penyusunan anggaran

Partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial

2 Supomo dan

Indriantoro (1998)

Pengaruh struktur dan kultur organisasi terhadap keefektifan partisipasi angaran dalam peningkatan kinerja manajerial.

Dependen variabel : kinerja manajerial Independen variabel : partisipasi anggaran Variabel moderating : struktur dan kultur organisasi

Partisipasi dalam

penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial.

3 Riyadi (2000)

Pengaruh motivasi dan pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating dalam hubungan antara partisipasi penyusun anggaran dan kinerja manajerial

Variable dependen : kinerja manajerial Variable independen: partisipasi penyusunan anggaran

Variable moderating : motivasi dan pelimpahan wewenang

Motivasi berpengaruh negatif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manjerial. 4 Cosyanata (2001) Pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi dalam hubungan antara partisipasi

Variable dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi penyusunan penganggaran

Terdapat hubungan yang signifikan antara pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan


(39)

kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi Swasta. komitment organisasi 5 Supriono RA (2004) Pengaruh komitmen organisasi dan keinginan sosial terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial

Variable dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi penganggaran Variable moderating : komitmen organisasi dan keinginan sosial

Partisipasi penganggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial. Hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manager dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komitmen organisasi. Hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manager dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh keinginan sosial 6 Maisyarah (2008) Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komunikasi dan komitmen sebagai moderating variable pada PDAM Propinsi Sumatera

Utara

Variable dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi dalam penyusunan anggaran Variable moderating : komunikasi dan komitmen organisasi

Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara partial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara partial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Interaksi antara partisipasi, komunikasi, dan komitmen organisasi secara partial maupun simultan menunjukkan pengaruh negative terhadap kinerja manajerial 7 Ritonga (2008) Pengaruh budaya paternalistik dan komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

Variable dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi dalam penyusunan anggaran Variable moderating : budaya paternalistic dan komitmen organisasi

Partisipasi penyusunan anggaran, budaya

paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial

Komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial

Budaya paternalistik dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial 8 Astuti

(2007)

Ketidakpastian Lingkungan Terhadap

Variabel dependennya : Karekteristik Informasi

Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa moderasi Lanjutan Tabel 2.1


(40)

Karekteristik

Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dengan Moderasi

Locus of Control pada perusahaan

manufaktur di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Sistem Akuntansi Manajemen Variabel independennya Ketidakpastian Lingkungan dengan variabel moderating

Locus of Control

variabel locus of control

dapat memperkuat pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap karekteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

9 Manurung (2008)

Locus of Control dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kesenjangan Anggaran Dengan Kinerja Aparat Dinas Pendidikan Nasional Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Variabel dependen penelitian ini adalah Kinerja sedangkan variabel independennya Partisipasi Anggaran dan Kesenjangan Anggaran dengan variabel moderating Locus of Control dan Gaya Kepemimpinan.

Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa moderasi variabel locus of control dan gaya kepemimpinan dapat menjelaskan pengaruh partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran terhadap kinerja aparat Dinas Pendidikan Nasional Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Secara bersama-sama baik variabel moderating dan variabel independen berpengaruh terhadap kinerja. 10 Noor (2007) Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial Variabel Dependennya Kinerja Manajerial Variabel independennya Partisipasi Penyusunan Anggaran, Variabel Moderating Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan

Ada pengaruh signifikan antara kinerja manajerial dengan partisipasi penyusunan anggaran


(41)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep

Hubungan antar variabel yang diprediksi dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Komitmen Organisasi X2

Partisipasi Penyusunan Anggaran

X1

Kinerja Manajerial

Y

Locus of Control X3

Gambar 3.1. Model Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial, Komitmen Organisasi dan Locus of Control Sebagai Variabel

Moderating

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai efek yang positif terhadap kinerja manajerial (Argyris, 1952; Becker dan Green, 1962; Leavitt, 1963). Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa hubungan tersebut positif (Merchant, 1981; Brownell, 1982; Brownell dan Mc. Innes 1986; Bambang Supomo dan Indriantoro, 1998). Walaupun ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja secara tidak signifikan seperti penelitian yang dilakukan Cherrington dan Cherrington, (1973); Milani, (1975); Hirst, (1986); Stedry (1960); Bryan dan Locke,(1967) namun dalam penelitian ini diprediksi


(42)

bahwa partisipasi penyusunan anggaran akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al, 1979). Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih

"

mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri. Bagi individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu atau karyawan dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi, dan condong berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan menjadi lebih berpengaruh terhadap kinerja manajerial, apabila dibarengi dengan komitmen orgnisasi yang tinggi.

Locus of control adalah posisi kendali hidup seseorang. Semakin

seseorang berfikir locus of control ada didalam dirinya, akan semakin mudah baginya untuk memperbaiki performanya (Hanna,2001). Lefcourt (1982) menyatakan bahwa manajer yang memiliki locus of control internal lebih memperhatikan dan siap untuk belajar terhadap lingkungan disekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa manajer dengan locus of control intenal lebih menyadari pentingnya informasi yang relevan dalam penyusunan anggaran hal ini disebabkan untuk menghadapi lingkungan yang tidak pasti. Sebaliknya manajer yang memiliki locus of control eksternal, yang meyakini ketidakberdayaan cenderung tidak mau belajar dan merasa tidak perlu untuk memilih informasi


(43)

yang relevan akan penyebab kegagalan.

3.2 Hipotesis

1. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

2. Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

3. Locus of control berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan


(44)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal yang artinya berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain dan juga berguna bagi penelitian yang bersifat ekperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampak dari variabel dependen secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan survei dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudyaan dan Pariwisata Republik Indonesia yang merupakan salah satu instansi pemerintah yang merupakan perwujudan kewajiban dari penyelenggara pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi.

Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata (BPSD BUDPAR) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia selanjutnya disebut Badan Pengembangan Sumber Daya adalah unsur penunjang pelaksana tugas departemen yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri. Tugas pokok kepala Badan Pengembangan Sumber 31


(45)

Daya Kebudayaan dan Pariwisata adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengelolaan data dan informasi dibidang kebudayaan dan pariwisata. Tugas pokok, dan Fungsi dan Kelembagaan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata diatur dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM.17/HK.001/MKP-2005 tanggal 27 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

4.3 Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, sedangkan unit analisisnya adalah unsur

pimpinan yang menduduki jabatan eselon II, III dan IV setingkat

kepala/ketua/direktur, kepala bagian dan kepala sub bagian (kasubag)/kepala sub bidang (kasubbid) yang berjumlah 82 yang terdiri dari :

1. Pejabat Eselon II : 6 Orang

2. Pejabat Eselon III : 30 Orang

3. Pejabat Eselon IV : 46 Orang

Seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel. 4.4 Metode Pengumpulan data

Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner

(questionnaires). Penyebaran kuesioner dilakukan secara personal (personally


(46)

dan memberikan penjelasan seperlunya tentang kuesioner dan dapat langsung dikumpulkan setelah dijawab oleh responden. Selain itu untuk para pimpinan/kepala satuan kerja yang sulit ditemui dalam waktu singkat maka peneliti menggunakan mail survei dengan mengirimkan kusioner melalui pengiriman melalui jasa kantor pos/ekspedisi.

Kuesioner terdiri dari 39 pertanyaan dengan jawaban yang menggunakan skala likert 5 point, yaitu responden dimintai untuk memberikan jawaban seberapa jauh responden setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Untuk variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Locus Of Control jawaban dan pemberian skor adalah sebagai berikut :

a. Jawaban sangat setuju (SS) = 5

b. Jawaban setuju (S) = 4

c. Jawaban netral (N) = 3

d. Jawaban tidak setuju (TS) = 2

e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) = 1

Variabel Kinerja Manajerial yang merupakan variabel dependen jawaban dan pemberian skor adalah sebagai berikut :

a. Diatas rata-rata = 5 dan 4

b. Rata-Rata = 3

c. Dibawah Rata-Rata = 2 dan 1

4.5 Defenisi Oprasional dan Metode Pengukuran Variabel


(47)

a. Partisipasi penyusunan anggaran (X1) didefenisikan sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam proses penyusunan anggaran. Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) dalam Riyadi (1998) yang terdiri dari lima pertanyaan meliputi :

1. Partisapasi manajer dan pengaruhnya dalam menentukan sasaran anggaran’ 2. Partisipasi manajer dalam memformulasikan sasaran anggaran

3. Partisipasi manajer dalam penetapan sasaran anggaran secara terkendali 4. Partisipasi dalam penjabaran opini dan pemikiran atasan oleh manajer. 5. Partisipasi dalam pengambilan keputusan didasari kepuasan manajer

b. Komitmen Organisasi (X2) menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Untuk mengukur variabel ini peneliti menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mowday (1979) dalam Ritonga (2008) dengan sembilan item pertanyaan antar lain mencakup tentang :

1. Komitmen akan membantu organisasi menjadi sukses. 2. Komitmen akan kebanggaan terhadap organisasi sebagai tempat yang baik

untuk bekerja.

3. Komitmen akan menerima setiap penugasan dalam organisasi. 4. Komitmen akan system nilai dalam organisasi.

5. Komitmen akan rasa bangga bekerja pada organisasi.

6. Komitmen bahwa organisasi akan memberiakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kinerja.


(48)

7. Komitmen atas pilihan yang tepat bekerja di organisasi saat ini dibandingkan organisasi lain yang sudah dipertimbangkan.

8. Komitemen akan kepedulian manajer terhadap masa depan organisasi tempat bekerja.

9. Komitmen bahwa organisasi ini adalah pilihan yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang dipilih untuk bekerja.

c. Locus of control (X3) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi padanya. Locus of control diukur dengan indikator internal locus dan external locus yang terdiri dari 16 item pertanyaan (1-8 internal locus dan 9-16 external locus). Pertanyaan yang digunakan diadopsi dari instrument yang dikembangkan dari Baron dan Byren (1994) dalam Astuti (2007), pertanyaan yang berkaitan dengan Locus Of Control mencakup hal :

a. Internal Locus Of Control

1. Kehormatan sebagai sesuatu yang memang layak diterima. 2. Keberhasilan yang terjadi adalah hasil perbuatan saya sendiri 3. Keberuntungan

4. Sesuatu jabatan ditentukan oleh kemampuannya

5. Keberhasilan yang terjadi akibat perbuatan saya sendiri 6. Perencanan untuk mewujudkannya

7. Kesalahan bersedia mengakuinya

8. Memutuskan sendiri apa yang sebaiknya mereka lakukan


(1)

Lampiran 1

Hal. : Bantuan Pengisian Kuesioner Medan, Mei 2009 Kepada Yth.

Bapak/Ibu Pejabat Struktural pada Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar di- Tempat

Dengan hormat, sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu yang Bapak/Ibu berikan, sebagai salam hormat disini saya memperkenalkan diri :

Nama : Ngatemin NIM : 077017056

Program Studi : Magister Ilmu Akuntansi, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Pekerjaan : PNS di Akademi Pariwisata Medan Alamat : Jl. Rumah Sakit Haji No. 12 Medan Telepon/Fax : (061) 6636978, (061) 6629441

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Strata Dua (S-2) maka saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan :

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi dan Locus of Control

Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran

dan Kinerja Manajerial pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia”.

Pembimbing : 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ak 2. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si. Ak

berkenaan dengan penelitian ini mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk turut serta berpartisipasi mengisi kuesioner yang telah disediakan (terlampir).

Demikian disampaikan, atas bantuan dan partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

N g a t e m i n NIM.077017056


(2)

KUISIONER PENELITIAN A. TUJUAN

Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa opini dan persepsi dari responden tentang pengaruh komitmen organisasi dan locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manjerial pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Depbudpar.

Data yang terkumpul dari kuesioner ini akan diolah dan digunakan hanya untuk tujuan akademik semata dan semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dijamin kerahasiaannya.

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Usia Responden : ………… Tahun

2. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki

2. Perempuan 3. Tingkat Pendidikan : 1 S3

2. S2 3. S1 4. SLTA

4. Masa Kerja : ………….. Tahun

C. KETERANGAN DAFTAR PERTANYAAN UNTUK ANGKET

Untuk pertanyaan-pertannyaan dibawah ini, Bapak /ibu cukup memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah disediakan yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/ibu Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju


(3)

D. VARIABEL PENELITIAN

PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

No Keterangan STS

1 TS 2 N 3 S 4 SS 5

1 Saya memiliki pengaruh yang besar dalam

menentukan sasaran anggaran di bagian saya 1 2 3 4 5

2

Sesungguhnya saya hanya memiliki sedikit pengaruh dalam memformulasikan sasaran anggaran di bagian saya.

1 2 3 4 5

3 Penetapan sasaran anggaran di bagian saya

cukup banyak berada di bawah kendali saya. 1 2 3 4 5

4

Atasan biasanya menyatakan opini dan pemikiran saya pada saat menetapkan sasaran anggaran.

1 2 3 4 5

5

Anggaran pada bagian saya belum diputuskan sampai saya merasa puas dengan anggaran tersebut.

1 2 3 4 5

KOMITMEN ORGANISASI

No Keterangan STS

1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 1

Saya berkeinginan memberikan segala upaya yang ada untuk membantu organisasi ini menjadi sukses.

1 2 3 4 5

2

Saya membanggakan organisasi ini kepada teman-teman saya sebagai suatu organisasi yang baik untuk bekerja.

1 2 3 4 5

3

Saya akan menerima hampir setiap jenis penugasan pekerjaan agar tetap bekerja pada organisasi ini.

1 2 3 4 5

4 Saya menemukan bahwa sistem nilai (value)

saya sama dengan sistem nilai (value) organisasi. 1 2 3 4 5 5 Saya bangga mengatakan kepada orang lain

bahwa saya bekerja pada organisasi ini. 1 2 3 4 5

6

Organisasi ini memberikan peluang yang terbaik bagi saya dalam meningkatkan kinerja

organisasi.

1 2 3 4 5

7

Saya merasa pilihan saya untuk bekerja pada organisasi ini sangat tepat dibandingkan dengan organisasi lain yang sudah saya pertimbangkan sebelumnya.


(4)

8 Kepedulian saya terhadap masa depan organisasi

tempat saya bekerja sangat besar. 1 2 3 4 5

9

Bagi saya organisasi ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang dipilih untuk bekerja.

1 2 3 4 5

LOCUS OF CONTROL

No Keterangan STS

1 TS

2 N

3 S 4

SS 5 A FAKTOR INTERNAL

1 Saya memperoleh kehormatan sebagai sesuatu

yang memang layak diterima 1 2 3 4 5

2 Keberhasilan yang terjadi adalah hasil perbuatan

saya sendiri 1 2 3 4 5

3 Apa yang saya peroleh tidak ada kaitannya

dengan keberuntungan 1 2 3 4 5

4 Memilih seseorang untuk menempati sesuatu

jabatan ditentukan oleh kemampuannya 1 2 3 4 5

5 Tidak berhasil yang terjadi akibat perbuatan saya

sendiri 1 2 3 4 5

6 Saya membuat perencanan dan mampu

mewujudkannya 1 2 3 4 5

7 Apabila terjadi kesalahan saya bersedia

mengakuinya 1 2 3 4 5

8

Pemimpin yang baik mengharapkan pegawai memutuskan sendiri apa yang sebaiknya mereka lakukan

1 2 3 4 5

B FAKTOR EKSTERNAL

1 Hasil Kerja yang berharga sering saya abaikan 1 2 3 4 5

2 Saya merasa memiliki tidak cukup kendali untuk

mengarah tujuan hidup 1 2 3 4 5

3 Saya memutuskan untuk sesuatu dengan

melemparkan mata uang 1 2 3 4 5

4 Yang menjadi pimpinan tergantung kepada

keberuntungan yang melekat pada seseorang 1 2 3 4 5

5 Kejadian buruk yang terjadi akibat

ketidakmujuran 1 2 3 4 5

6 Membuat perencanaan yang terlalu jauh ke


(5)

7 Hal yang terbaik adalah menutupi kesalahan

orang lain 1 2 3 4 5

8 Pemimpin yang baik adalah memperjelas

pekerjaan karyawannya 1 2 3 4 5

KINERJA MANAJERIAL

No Keterangan di bawah

rata-rata

Rata rata

di atas rata-rata

1

Perencanaan:

Menentukan tujuan, kebijakan dan

tindakan/ pelaksanaan penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, pemrograman.

1 2 3 4 5

2

Investigasi:

Mengumpulkan dan menyiapkan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisa pekerjaan.

1 2 3 4 5

3

Pengkoordinasian:

Tukar menukar informasi dengan bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu departemen lain, hubungan dengan

manajer yang lain.

1 2 3 4 5

4

Evaluasi:

Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan

produk/jasa.

1 2 3 4 5

5

Pengawasan:

Mengarahkan, memimpin dan

mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan.

1 2 3 4 5

6

Pemilihan staf:

Mempertahankan angkatan kerja di bagian anda, merekrut, mewawancarai dan

memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan memutasi pegawai.


(6)

7

Negosiasi:

Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa,

menghubungi pemasok, tawar menawar dengan pemasok.

1 2 3 4 5

8

Perwakilan:

Menghadiri pertemuan, pertemuan dengan organisasi lain, pertemuan perkumpulan, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum organisasi anda.

1 2 3 4 5


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

1 52 98

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 5 117

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Perusahaan Asuransi Cabang Surakarta).

0 1 8

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey Pada Kantor Cab

0 1 17

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN Pelimpahan Wewenang Dan Komitmen Organisasi Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada PT.PLN Persero Su

0 1 18

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 14

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 19

DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

0 1 95