Kegunaan Anggaran Karakteristik Anggaran

Anggaran juga dapat didefenisikan sebagai suatu rencana tindakan plan of action yang dinyatakan secara kuantitatif mengenai apa yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi perusahaan pada masa yang akan datang yang berhubungan dengan pendapatan, arus-kas, posisi keuangan dan rencana- rencana lainnya yang relevan dengan hal-hal tersebut. Alat penting untuk perencanaan dan pengendalian dalam suatu organisasi adalah anggaran. Anggaran juga merupakan rencana keuangan perusahaan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai kinerja Schiff dan Lewin, 1970, alat untuk memotivasi kinerja para anggota organisasi Chow dkk, 1988, alat koordinasi dan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dalam organisasi Kenis, 1979, dan alat untuk mendelegasikan wewenang pimpinan kepada bawahan Hofstede, 1968. Dari pengertian- pengertian di atas, dapat diperoleh makna bahwa anggaran berisi rencana rencana kerja, rencana keuangan yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

2.1.2.1. Kegunaan Anggaran

Penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan utama, yaitu: 1 untuk menyesuaikan rencana strategis; 2 untuk membantu mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi; 3 untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; 4 Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer

2.1.2.2. Karakteristik Anggaran

Suatu anggaran harus dapat memotivasi manajer dan karyawan untuk memenuhi sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran sehingga meningkatkan efektifitas anggaran. Oleh karena itu anggaran harus memperhatikan aspek perilaku manusia. Kenis 1979 mengembangkan lima karakteristik anggaran yang memperhatikan perilaku manusia. Karakteristik tersebut adalah: 1. Budgetary Participation partisipasi anggaran Mengacu pada sejauh mana manajer berpartisipasi dalam menyusun anggaran dan mempengaruhi sasaran anggaran untuk pencapaian prestasinya. 2. Budgetary Goal Clarity kejelasan sasaran anggaran Mengacu pada sejauh mana sasaran anggaran dinyatakan secara jelas dan spesifik, juga dimengerti oleh para manajer yang bertugas mencapai sasaran anggaran. Sasaran anggaran yang jelas ini tentunya akan membantu aparat pelaksana anggaran untuk mencapai target realisasi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran anggaran yang jelas juga akan mempermudah untuk menyusun target anggaran. 3. Budgetary Feedback umpan balik anggaran Umpan balik tentang tingkat pencapaian sasaran anggaran adalah variabel motivasi yang sangat penting. Universitas Sumatera Utara 4. Budgetary Evaluation evaluasi anggaran Evaluasi anggaran mengacu pada selisih anggaran yang ditelusuri ke manajer pusat pertanggung jawaban dan dipakai untuk mengevaluasi kinerja. 5. Budget Goal Difficulty tingkat kesulitan sasaran anggaran Sasaran anggaran yang sangat mudah dicapai tidak mencerminkan tantangan dan memiliki pengaruh motivasional yang rendah. Di lain sisi, sasaran yang sangat sulit untuk dicapai mengakibatkan perasaan gagal, frustasi, penolakan dan aspirasi yang rendah. Menurut Siegel dan Marcony dalam Asnawi 1997, ada tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran, yaitu: 1. Penetapan Tujuan Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan prganisasi yang luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. 2. Implementasi Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi. 3. Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Setelah anggaran diimplementasikan, maka anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen kunci dalam sistem pengendalian. Anggaran Universitas Sumatera Utara menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dibandingkan dan berfungsi sebagai suatu dasar untuk melakukan manajemen berdasarkan pengecualian. 2.1.3. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran 2.1.3.1. Pengertian Partisipasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (JRI)

5 78 73

Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia

5 51 96

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 0 20

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 1 3

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 0 34