pada garis regresi. Adjusted R² digunakan untuk menggeneralisasi R
2
pada
populasi, karena ada unsur estimasi populasi didalamnya. Tabel. 4.15
Uji Adjusted �²
Model Summary
b
Model Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,331
,32447 a. Predictors: Constant, Locus Of Control, Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Partisipasi
Penyusunan Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data Diolah SPSS 2016
Adjusted R Square sebesar 0,331, artinya bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, komitmen organisasi dan locus of
control mampu menjelaskan variabel kinerja manajerial sebesar 33,1, dan sisanya sebesar 66,9 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, kenaikan gaji,
gaya kepemimpinan dan lain-lain.
4.1.5.2 Uji F Untuk melihat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja,
komitmen organisasi dan locus of control terhadap kinerja manajerial secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan nilai F
tabel
, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1
df Penyebut = n – k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah n adalah 33 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 5, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 5
– 1 = 4 2. df penyebut = 33
–5 =28 Nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 akan dibandingkan dengan F
hitung
. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
jika F
hitung
F
tabel,
pada α= 5, maka H
a
diterima dan H ditolak.
jika F
hitung
F
tabel,
pada α= 5, maka H
a
ditolak dan H diterima.
Tabel 4.16 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,153 4
,038 11,757
,000
b
Residual 1,411
28 ,050
Total 1,563
32 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
b. Predictors: Constant, Locus Of Control, Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Partisipasi Penyusunan Anggaran
Sumber : Data Diolah SPSS 2016
Universitas Sumatera Utara
Dari uji F test, diperoleh F
hitung
sebesar 11,757 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F
tabel
sebesar 2,71 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, motivasi
kerja, komitmen organisasi dan locus of control secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial karena F
h i t u n g
F
t a b e l
11,757 2,71 dan signifikansi penelitian 0,05 0,000 0,05.
4.1.5.3 Uji t
Uji statistik t tersebut sebagai uji signifikansi individual, uji ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas independen
secara parsial terhadap variabel tidak bebas dependen .
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Nilai t
tabel
pada tingkat kesalahan α = 5 dengan derajat kebebasan df = n-k. Jumlah sampel
penelitian n sebanyak 33, jumlah variabel bebas dan terikat k sebanyak 5, jadi df = 33-5 = 28, kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
jika t
hitung
t
tabel,
pada α= 5, maka H
a
diterima dan H ditolak.
jika t
hitung
t
tabel,
pada α= 5, maka H
a
ditolak dan H diterima.
Tabel 4.17 Uji t
Variabel T
hitung
Sig.
Constant 14,467
,000 Partisipasi Penyusunan Anggaran
2,947 ,003
Motivasi Kerja 2,784
,004 Komitmen Organisasi
3,205 ,001
Locus Of Control 2,723
,004
Universitas Sumatera Utara
Berdasakan tabel uji t dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran 2,947 dengan nilai signifikan 0,003, sedangkan
t
tabel
adalah
1,701
, sehingga t
h i t u n g
t
t a b e l
2,947
1,701
, maka partisipasi penyusunan anggaran secara parsial mempengaruhi kinerja manajerial.
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,003 0,05, maka H ditolak
dan H
a
diterima, artinya partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Motivasi kerja memiliki t
hitung
sebesar 2,784 dengan nilai signifikan 0,004, sedangkan t
tabel
adalah
1,701
, sehingga t
h i t u n g
t
t a b e l
2,784
1,701
, maka motivasi kerja secara parsial mempengaruhi kinerja manajerial. Signifikansi
penelitian juga menunjukkan angka 0,004 0,05, maka H ditolak dan H
a
diterima, artinya motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Komitmen organisasi menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel komitmen organisasi sebesar 3,205 sedangkan t
tabel
adalah
1,701
, sehingga t
h i t u n g
t
t a b e l
3,205
1,701
, maka komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial secara parsial. Signifikansi 0,001 menyimpulkan bahwa sig penelitian
0,05 0,001 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Tabel uji t juga menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel locus of control sebesar 2,723 dengan nilai signifikan 0,004, sedangkan t
t a b e l
adalah
1,701
, sehingga t
h i t u n g
t
t a b e l
2,723
1,701
, maka locus of control secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Signifikansi penelitian juga
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan angka 0,001 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya locus of control berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan kinerja
manajerial.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial.
Bedasarkan tabel regresi dapat dilihat besarnya t
h i t u n g
untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar 2,947 dengan nilai signifikan 0,003,
sedangkan t
tabel
adalah
1,701
, sehingga t
h i t u n g
t
t a b e l
2,947
1,701
, maka partisipasi penyusunan anggaran secara parsial mempengaruhi kinerja
manajerial. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,003 0,05, maka H
ditolak dan H
a
diterima, artinya partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini
sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Robbins 2002:179 bahwa partisipasi merupakan konsep dimana bawahan ikut dalam pengambilan
keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasanya, sehingga bisa mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya sehingga
meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Brownell 1982, Indriantoro 1993 dalam Sumarno
2005, menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial, Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
Ekha 2009 menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
4.2.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial.