commit to user
59 anggota atau masyarakat yang meminjam pada KUD yang berada di luar
daerah untuk dapat membayar angsuran kepada KUD dengan mudah”. Dengan adanya kerjasama dengan bankpihak lembaga keuangan
akan mempermudah para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur tidak mempunyai
kendala dalam membayar angsuran apabila mereka bekerja di luar daerah di Mojosongo dan bagi KUD hal ini akan memperluas jangkauan kredit kepada
anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.
2. Kendala Yang dihadapi
Menurut Ibu Enik Suharti selaku Kabid. Simpan pinjam KUD Mojosongo mengatakan bahwa, “Sampai saat ini kendala yang kami hadapi terutama unit
simpan pinjam yaitu tentang adanya kredit macet .”
3. Upaya Yang dilakukan KUD Mojosongo Dalam Mengatasi Kendala
Untuk menjamin strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang diterapkan itu berhasil, diperlukan kebijaksanaan atau upaya-upaya dari pihak
KUD Mojosongo untuk dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi agar implementasi strategi pengembangan usaha simpan pinjam dapat berjalan lancar.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan bahwa, “ Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala yaitu, untuk
memberikan kredit, sebelumnya harus diadakan tinjauan ke lapangan secara langsung agar dapat mengurangi adanya kesalahan dalam menggunakan kredit
yang kami berikan kepada anggota yang seharusnya untuk menambah modal tetapi langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, serta untuk
mengurangi timbulnya kredit macet pada unit simpan pinjam kami. Apabila ada kredit macet maka tindakan yang kami lakukan yang pertama adalah dengan
memanggil debitur untuk diberi teguran, namun apabila teguran yang kami lakukan belum ada hasil maka kami selaku karyawan terutama bagian unit simpan
pinjam dan pengurus KUD melakukan penagihan secara bersama agar kredit yang macet segera di bayar tetapi pada unit simpan pinjam ini tidak banyak terjadi
commit to user
60 kredit macet hanya beberapa saja. Sehingga dapat dikatakan kalau di unit simpan
pinjam ini, kredit yang diberikan relative lancar dalam pembayaran angsuran”. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan
pinjam bahwa, “Untuk penanganan kredit macet, kami melakukan tindakan yang lunak dahulu yaitu dengan memanggil dan menanyakan permasalahan kenapa
tidak mengangsur apabila hal ini tidak mendapatkan hasil, maka kami berserta para pengurus melakukan inpeksi ke lapangan untuk mencari informasi yang lebih
lanjut. Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah adanya kredit macet adalah untuk jumlah pinjaman tertentu ada agunanjaminan yang harus diserahkan calon
debitur kepada kami sebelum kredit dicairkan”.
C. Temuan Studi yang dihungkan Dengan kajian teori 1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam
KUD Mojosongo dalam menjalankan salah satu unit usahanya yaitu unit simpan pinjam ada beberapa cara atau strategi yang digunakan agar tujuan dari
KUD untuk dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerja dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan. Strategi-strategi pengembangan yang digunakan yaitu :
a. Program Penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi.
Pada awal berdirinya KUD Mojosongo mempunyai empat 6 unit usaha sampai sekarang yaitu Unit Angkutan, Unit Listrik, Unit Simpan
Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Pangan, Unit Persusuan. Unit simpan pinjam merupakan satu-satunya unit yang dimiliki koperasi dan merupakan awal dari
berdirinya KUD Mojosongo. Unit usaha simpan pinjam ini diharapkan dapat mendukung pengembangan iklim usaha di koperasi yang saat ini sedang dan
akan terus digalakkan.