commit to user
53 39
Sriyono TPK
40 Jumeri
Kepala Satpam 41
Yahudi Satpam
42 Parwanto
Satpam 43
Sehono Satpam
44 Margono
Satpam 45
Satimin Unit Kebersihan
Sesuai dengan bentuknya, koperasi ini yang menjadi instusi tertinggi adalah rapat anggota tahunan. Pengurus dalam tugas sehari-hari dibantu oleh
seorang manager. Manager membawahi semua unit bertugas untuk membantu pengurus
dalam bidang
pengorganisasian, perencanaan,
pengarahan operasional yang terkoordinasikan dan pengawasan. Badan pengawas
mempunyai tugas pengawasan terhadap seluruh kebijakan dan pengelolaan koperasi.
5. Alur Pencairan Kredit Usaha Simpan Pinjam
Untuk alur pencairan kredit pada KUD Mojosongo merupakan salah satu dari sistem pengaturan yang dilakukan pihak KUD untuk dapat
mempermudah dalam memberikan kredit kepada anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. Berikut ini tahapan yang dilakukan untuk mencairkan
kredit : a.Calon nasabah
1 Calon nasabah datang langsung ke Kantor KUD Mojosongo untuk mengajukan permohonan kredit kepada Pengurus KUD dengan mengisi
blangko permohonan kredit. 2 Permohonan dilampiri foto copy KTP dan identitas jaminan atau agunan.
3 Permohonan diserahkan kepada Petugas USP.
commit to user
54 b. Petugas USP
1 Menerima permohonan kredit dari calon nasabah dan didaftar dalam buku pendaftaran nasabah.
2 Mengadakan survey atau checking lapangan sesuai permohonan kredit nasabah.
3 Hasil survey diserahkan kepada Manager atau Bendahara. c.Manager dan atau Bendahara
1 Mengoreksi permohonan nasabah. 2 Mengevaluasi permohonan kredit dengan hasil survey atau shecking
lapangan. 3 Kemudian sebelum diserahkan kepada Ketua KUD Mojosongo untuk
mendapatkan disposisi kredit. d. Ketua KUD Mojosongo
1 Mendisposisi atau memberi keputusan kredit kepada nasabah. 2 Dikembalikan kepada petugas USP untuk dibuatkan MoU atau surat
perjanjian e.Petugas USP
1 Jaminan atau agunan diterima oleh Pengurus Pengelola atau penyimpanan Jaminan dengan bukti penerimaan jaminan atau agunan,di
buat rangkap 2dua. 2 Nasabah menyerahkan surat kuasa menjual surat jaminan atau agunan
yang dibuat rangkap 2dua, Apabila nasabah tidak mampu membayar kredit maka agunan akan di jual.
3 Kemudian dibuat MoU Perjanjian Kredit dan ditandatangani oleh ketua dan nasabah yang di buat rngkap 2dua.
4 Kredit dicairkan kepada nasabah dengan dilampiri a Tanda terima jaminan.
b Surat kuasa Jual Agunan.
commit to user
55 c Bukti Angsuran .
d Surat perjanjian.
B.Deskripsi Permasalaan Penelitian 1.Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam
Strategi untuk mengembangkan usaha simpan pinjam yang diterapkan pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali terangkum dalam tiga strategi yang
dijabarkan sebagai berikut : a.Program penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi
Bagi koperasi Unit Desa yang memiliki berbagai macam unit usaha terutama unit simpan pinjam, adanya peningkatan kondisi keuangan koperasi
yaitu dengan memperkuat permodalan Koperasi Unit Desa operasi terutama untuk unit simpan pinjam koperasi merupakan bagian yang sangat penting
dalam mengembangkan unit simpan pinjam. Koperasi harus bisa memperkuat permodalan yang ada pada unit simpan pinjam sehingga akan mendorong para
anggota nasabah koperasi untuk dapat meningkatkan partisipasi di dalam unit simpan pinjam tersebut terutama transaksi simpan pinjam. Begitu pula dengan
KUD Mojosongo sebagai suatu bentuk usaha koperasi yang memiliki berbagai unit usaha antara lain bidang usaha pelayanan jasa, bidang usaha susu, bidang
usaha simpan pinjam dan bidang usaha pertokoan Waserda, dengan adanya unit tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya
dan masyarakat di sekitar daerah kerja pada umumnya. Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada unit simpan pinjam yang
ada pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali yang ingin meningkatkan pelayanan kepada calon debitur sehingga masyarakat dapat memanfaatkan unit
simpan pinjam dengan baik dan memenuhi permintaan kredit yang berasal dari para anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja KUD.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan kredit yang berasal dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja maka unit simpan pinjam KUD Mojosongo
commit to user
56 berusaha untuk dapat meningkatkan aspek permodalan yang ada. Menurut
Bapak Mulyono, selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan bahwa usaha- usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan aspek permodalan sudah
dilakukan yaitu dengan : 1 meminta kredit lunak kepada lembaga tertentu.
2 Pengenaan bunga tetap untuk simpan pinjam. 3 Pengenaan biaya-biaya untuk setiap pinjaman.
KUD Mojosongo terutama unit simpan pinjam dalam menjalankan aktivitasnya berusaha untuk dapat memenuhi permintaan kredit yang berasal
dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. b.Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi.
Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu
kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat
kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha. Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan bisa terlihat dengan
adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi, meningkatkan efektivitas dalam mematuhi peraturan yang berlaku dan seleksi anggota baru. Untuk unit simpan
pinjam pada KUD Mojosongo sistem pengaturan dan pengawasan sudah dilakukan.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II pada KUD Mojosongo mengatakan bahwa, “Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan terhadap para
karyawan dilakukan oleh manager dan para pengurus setiap harinya serta untuk setiap akhir bulan diadakan rapat pleno untuk mengevaluasi dan melaporkan
kinerja karyawan dan manajer. Untuk kepatuhan karyawan terhadap peraturan yang ada sudah baik dengan tidak adanya karyawan yang tidak mematuhi
peraturan, karena apabila ada karyawan yang menyimpang maka akan segera ditindak lanjuti oleh para pengurus dan manajer”.
commit to user
57 Menurut sumber dari pihak KUD Mojosongo menyatakan bahwa
untuk pengadaan tingkat kesehatan koperasi, KUD menyewa jasa auditor independen setiap akhir tahun yang pelaksanaannya hamper mencapai 2
minggu untuk setiap melakukan audit. Untuk mendapatkan kredit dari unit simpan pinjam pada KUD tersebut diadakan seleksi terlebih dahulu oleh para
karyawan dan pengurus sehingga dalam pengajuan kredit tidak langsung mendapatkannya dan untuk jumlah kredit tertentu harus ada agunan atau
jaminannya. c. Dukungan Infrastuktur
Suatu unit usaha dalam melakukan kegiatannya tidak bisa terlepas dari sarana dan prasarana agar kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan lancar dan
efektif. Selain itu adanya dukungan infrastuktur yang baik akan dapat mengembangkan suatu unit usaha agar dapat lebih maju dan dapat mengikuti
perkembangan jaman. Dukungan infrastuktur pada unit simpan pinjam di KUD Mojosongo adalah teknologi informasiTI.
Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan
adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi
tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan secara tepat waktu.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Usaha simpan pinjam di KUD ini sudah menggunakan komputer untuk dapat
meningkatkan efektivitas kinerja para karyawan terutama untuk bagian simpan pinjam. Dengan adanya komputer akan memudahkan karyawan dalam
membuat pembukuan tentang transaksi yang terjadi selama periode tertentu sehingga hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang dalam membuat
keputusan yang akan diambil dengan lebih cepat dan tepat”.
commit to user
58 d. Traning
Program Traning merupakan upaya koperasi terutama unit simpan pinjam untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM di koperasi
secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan adanya traning ini diharapkan para karyawan menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu untuk dapat
memenuhi kebutuhan para anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja serta dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para anggota dan
masyarakat sekitar daerah kerja. Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Untuk
dapat meningkatkan profesionalisme para karyawan diharapkan ada program traning yang diadakan secara rutin kerena pelaksanaan program traning
sekarang ini sudah tidak rutin lagi, tetapi ada cara lain yang kami tempuh untuk meningkatkan SDM selain traning yaitu dengan adanya penyuluhan atau
pembinaan dari para pengurus dan penyuluh-penyuluh yang ada. Namun pada saat ini KUD sedang mengajukan permohonan untuk dapat mengirimkan
karyawannya terutama unit simpan pinjam agar dapat mengikuti traning supaya terjadi peningkatan kualitas dari para karyawan KUD”.
e. Peningkatan kerjasama koperasi dengan bank umumlembaga lain linkage
Program. Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dapat meningkatkan usaha dari masing-masing pihak. Salah satu bentuk dari kerjasama tersebut adalah
linkage program yang merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara bank umumlembaga keuangan dengan koperasi
terutama unit simpan pinjam. KUD Mojosongo dalam mengembangkan unit simpan pinjamnya bekerjasama dengan lembaga keuangan lain.
Menurut Enik Suharti selaku Kabid. Simpan Pinjam mengatakan bahwa, “Bentuk kerjasama unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan
lembaga banklembaga keuangan bukan dalam bentuk meminjam uang untuk permodalan, tetapi bank atau lembaga keuangan merupakan sarana bagi para
commit to user
59 anggota atau masyarakat yang meminjam pada KUD yang berada di luar
daerah untuk dapat membayar angsuran kepada KUD dengan mudah”. Dengan adanya kerjasama dengan bankpihak lembaga keuangan
akan mempermudah para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur tidak mempunyai
kendala dalam membayar angsuran apabila mereka bekerja di luar daerah di Mojosongo dan bagi KUD hal ini akan memperluas jangkauan kredit kepada
anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.
2. Kendala Yang dihadapi