Temuan Studi yang dihungkan Dengan kajian teori 1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam

commit to user 60 kredit macet hanya beberapa saja. Sehingga dapat dikatakan kalau di unit simpan pinjam ini, kredit yang diberikan relative lancar dalam pembayaran angsuran”. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan pinjam bahwa, “Untuk penanganan kredit macet, kami melakukan tindakan yang lunak dahulu yaitu dengan memanggil dan menanyakan permasalahan kenapa tidak mengangsur apabila hal ini tidak mendapatkan hasil, maka kami berserta para pengurus melakukan inpeksi ke lapangan untuk mencari informasi yang lebih lanjut. Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah adanya kredit macet adalah untuk jumlah pinjaman tertentu ada agunanjaminan yang harus diserahkan calon debitur kepada kami sebelum kredit dicairkan”.

C. Temuan Studi yang dihungkan Dengan kajian teori 1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam

KUD Mojosongo dalam menjalankan salah satu unit usahanya yaitu unit simpan pinjam ada beberapa cara atau strategi yang digunakan agar tujuan dari KUD untuk dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerja dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Strategi-strategi pengembangan yang digunakan yaitu :

a. Program Penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi.

Pada awal berdirinya KUD Mojosongo mempunyai empat 6 unit usaha sampai sekarang yaitu Unit Angkutan, Unit Listrik, Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Pangan, Unit Persusuan. Unit simpan pinjam merupakan satu-satunya unit yang dimiliki koperasi dan merupakan awal dari berdirinya KUD Mojosongo. Unit usaha simpan pinjam ini diharapkan dapat mendukung pengembangan iklim usaha di koperasi yang saat ini sedang dan akan terus digalakkan. commit to user 61 Tabel: Modal Koperasi No Uraian Th. 2005 Th.2006 Th.2007 1 Simpanan pokok anggota 12.100.000.00 12.002.113.00 11.595.000.00 2 Simpanan wajib 208.013.730.00 224.725.735.00 230.348.377 3 Cadangan koperasi 22.558.633.767.29 2.572.787.864.00 2.200.030.000 4 Donasi 1.875.030.000.00 1.875.030.000.29 2.792.836.023.29 5 SHU tahun berjalan 164.118.210.00 172.402.914.16 207.049.920.79 Jumlah 4.817.895.707.76 4.856.948.513.45 5.442.223.325.08 Untuk jenis kredit yang diberikan kepada anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja pada awal berdirinya hanya 1 macam yaitu Kredit Candak Kulak KCK. Pada saat ini berkembang menjadi 4 macam yaitu kredit 10 harian, KCK, Kredit tahunan bank Mandiri dan kredit Kompensasi BBM. Kredit 10 harian adalah kredit yang diberikan kepada anggota ataupun masyarakat daerah sekitar dimana pada kredit ini dibayar setiap 10 hari sekali atau setiap pembayaran susu. Sedangkan kredit kompensasi BBM pada saat ini kurang diminati oleh masyarakat. Untuk kredit dari bank mandiri adalah kredit berupa pinjaman sapi dimana cara membayarnya adalah dengan menyetorkan susu ke KUD. Kredit sapi yang diberikan oleh bank mandiri untuk masing - masing anggota adalah minimal Rp 15.000.000,00. Dari berbagai macam kredit tersebut yang paling diminati adalah kredit 10 harian. Keberhasilan sebuah usaha simpan pinjam pada koperasi ditentukan dengan adanya peningkatan kondisi keuangan pada koperasi tersebut. Peningkatan kondisi keuangan usaha simpan pinjam dapat dilihat pada pendapatan yang diperoleh unit simpan pinjam selama beberapa tahun tertentu. Pendapatan yang diperoleh, secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan aspek permodalan di unit simpan pinjam. Maka dengan adanya peningkatan keuangan pada usaha simpan pinjam akan dapat memenuhi permintaan kredit yang tinggi yang berasal dari sebagian besar anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. commit to user 62 Seperti dalam penelitian ini, adanya peningkatan modal pada unit simpan pinjam di KUD Mojosongo akan mempermudah dalam melayani permintaan kredit dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. Bantuan kredit yang diperoleh unit simpan pinjam pada KUD tersebut sebagian besar dalam pengembaliannya dilakukan secara angsuran. Strategi yang lainnya untuk dapat meningkatkan permodalan adalah dengan cara pengenaan bunga tetap dan biaya administrasi yang diantaranya biaya propisi kepada setiap transaksi kredit yang terjadi. Besarnya pengenaan masing-masing biaya adalah biaya bunga 2,biaya administrasi 5,sudah termasuk biaya provisi sebesar 2. Dengan pengenaan biaya-biaya pada setiap transaksi kredit yang dilakukan juga akan meningkatkan permodalan usaha simpan pinjam yang ada pada KUD tersebut. Pengenaan bunga tetap untuk setiap pinjaman apabila dihitung pada waktu angsuran diterima dengan sistem pokok tambah bunga tidak akan efektif karena pendapatan bunga baru akan di ketahui pada akhir tahun atau perhitungan yang demikian tidak akan efektif didalam penambahan modal unit simpan pinjam. Namun apabila perhitungan bunga tetap di lakukan pada saat awal terjadinya transaksi kredit maka akan dapat diketahui besarnya bunga yang diperoleh tersebut, dapat diputar kembali oleh simpan pinjam untuk disalurkan kembali kepada nasabah dan berperan terhadap peningkatan modal pada simpan pinjam. Dengan demikian perhitungan bunga tetap akan menambah modal pada unit simpan pinjam apabila perhitungannya dilakukan pada awal terjadinya transaksi atau dibebankan dahulu kepada nasabah, sehingga untuk angsurannya nasabah hanya akan membayar pokoknya saja. Untuk unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo semua jenis kredit dikenakan bunga tetap. tetapi penarikan bunga tetap untuk masing-masing kredit berbeda-beda. Untuk jenis kredit 10 harian pengenaan bunga dilakukan pada saat awal terjadinya transaksi kredit sedangkan untuk jenis kredit tahunan, pengenaan bunga tetap dilakukan setiap bulan saat angsuran dibayar yaitu bunga di tambah pokok angsuran. commit to user 63 Dengan demikian pengenaan bunga tetap untuk setiap kredit yang ada pada unit simpan pinjam KUD Mojosongo mempunyai peran yang besar terhadap penambahaan modal di unit simpan pinjam tersebut. Pengenaan biaya adminitrasi untuk simpan pijam di KUD Mojosongo penarikannya dilakukan pada awal transaksi kredit terjadi. Penarikan biaya administrasi yang dilakukan di awal transaksi mempunyai peran yang besar di dalam penambahan modal unit simpan pinjam karena uang yang diterima oleh unit simpan pinjam bisa langsung diputar kembali setelah dilakukan pembukuan oleh petugas bagian simpan pinjam. Dengan demikian pendapatan yang diperoleh dari pengenaan biaya adminitrasi bisa langsung digunakan untuk memenuhi kredit yang ada sehingga akan membantu dalam meningkatkan permodalan unit simpan pinjam selain bantuan kredit lunak dari lembaga keuangan di luar koperasi. Dari data-data diatas sesuai dengan pendapat Abdul Salam yang diakses dari http:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB bahwa “Restrukturisasi KSP bermasalah melalui peningkatan keuangan KSP untuk memperkuat pemodalan KSP”.

b. Penyempurnaan Sistem Pengaturan dan Pengawasan Unit Usaha Koperasi.

Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha. Pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak KUD Mojosongo terhadap para karyawan disesuaikan dengan ADART yang ada. Para karyawan dalam melaksanakan tanggungjawabnya akan dipantau oleh seorang manajer agar dalam melaksanakan tugasnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan manajer juga akan dipantau oleh para karyawan agar bekerja sesuai dengan peraturan yang ada dan mengurangi tindakan yang commit to user 64 menyimpang para karyawan. Dengan adanya pengawasan diharapkan para karyawan dapat bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu ada rapat pleno yang diadakan setiap akhir bulan antara para karyawan dengan pengurus yang berfungsi untuk mengevaluasi kinerja dari karyawan dan menejer selama 1 bulan sehingga apabila ada tindakan yang menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan maka akan ditindak atau diperingatkan oleh pengurus. Untuk dapat menyempurnakan sistem pengaturan dan pengawasan yang ada pada KUD Mojosongo adalah dengan penilian tingkat kesehatan koperasi yang di lakukan setiap akhir periode, penilaian tingkat kesehatan menggunakan jasa audit koperasi independen yang berasal dari luar yaitu dari PT.Duta Karya Semarang yang dibiayai oleh KUD sendiri ,adapun hasil dari penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan adalah wajar,baik tanpa ada catatan. Usaha lain di lakukan KUD dalam menyempurnakan sistem pengaturan dan pengawasan adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan terhadap calon debitur. Seleksi tersebut dilakukan oleh pemutus kredit, manejer dan para pengurus mengadakan kerja sama serta ada agunan atau jaminan yang harus diserahkan oleh para calon debitur untuk jumlah kredit di atas Rp.1.000.000,00 serta adanya surat peryataan kesepakatan untuk mengadakan kredit dari pihak suami dan istri sehingga kredit yang akan diberikan benar-benar diberikan kepada para anggota atau masyarakat daerah sekitar yang benar-benar membutuhkan. Seleksi yang dilakukan terhadap calon debitur juga merupakan upaya agar mencegah adanya kredit macet dan penggunaan kredit yang salah dari debitur . Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari http:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB bahwa, “Penyempurnaan pengaturan dan pengawasan diarahkan pada risk based supervision dengan menyempurnakan beberapa ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian”. commit to user 65

c. Dukungan Infrastruktur

Dukungan infrastruktur merupakan sarana untuk membantu dalam pengembangan unit simpan pinjam adalah Teknologi Informasi. Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebujakan secara tepat waktu. Pada KUD Mojosongo adanya penggunaan teknologi yang berupa media elektronik sudah diterapkan guna meningkatkan pelayanan kepada para anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerja. Selain itu dengan adanya penggunaan media elektronik seperti komputer akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja unit simpan pinjam. Keberadaan media elektronik sudah dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan operasional simpan pinjam. Sehingga hal ini akan membantu dalam memberikan informasi kepada pihak manajemen dengan lebih cepat, lengkap dan akurat yang akan berpengaruh dalam ketepatan mengambil keputusan maupun penyusunan perencanaan yang akan dilaksanakan oleh bagian unit simpan pinjam pada KUD tersebut. Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari http:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB bahwa, “Perangkat teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional”.

d. Traning

Aspek sumber daya manusia hal yang sangat mempengaruhi kualitas dari usaha simpan pinjam yang ada pada KUD Mojosongo. Untuk mencapai kualitas yang terbaik maka pegawaikaryawan harus dilatih agar menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu agar memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan terhadap para pengguna jasa simpan pinjam. Untuk dapat meningkat kualitas sumber daya manusia pada usaha simpan pinjam maka commit to user 66 KUD Mojosongo menerapkan semacam bentuk diklat atau training, pembinaan atau penyuluhan kepada seluruh karyawan KUD terutama untuk unit simpan pinjam agar dapat menciptakan suatu kinerja yang lebih baik dan professional dalam memberikan layanan kepada anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. Selain itu setiap akhir tahun pada waktu pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan KUD selalu diadakan evaluasi kinerja terhadap karyawan KUD Mojosongo. Dengan adanya evaluasi terhadap kinerja para karyawan khususnya untuk unit simpan pinjam akan dapat memantau kinerja dari karyawan agar bekerja dengan lebih baik. Apabila ada karyawan yang tidak sesuai dengan peraturan maka akan ditegur atau ditindak sesuai dengan ADART yang ada. Dari data-data yang ditulis di atas sesuai dengan teori Abdul Salam http:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB bahwa, “Traning merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM secara sistematis dan berkelanjutan, dengan mengembangkan sistem dalam memperkuat aspek fit kemampuan SDM KSP”.

e. Linkage Program

Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan usaha dari masing-masing pihak. Disamping itu dengan adanya kerjasama akan menguntungkan antara pihak yang saling mengadakan kerjasama. Salah satu bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan bank atau lembaga keuangan yaitu dengan BPD Bank Pembangunan Daerah, sebagai perantara bagi para anggota dan masyarakat yang mempunyai kredit dengan KUD yang bekerja di luar kota Boyolali dalam membayar kredit mereka. Dengan demikian, hal ini akan mempermudah pihak KUD untuk dapat menerima angsuran kredit. Sehingga dengan adanya kerjasama antara pihak unit simpan pinjam pada commit to user 67 KUD Mojosongo dengan pihak banklembaga keuangan akan membantu dalam meningkat jangkauan penyaluran kredit yang lebih luas lagi. Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari http:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB bahwa, Linkage program ini merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara bank umumlembaga keuangan dengan koperasi terutama unit simpan pinjam untuk meningkatkan jangkauan dalam penyaluran kredit”. commit to user 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang penulis kemukakan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang digunakan oleh KUD Mojosongo diwujudkan melalui: a. Program penyehatan industri unit usaha koperasi, bahwa program penyehatan usaha simpan pinjam dilakukan dengan memperkuat aspek permodalan seperti mencari bantuan kredit lunak dari lembaga di luar koperasi, pengenaan biaya administrasi untuk setiap kredit, serta pengenaan bunga tetap yang ditarik pada awal transaksi kredit mingguan. b. Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi, berusaha melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan pengurus yang disesuaikan dengan ADART, melakukan seleksi yang ketat terhadap calon nasabah dengan melakukan survey ke lapangan oleh petugas unit simpan pinjam serta adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi oleh jasa audit yang independen yang dilakukan setiap akhir periode. c. Dukungan infrastruktur, berupa penggunaan media elektronik seperti komputer yang berfungsi untuk meningkatkan efektifitas kinerja para karyawan. d. Traning, merupakan sistem pelatihan yang ditunjukan bagi para karyawan koperasi. Hal ini dapat berupa adanya pembinaan dari para pengurus dan penyuluh-penyuluh, traning serta diklat dari pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan dalam melaksanakan kegiatan pada usaha simpan pinjam serta pemberian layanan kepada para nasabah e. Linkage Program, merupakan program untuk memperluas jangkauan dalam penyaluran kredit dengan melakukan kerjasama dengan bank atau lembaga keuangan lain. 68