merupakan sumber potasium yang baik. Setiap bobot segar 100 g pisang mengandung 385 mg potassium [17].
2.1.1 Pisang Kepok
Pisang kepok merupakan pisang kultivar triploid hibrida berasal dari Filipina dengan nama ilmiah Musa paradisiaca
L. cultigroup Plantain cv. „Saba‟. Pisang kepok seperti kultivar pisang lainnya tumbuh dengan baik di daerah
lembab hangat, dengan suhu berkisar antara 18 °C hingga 35 °C dan curah hujan tahunan 2.500 mm yang merata sepanjang tahun. Pisang kepok juga tumbuh
dengan baik di bawah sinar matahari penuh dengan tanah subur yang kaya akan bahan organic dan pH tanah antara 5,5 dan 6,5. Pisang kepok dapat dimakan
mentah atau dimasak. Pisang ini juga dibudidayakan sebagai tanaman hias dan pohon rindang untuk ukuran besar dan warna mencolok. Daunnya juga digunakan
sebagai pembungkus tradisional makanan hidangan asli di Asia Tenggara. Seratnya juga dapat diambil dari batang atau daun dan diolah menjadi tali, tikar,
dan karung [18].
2.1.2 Kulit Pisang
Limbah kulit pisang merupakan biomassa yang awalnya derivatif dari pisang yang telah di ambil dari kulit pisang. Limbah kulit pisang biasanya dibuang di
tempat pembuangan sampah kota, yang berkontribusi terhadap masalah lingkungan yang ada [19]. Kulit pisang dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai makanan ternak. Akan tetapi, limbah kulit pisang ini berpotensi untuk diolah menjadi bahan baku yang berguna dan mempunyai nilai lebih. Kulit pisang
mengandung komponen yang bernilai, seperti karbohidrat, vitamin C, kalsium dan nutrien lainnya. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, limbah kulit pisang sangat
berpotensi untuk digunakan sebagai sumber karbon dalam pembuatan alkohol [7]. Daur ulang limbah kulit buah tidak hanya akan membantu mengurangi
masalah limbah padat tetapi juga akan membantu menemukan zat penting yang mungkin terbukti memiliki penggunaan yang penting. Limbah kulit buah pisang
kepok kemudian dapat dimanfaatkan dengan baik sebelum dibuang. Hasil positif dari penelitian ini diharapkan akan mempercepat penelitian yang serupa dilimbah
bahan lainnya. Ini akan membuka jalan dalam memproduksi kebutuhan penting
Universitas Sumatera Utara
bagi manusia dari limbah. Manusia akan dapat melestarikan sumberdaya dengan menggunakan limbah sebagai sumber pengganti [20]. Balai penelitian dan
pengembangan industri, Jatim Surabaya 1982 kulit buah pisang mengandung 15 kalium dan 12 fosfor lebih banyak daripada daging buah [21].
Tabel 2.1 Komposisi Kandungan Beberapa Macam Kulit Pisang [22]
2.2 BIOMASSA Biomassa merupakan material organik yang terdapat pada tanaman