Penggunaan Sebagai Pupuk Penggunaan sebagai bahan bangunan Penggunaan sebagai bahan bakar

2.4.1 Penggunaan Sebagai Pupuk

Abu biomassa dapat digunakan langsung sebagai pupuk atau pengontrolan pH pada tanah atau dijadikan sebagai bahan mentah untuk memproduksi pupuk mineral. Penggunaan sebagai bahan pupuk menghemat sumber bahan baku utama yang ada. Tiga unsur untuk memenuhi sebagai pupuk adalah nitrogen N, fosfor P, dan kalium K. Abu biomassa hanya dapat dijadikan sebagai sumber kalium, karena abu dari proses termal akan melepaskan unsur nitrogen dan kehadiran bentuk senyawa fosfor membuatnya sangat sukar untuk larut dikondisi tanah. Akan tetapi, penggunaan sebagai pupuk perlu dipertimbangkan dosis minimum nutrisi yang diperlukan untuk penggunaan perkebunan dan dosis maksimum zat kontaminasi yang terkandung. Jadi secara kesimpulannya, penggunaan abu biomassa sebagai bahan mentah untuk pupuk dapat dipertimbangkan sebagai pilihan penggunaan abu, karena nutrisi pada abu akan kembali ke lingkungan dan sumber bahan alam tak terbarukan dapat dijaga.

2.4.2 Penggunaan sebagai bahan bangunan

Bottom Ashes merupakan abu yang lebih mudah penggunaannya sebagai bahan bangunan. Bottom ashes dapat digunakan untuk menggantikan beberapa jenis pasir dalam konstruksi jalanan atau perataan tanah. Penggunaannya juga digunakan sebagai dinding pelapis untuk menghindari kontak dengan air hujan ataupun air tanah jika kandungan beberapa unsur-unsur logam berat dibawah batas yang ditentukan. Penggunaan sebagai bahan materi bangunan atau komponen dalam memproduksi produk-produk bangunan sering kali merupakan pilihan terbaik untuk abu dari pembakaran biomassa. Abu dari biomassa menjadi sebuah perhatian jika ada dalam jumlah yang besar bahkan dengan kualitas yang rendah.

2.4.3 Penggunaan sebagai bahan bakar

Penggunaan abu sebagai bahan bakar merupakan pilihan yang baik dikarenakan masih adanya sejumlah sisa karbon yang tak terbakar unburned carbon. Akan tetapi penggunaan sebagai bahan bakar dapat diaplikasikan jika kandungan karbon lebih besar dari 35 dari jumlah berat atau nilai kalori Universitas Sumatera Utara melebihi dari 15 MJkg. Kandungan air dan nilai kalor juga merupakan faktor paling penting [29] 2.5 KARAKTERISTIK SENYAWA KIMIA 2.5.1 K