dapat menjelaskan upaya perbaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok sasaran, baik laki-laki maupun perempuan.
3. Anggaran Responsif Gender
Mengapa perlu gender budget? Ini sebuah pertanyaan yang mudah diucapkan, namun sangat sulit dipraktikkan. Menurut Fatimah 2006, Jurnal
Perempuan Edisi 46 mencoba menginventarisir jawaban diatas atas pertanyaan tersebut, yaitu: 1 APBD adalah wujud kebijakan paling konkret dari
perencanaan dan program pemerintah karena menyangkut alokasi sumber daya; 2 kebijakan responsif gender sama dengan gender budget; 3 gender budget
adalah setiap kebijakan anggaran didasarkan pada pertimbangan dan analisis gender; 4 bukan berarti anggaran terpisah antara kelompok gender.
Anggaran responsif gender bukanlah anggaran yang terpisah bagi laki-lai dan perempuan, melainkan strategi untuk megintegrasikan isu gender kedalam
proses penganggaran, dan menerjemahkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam komitmen anggaran. Menurut Mastuti
bahwa anggaran responsif gender terdiri atas seperangkat alat instrument dampak belanja dan penerimaan pemerintah terhadap gender dalam Jurnal Perempuan
Edisi 46,2006 Secara umum konsep Anggaran responsif gender merupakan anggaran
yang responsif terhadap kebutuhan laki-laki dan perempuan dan memberikan dampak yang setara bagi laki-laki dan perempuan.
commit to users
Menurut Budlender 2002:52 mengungkapakan bahwa: Gender responsifbudgets provide a means for determining the
effect of government revenue and expenditure policies on women and men. GRB initiatives can consist of different components and vary considerably
across countries and regions given their specific social, political contexts, and the nature of the institution implementing them. These initiatives, led
either by governments or civil society groups, involve the examination of how budgetary allocations affect the economic and social opportunities of
women and men. The exercise does not propose separate budgets for women nor necessarily argue for increased sending to women spesifik
programmes.Anggaran responsif gender berarti menentukan dampak dari kebijakan pendapatan dan belanja pemerintah pada perempuan dan laki-
laki. Inisiatif ARG dapat terdiri dari komponen yang berbeda dan sangat bervariasi di setiap negara dan wilayah yang diberikan khusus sosial
mereka, konteks politik, dan sifat dari lembaga pelaksana mereka. Inisiatif- inisiatif ini, dipimpin baik oleh pemerintah atau kelompok masyarakat
sipil, melibatkan pemeriksaan tentang bagaimana alokasi anggaran mempengaruhi peluang ekonomi dan sosial kaum perempuan dan laki-laki.
Pelatihan ini tidak bertujuan untuk memisahkan anggaran untuk wanita maupun berargumen untuk meningkatkan program
– program yang spesifik bagi perempuan
Sedangkan menurut Sumbulah 2008:93 sebagai berikut: Anggaran responsif gender adalah anggaran yang responsif
terhadap kebutuhan perempuan dan laki-laki dan memberikan manfaat kepada perempuan dan laki-laki, bukanlah anggaran yang terpisah bagi
laki-laki dan perempuan, melainkan strategi untuk mengintegrasikan isu gender ke dalam proses penganggaran dan menerjemahkan komitmen
pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan gender gender equality ke dalam komitmen anggaran.
Penerapan anggaran responsif gender diharapkan dapat membawa bangsa ini kearah terbentuknya masyarakat yang tranformatif. Sebab bagaimana pun
anggaran merupakan instrument kebijakan ekonomi paling penting dari pemerintahan untuk menjalankan roda pemerintahan. Anggaran responsif gender
pada prinsipnya berbicara tentang komitmen yang dimiliki pemerintah dan diterjemahkan kedalam kebijakan anggaran.
commit to users
Budlender dalam Muslim, dkk, 2006:6 Langkah –langkah dalam
mengkaji anggaran responsif gender. Ada lima langkah yang perlu dilakukan dalam mengkaji anggaran peka gender: kelima langkah tersebut adalah: 1
menggambarkan kondisi laki-laki dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan, berbagai sub kelompok yang berbeda
– beda dalam sektor-sektor pembangunan; 2 periksa apakah kebijakan yang ada cukup peka gender. Dalam
hal ini perlu diajukan pertanyaan apakah kebijakan yang ada tersebut dapat mengatasi kondisi yang digambarkan pada langkah pertama; 3 periksa apakah
anggaran yang memadai dialokasikan untuk mengimplementasikan kebijakan
Boks 1: Keuntungan Anggaran Responsif Gender Keuntungan yang diperoleh pemerintah dari penerapan anggaran
responsif gender diantaranya:
1 Anggaran responsif gender merupakan salah satu cara bagi
pemerintah untuk mengimplementasikan komitmen yang terkait dengan gender sesuai dengan rekomendasi dan rencana aksi dari
konferensi internasional seperti konferensi Beijing dan konferensi sesudahnya
2 Dengan diterapkannya gender budget, maka dapat mengukur
kemajuan dalam pelaksanaan komitmen pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dengan fokus
perhatian pada output dan dampak dari belanja pemerintah.
3 Alat yang dapat digunakan untuk menjamin tidak adanya gap
antara prioritas alokasi anggaran dengan kebijakan pembangunan daerah.
4 Mendorong pemerintah untuk fokus pada kelompok – kelompok
marginal dan tidak beruntung untuk melihat kesadaran implikasi gender pada belanja dan penerimaan publik.
5 Memberi kesempatan kepada pemerintah untuk menetapkan dan
mencapai hasil pembangunan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.
6 Mengembangkan instrument untuk meningkatkan akuntabilitas
dan efektifitas hasil pelaksanaan kebijakan. Mastuti, 2003: 37
commit to users
peka gender; 4 periksa apakah dana yang dibelanjakan sudah sesuai dengan yang direncanakan; 5 uji impak dari belanja dan kebijakan yang sudah
diimplementasikan tersebut. Perlu dipertanyakan apakah belanja dan kebijakan tersebut telah mendorong kesetaraan gender seperti yang direncanakan.
4. Analisis Alokasi Anggaran Responsif Gender