Jenis Penelitian Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian bermakna cara ilmiah untuk mendapatkan jawaban mengenai suatu masalah. Metode merupakan unsur yang penting dalam penelitian untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian merupakan pendekatan untuk memenuhi tujuan penelitian dengan prosedur dan urutan untuk menjawab petanyaan penelitian Slamet,2006:25. Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tingkat eksplanasi fenomena yang diteliti, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskripstif bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendiskripsikan suatu gejala berdasarkan pada indikator-indikator yang dia jadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang dia teliti Slamet.2006:7. Penelitian deskriptif pada penelitian ini menggunakan metode penggabungan antara data kuantitatif dan data kualitatif. Pendekatan yang dilakukan dalam penggabungan data ini yaitu pendekatan desain dua tahap. Sebagaimana ditawarkan oleh Creswell 1994 pendekatan dua tahap ini menggunakan dua prosedur penelitian untuk tujuan yang berbeda. Dengan pendekatan ini peneliti dapat memisahkan kedua pendekatan dengan jelas, karena pendekatan tidak dicampuraduk http:www.asropi.wordpress.com. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendekatan untuk menjawab formulasi masalah yang pertama, peneliti commit to users sebagian besar menggunakan data kuantitatif. Setelah selesai tahap pertama dan untuk mejawab formulasi masalah yang kedua, peneliti menggunakan data kualitatif. Kemudian penelitian ini menggunakan analisis deret waktu untuk mendapatkan analisa yang lebih rinci. Sedangkan menurut Becker dalam Yin.1987:151 menyebutkan bahwa suatu urutan waktu atau ”deret waktu” dari paling sedikitnya tiga keadaan adalah yang diperlukan yaitu intervensi, implementasi, perubahan yang terjadi. Pada penelitian ini menggunakan tiga tahun anggaran yaitu tahun 2008,2009, dan 2010 dimana telah mencakup tiga kondisi tersebut.

B. Desain Penelitian

Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengevaluasi anggaran responsif gender dan mengetahui kendala dalam impelementasi anggaran responsif gender pada studi alokasi anggaran responsif gender di anggaran kesehatan Kota Surakarta tahun 2008-2010. Evaluasi bersifat diskriptif dan analitis sekaligus. Disatu pihak, evaluator berusaha menggambarkan apa yang telah terjadi dan pihak lain ia menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Terdapat empat jenis evaluasi yaitu single program after only, single program before after, comparative after only dan comparative before after Wibawa.1994:73-74. Bila evaluator hanya dapat memperoleh data pada waktu program selesai, maka peneliti dapat melakukan studi single program after only. Namun, jika peneliti dapat memperoleh data sebelum dan sesudah program berlangsung commit to users cenderung menggunakan studi single program before after. Dengan studi comparative after only, evaluator akan mengetahui apakah baiknya kelompok sasaran itu memang dulu tidak ada dan tidak ada sesuatu yang lain yang menciptakan kondisi yang baik tersebut. Dan comparative before after bisa dilakukan jika evaluator dapat memperoleh data antar waktu kelompok lain yang tidak dikenai program. Dalam penelitian ini, menggunanakan jenis evaluasi single program before after. Sehingga data yang diperoleh yaitu data sebelum dan sesudah kebijakan baru dikeluarkan. Dalam konteks penelitian ini, yang dimaksud dengan kebijakan baru tersebut yaitu Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 15 Tahun 2008 yang menggantikan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 132 Tahun 2003. Sehingga evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi saat peraturan tersebut diturunkan.

C. Lokasi penelitian