cenderung menggunakan studi single program before after. Dengan studi comparative after only, evaluator akan mengetahui apakah baiknya kelompok
sasaran itu memang dulu tidak ada dan tidak ada sesuatu yang lain yang menciptakan kondisi yang baik tersebut. Dan comparative before after bisa
dilakukan jika evaluator dapat memperoleh data antar waktu kelompok lain yang tidak dikenai program.
Dalam penelitian ini, menggunanakan jenis evaluasi single program before after. Sehingga data yang diperoleh yaitu data sebelum dan sesudah
kebijakan baru dikeluarkan. Dalam konteks penelitian ini, yang dimaksud dengan kebijakan baru tersebut yaitu Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 15 Tahun
2008 yang menggantikan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 132 Tahun 2003. Sehingga evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi saat
peraturan tersebut diturunkan.
C. Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta. Dasar pemilihan lokasi penelitian yaitu:
1. Kota yang menjadi salah satu pusat budaya jawa yang cukup didominasi nilai
patriarkinya dengan jumlah penduduk miskin yang cukup banyak.
2. Lokasi yang mudah dijangkau oleh penulis sehingga diharapkan dapat efektif
dan efisien.
3. Memperoleh ijin dari pihak yang terkait yaitu Pemerintah Kota Surakarta baik
pihak eksekutif maupun legislatif
commit to users
D. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu untuk menganalisis apakah anggaran kesehatan Kota Surakarta tahun 2008-2010 telah respensif gender dan
untuk menganalisis kendala dalam penerapan anggaran responsif gender dalam anggaran kesehatan di Kota Surakarta tahun 2008-2010. Penelitian ini membatasi
pada obyek yang dianalisa yaitu cukup anggaran kesehatan Kota Surakarta tahun 2008-2010 yang bersumber dari APBD Kota Surakarta. Anggaran kesehatan
meliputi anggaran yang dialokasikan pada Dinas Kesehatan, UPTD Puskesmas, Instalasi Farmasi, Laboratorium Kesehatan, dan PKMS. Dimana analisis yang
dilakukan difokuskan pada belanja publik pada anggaran kesehatan Kota Surakarta tahun 2008-2010. Dalam menjawab formulasi masalah pertama
dilakukan dengan content analysis. Sedangkan dalam menjawab formulasi masalah kedua dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Kendala dalam penerapan
anggaran responsif gender merupakan suatu kondisi yang bersifat latent tersembunyi sehingga periset perlu wawancara mendalam guna mendapatkan
data yang lebih detail. Berdasarkan Roem Topatimasang faktor kendala dalam kebijakan publik meliputi kendala kebijakan, kendala struktural, dan kendala
kultural.
commit to users
E. Sumber Data
Data adalah fakta, informasi, gejala, angka, keadaan, proporsisi perilaku, peristiwa, dan lain-lain yang diperoleh dari suatu penelitian. Dalam fokus
penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu dokumen anggaran dan informan. Dokumen anggaran dimaksudkan untuk manganalisis alokasi anggaran yang
responsif gender dalam anggaran kesehatan di Surakarta tahun 2008-2010. Sumber data yang dimaksudkan adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP Dinas kesehatan Tahun 2008-2009, Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA SKPD, dan Rencana Kerja dan Anggaran RKA Dinas
Kesehatan Tahun 2010. Sedangkan data dari informan digunakan untuk mengetahui kendala dalam penerapan anggaran responsif gender dalam anggaran
kesehatan Kota Surakarta Tahun 2008-2010.
F. Teknik Pemilihan Informan