2.1.2 Debt To Equity Ratio
Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio
mencerminkan besarnya proporsi antara total debt total hutang dengan total shareholder’s equity total modal sendiri. Total debt merupakan total
liabilities baik utang jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri total modal saham yang
di setor dan laba yang ditahan yang dimiliki perusahaan. Menurut Darsono 2005:54
, “Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap
pemberi pinjaman”. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif
kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya
2.1.3 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan. Menurut Astuti dan Zuhrotun 2007:124,
“perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan yang sudah mapan biasanya kondisi
keuangannya juga sudah stabil”. Dengan demikian, perusahaan yang besar mempunyai biaya produksi
informasi yang lebih rendah daripada perusahaan kecil.Suatu perusahaan besar dan mapan akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan
Universitas Sumatera Utara
untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti fleksibilitas lebih besar dan tingkat kepercayaan investor juga lebih besar karena mempunyai kinerja
operasional yang lebih besar. Perusahaan besar mampu menarik minat investor yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil karena
mempunyai fleksibilitas penempatan investasi yang lebih baik. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total
aset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan
nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset perlu diproksikan menjadi logaritma natural total aset.
2.1.4 Book To Market Ratio