2.12. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi PKO
Biji sawit yang telah dipisah pada proses pengadukan, diolah lebih lanjut untuk diambil minyak nya. Sebelum dipecah, biji-biji sawit dikeringkan dengan silo,
minimal 14 jam dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50
o
C. Akibat proses pengeringan ini, inti sawit akan mengerut sehingga memudahkan pemisahan inti
sawit dari tempurungnya. Biji-biji sawit yang sud kering kemudian dibawa ke alat pemecah biji.
Pemisahan inti dari tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis BJ antara inti sawit dan tempurung. Dalam hal ini, inti dan tempurung dipisahkan
oleh aliran air yang berputar dalam sebuah tabung. Atau dapat juga dengan mengapungkan biji-biji yang telah pecah dalam larutan lempung yang mempunyai
BJ 1,16. Dalam keadaan ini inti sawit mengapung sedangkan tempurung tenggelam.
Proses selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan tempurung sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit
harus segera dikeringkan dengan suhu 80
o
C. Setelah kering, inti sawit dapat dipak atau diolah lebih lanjut yaitu diekstraksi sehingga dihasilkan minyak inti sawit
PKO, Palm Kernel Oil. Penulis,1997
2.13. Mutu Minyak Sawit
Contoh yang diperiksa adalah minyak produksi dan minyak yang dikirim. Contoh minyak produksi diambil dari pipa sewaktu pemompaan ke tangki timbun. Contoh
minyak yang dikirim diambil dari setiap tangki angkut untuk setiap pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standar mutu yaitu
kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna dan bilangan peroksida.
Tabel 2.13. Standart mutu minyak sawit Kandungan
SPB Asam lemak bebas
1-2 Kadar air
0,1 Kotoran
0,002 Besi p.p.m
10 Tembaga p.p.m
0,5 Bilangan iod
53 ± 1,5 Karotene p.p.m
500 Tokoferol p.p.m
800 ketaren, 1986
2.14. Mutu Inti Sawit
Contoh yang diperiksa adalah inti produksi pada waktu penggonian. Contoh diambil dari setiap goni pada waktu sedang mengisi goni yang kemudian
dikumpulkan menjadi contoh harian setiap dinas gilir. Data yang diperlukan adalah air, kotoran, inti pecah, kadar minyak, dan ALB.
Universitas Sumatera Utara
Kadar kotoran dalam inti sawit sedikit banyaknya ada hubungannya dengan kehilangan inti dalam cangkang. Kehilangan inti yang disertai dengan
kotoran inti yang rendah, namun bisa juga keduanya sama-sama tinggi. Dalam hal ini demikian perlu memeriksa pemeraman biji, putaran pemecah dan lain- lain.
Pengujian ALB pada waktu pengiriman juga perlu untuk memerikasa apakah sterilisasi inti berlangsung baik atau tidak.
2.15. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu minyak sawit