lxxii
B. Penelitian yang Relevan
Berkaitan dengan penggunaan pendekatan keterampilan proses dan pendekatan quantum learning dalam penelitian ini, sebelumnya juga pernah
dilakukan penelitian yang serupa. Pada tahun 2009, Dwi Astuti melakukan penelitian tentang pendekatan keterampilan proses dan pendekatan quantum
learning melalui metode eksperimen dengan meninjau kemampuan awal siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa, Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan Quantum Learning
melalui metode eksperimen dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Dari uji
komparasi ganda diperoleh hasil bahwa penggunaan pendekatan Quantum Learning
lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan ketrampilan proses. Dwi Astuti, 2009: v-vi
Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian serupa oleh Pujiyanti dengan kesimpulan sebagai berikut:
1 Pembelajaran kuantum melalui teknik bermain peran mempunyai prestasi belajar Fisika lebih baik daripada melalui teka-teki silang. 2 Siswa
yang mempunyai semangat belajar Fisika kategori tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai semangat belajar Fisika katergori rendah dan
siswa yang mempunyai semangat belajar Fisika sedang mempunyai kemampuan prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang mempunyai
semangat belajar Fisika kategori rendah. 3 Semangat belajar Fisika siswa dan penggunaan pembelajaran kuantum melalui metode pembelajaran
mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar siswa. 2010: 67
Dari kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa.
C. Kerangka Berpikir
Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa baik faktor intern maupun ekstern. Faktor ekstern menjadi faktor bahan pembahasan yang perlu diperhatikan. Diantaranya
adalah pemilihan pendekatan dan metode yang tepat dan efektif serta motivasi belajar siswa akan menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Setiap
pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan pendekatan
lxxiii dan metode dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan bahan dan
tujuan yang akan dicapai.
1. Perbedaan Pengaruh Antara Penggunaan Pendekatan Quantum Learning
Melalui Metode Demonstrasi dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Melalui Metode Demonstrasi Terhadap Kemampuan Kognitif Fisika
Siswa
Penelitian ini menggunakan pendekatan quantum learning dan
ketrampilan proses melalui metode pembelajaran demonstrasi. Untuk pendekatan quantum learning
melalui metode demonstrasi suasana lingkungan belajar dibuat menyenangkan dengan diiringi musik. Pada saat pembelajaran berlangsung,
menamai istilah-istilah dalam materi dengan membuat singkatan-singkatan yang mudah diingat. Dalam kegiatan guru memberikan sugesti positif berupa kata-kata
motivasi yang diharapkan dapat meningkatkan kemauan dan motivasi belajar siswa. Dalam proses pembelajaran pun guru memberikan ice breaking, dengan
tujuan untuk mengembalikan semangat siswa setelah melalui tahap pembelajaran sebelumnya sebagai jembatan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan kelas untuk memaparkan apa yang sudah diperoleh dari keseluruhan pembelajaran. Guru juga
memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab evaluasi dengan benar. Dengan ini diharapkan siswa dapat belajar dengan mencoba sendiri konsep
yang dipelajari dengan suasana santai dan perasaan senang sehingga akan berdampak baik pada kemampuan kognitif Fisikanya. Dengan suasana senang,
siswa akan merasa rileks dan nyaman sehingga siswa lebih mantap dalam menerima materi dan mengaplikasikan materi yang telah diperoleh. Sedangkan
dalam pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi, pembelajaran dilakukan dengan suasana tenang tanpa ada iringan musik pada saat pembelajaran
berlangsung, tanpa memberikan sugesti positif kepada siswa. Dengan ini siswa belajar dengan mencoba sendiri konsep yang dipelajari dengan suasana tenang
dan serius tanpa ada penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab evaluasi. Sehingga melalui perlakuan yang berbeda, kemampuan kognitif Fisika siswa akan
berbeda.
lxxiv
2. Perbedaan Pengaruh antara Motivasi Belajar Fisika Siswa Kategori Tinggi, dan Kategori Rendah Terhadap Kemampuan Kognitif Fisika
Siswa
Berdasarkan teori, dinyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
Motivasi belajar siswa merupakan bagian dari faktor internal tersebut. Motivasi belajar siswa berkaitan dengan semangat siswa dalam mengikuti dan mempelajari
IPA Fisika. Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda satu dengan yang lain. Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi berarti dia memiliki semangat yang
tinggi pula dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar KBM yang ada di dalam kelas. Siswa dengan motivasi belajar tinggi cenderung akan aktif dalam KBM,
memiliki perhatian yang tinggi, memiliki keinginan yang besar untuk belajar, memperoleh nilai yang baik, dan tentu memiliki keinginan untuk berhasil. Dengan
motivasi belajar yang tinggi, tentu akan berdampak terhadap peningkaan prestasi siswa, dalam hal ini yaitu tingginya kemampuan kognitif siswa. Sebaliknya jika
motivasi belajar siswa rendah, maka akan mengakibatkan kemampuan kognitif siswa juga akan biasa-biasa saja karena keinginan siswa untuk berhasil kurang
optimal dan akan menganggap belajar bukanlah hal penting atau cenderung mengabaikan apa yang seharusnya bisa dilakukan sehingga siswa ini akan
memiliki prestasi belajar yang sangat kurang. Dengan demikian, motivasi belajar siswa juga turut mempengaruhi kemampuan kognitif siswa.
Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu motivasi belajar tinggi dan rendah. Melalui motivasi belajar yang tinggi
kemampuan kognitif siswa cenderung lebih baik daripada motivasi belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu, pengelompokan kategori motivasi belajar siswa
tinggi dan rendah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
3. Interaksi Pengaruh antara Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dengan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Kognitif Fisika
Siswa
lxxv Telah disebutkan sebelumnya bahwa penggunaan metode demonstrasi
melalui pendekatan quantum learning dan pendekatan keterampilan proses memberikan perbedaan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan kognitif
Fisika siswa. Demikian pula dengan pengelompokan kategori motivasi belajar siswa tinggi dan rendah.
Dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang baik serta didukung motivasi belajar Fisika yang tinggi akan memberikan pengaruh positif yaitu
meningkatnya prestasi belajar siswa dalam hal ini kemampuan kognitif Fisika siswa. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat interaksi pengaruh
antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir di atas disajikan dalam skema pada Gambar 2.8
C. Hipotesis