Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar

liv Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelamahan, diantaranya: 1 Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang. Guru harus mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2 Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai. 3 Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Berdasarkan uraian mengenai kelebihan dan kekurangan dari metode demonstrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi memiliki cukup banyak kelebihan sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Meskipun demikian, guru juga perlu berupaya untuk mengantisipasi beberapa kelemahan metode tersebut demi tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik.

7. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar

Sebelum membahas tentang pengertian motivasi belajar, berikut akan dipaparkan tentang apa itu motivasi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar seseorang. Dalam diri setiap individu diperlukan adanya motivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut pengertian yang tertera dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 2007: 575, “Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang menyebabakan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki”. Pengertian lain seperti yang yang diungkapkan Shawn M. Glynn, Taasoobshirazi, dan Brickman 2009:127 dalam Journal of Research in Science Teaching, menyatakan bahwa ”Motivation is the internal state that arouse, directs, and sustains goal-oriented behaviour ”. Motivasi merupakan keadaan internal yang dapat membangkitkan, mengarahkan dan menjadi landasan perilaku seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pengertian lain diungkapkan lv oleh Tri Saptuti Susiani 2007: 128 dalam sebuah Jurnal Inovasi Pendidikan yang menyatakan bahwa, ”Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mongorganisasikan tingkah lakunya”. Barelson dan Steiner dalam Arko Pujadi 2007: 42 menyatakan bahwa, ”Motivasi suatu keadaan dalam diri seseorang innerstate yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan”. Hal senada diungkapkan oleh Hamzah B. Uno 2008: 3 bahwa, Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adalnya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut: a mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan, b menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, dan c menentukan perbuatan yang harus dilakukan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan usaha yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang muncul sebagai tenaga atau faktor mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan, mengorganisasi, menyalurkan dan menjadi landasan perilaku seseorang untuk memenuhi kebutuhan ke arah tujuan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai motivasi belajar yaitu usaha yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang muncul dari siswa sebagai tenaga atau faktor mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan, mengorganisasi, menyalurkan dan menjadi landasan perilaku siswa untuk belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar agar menjadi siswa yang berhasil.

b. Peran Motivasi dalam Belajar

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP

1 23 161

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

PEMBELAJARAN PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMP

0 15 227

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PENDEKATAN QUANTUM DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI PEMBERIAN TUGAS DI SMP

0 3 113

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10