lv oleh Tri Saptuti Susiani 2007: 128 dalam sebuah Jurnal Inovasi Pendidikan yang
menyatakan bahwa, ”Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mongorganisasikan
tingkah lakunya”. Barelson dan Steiner dalam Arko Pujadi 2007: 42 menyatakan bahwa,
”Motivasi suatu keadaan dalam diri seseorang innerstate yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan
perilaku ke arah tujuan”. Hal senada diungkapkan oleh Hamzah B. Uno 2008: 3 bahwa,
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adalnya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk
mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut: a mendorong
manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan, b menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, dan c
menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan usaha yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang
muncul sebagai tenaga atau faktor mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan, mengorganisasi, menyalurkan dan menjadi landasan perilaku
seseorang untuk memenuhi kebutuhan ke arah tujuan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai motivasi belajar yaitu usaha yang dilakukan secara sadar
atau tidak sadar yang muncul dari siswa sebagai tenaga atau faktor mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan, mengorganisasi, menyalurkan dan
menjadi landasan perilaku siswa untuk belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar agar menjadi siswa yang berhasil.
b. Peran Motivasi dalam Belajar
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang menentukan keberhasilan. Proses pembelajaran berhasil manakala
siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Motivasi merupakan elemen yang penting untuk mendorong seseorang dalam melakukan segala sesuatu, termasuk
lvi dalam belajar. Menurut Sardiman A.M. 2004: 82, “Motivation is an essensial
condition of learning ”. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula tujuan yang diharapkan.
Menurut Hamzah B. Uno 2008: 27, mengungkapkan bahwa terdapat tiga peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1 Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar
Motivasi berperan dalam penguatan belajar apabila siswa dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan
berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
2 Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Semakin jelas yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat
motivasi belajar siswa.
3 Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seseorang yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar dan sebaliknya seseorang yang kurang atau tidak memiliki
motivasi untuk belajar tidak tahan lama dalam belajar. Dengan demikian motivasi dalam belajar merupakan salah satu faktor
yang turut menetukan hasil belajar. Semakin kuat motivasinya maka besar kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dan semakin lemah
motivasinya maka memungkinkan hasil belajar kurang baik. Karena itu seorang siswa harus mempunyai motivasi yang kuat, agar memperoleh prestasi belajar
yang baik. Namun demikian, motivasi belajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Selain motivasi masih banyak faktor lain yang
turut berperan dalam kaitannya dengan prestasi belajar seperti intelegensi, keadaan keluarga, lingkungan dan lain sebagainya.
lvii
c. Macam-Macam Motivasi