Latar Belakang Komodifikasi Upacara Religi Tabot

commit to user 72 b Melaksanakan Pembinaan Klpk Pemandu Terlaksananya Pembinaan Kelompok Wisata Pemandu Wisata c Melaksanakan Diklat Pemandu Wisata Terlaksananya Diklat Pemandu Wisata

N. Komodifikasi Upacara Religi Tabot

1. Latar Belakang Komodifikasi Upacara Religi Tabot

Peran besar Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu yang begitu gigih mencetuskan ide-ide baru disertai tindakan-tindakan nyata untuk mengembangkan pariwisata tabot diawali dengan mengadakan kerjasama dengan Keluarga Kerukunan Tabot pada tahun 1994. Dinas Pariwisata Drs. Agus Sumarno mengkomunikasikan upacara religi tabot dengan Ketua Kerukunan Keluarga Tabot Bapak Mulyono. Semua itu dikarenakan kesadaran dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu untuk melestarikan budaya daerah dan mengembangkannya menjadi aset pariwisata yang menarik untuk dipasarkan. Tanggal 7 Mei 1994 awal kerja sama antara Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dan Keluarga Kerukunan Tabot dimulai. Pertemuan antara Dinas Pariwisata dengan Keluarga Kerukunan Tabot telah dilakukan dan agenda kerjasama telah tercipta. Beberapa agenda kerjasama diantaranya dalam acara “mengambik tanah“, ketika sebelum difestivalkan acara tersebut langsung saja dilakukan oleh pihak Keluarga Tabot, tetapi setelah difestivalkan, sebelum mengambik tanah dimulai, dibuka dulu secara commit to user 73 resmi oleh Gubernur Bengkulu atau Walikota Bengkulu. Selain itu juga diadakan pameran pembangunan dan pasar malam dalam rangkaian festival Tabot. Kerja sama Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dengan Keluarga Kerukunan Tabot juga dalam bentuk memfasilitasi sarana dan prasarana dalam kegiatan pesta rakyat yang dikemas dalam acara Festival Tabot, di dalam Festival Tabot diselenggarakan berbagai event kegiatan seni budaya daerah seperti Festival lomba Telong-Telong, lomba permainan Ikan-Ikan, festival lomba musik Dol, lomba Tari Tabot, lomba Zikir Sarafal Anam, festival lomba Lagu Pop Daerah, Penyelenggaraan Seni Nusantara. Kesepakatan bersama atau MoU Mutual of Understanding ditandatangani oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu selaku pihak pertama dan pihak kedua oleh Ketua Keluarga Kerukunan Tabot. Berdasarkan isi MoU bahwa kerja sama kedua belah pihak merupakan kerja sama bidang pariwisata yang bertujuan untuk mengembangkan Tabot guna melestarikan kebudayaan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka kebijakan kepariwisataan nasional. Kerja sama meliputi aspek-aspek : a. Pengembangan obyek, daya tarik wisata dan seni budaya. b. Pengembangan sarana wisata c. Pengembangan promosi wisata Dapat disimpulkan kerjasama Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dengan Keluarga Kerukunan Tabot, yang didasari untuk melestarikan commit to user 74 kebudayaan dibidang pariwisata telah membuahkan hasil berupa pengembangan obyek wisata baru yaitu munculnya festival tabot. Pada saat itulah komodifikasi upacara religi tabot dalam kemasan pariwisata bermula.

2. Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan Upacara Tabot