77
77
1. Kondisi Awal Sebelum PTK Pratindakan
Pengamatan kondisi pratindakan dilakukakn untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian.
Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dengan guru dan siswa serta tes. Pengamatan dilakukan hanya satu kali. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran di kelas V Mata Pelajaran IPA pada umumnya dan pembelajaran pada materi lapisan bumi pada
khususnya. Pengamatan tersebut dilakukan pada hari Senin tanggal 15 Februari
2010 pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 08.40 WIB pada jam ke-1 dan ke-2. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran Mata Pelajaran IPA di kelas
V SD Negeri 2 Sidomulyo. Materi yang diajarkan yaitu materi struktur lapisan bumi.
Pelaksanaan penelitian dalam bentuk wawancara dilaksanakan pada akhir pembelajaran yaitu setelah dilaksanakannya evaluasi akhir pembelajaran
IPA yang berbentuk tes tertulis. Dalam penelitian ini, evaluasi dari pembelajaran saat dilaksanakannya pengamatan dijadikan sebagai tes awal dari penelitian
dengan judul “Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep tentang Lapisan Bumi melalui Media Visual dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2
Sidomulyo Tahun Pelajaran 2009 2010”. Hasil dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Media dan Metode Mengajar yang Diterapkan oleh Guru
Guru selama ini hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam pembelajaran IPA. Guru hanya sesekali membacakan materi dari buku
paket IPA Kelas V yang dimiliki sekolah. Terkadang siswa hanya ditugasi untuk mempelajari materi tersebut sendiri tanpa mendapat bimbingan langsung dari
guru. Setelah siswa membaca dari buku paket siswa ditugasi untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada buku paket tersebut atau mengerjakan soal-soal dalam
Lembar Kerja Siswa LKS. Selain itu media yang digunakan guru hanya media
commit to users
78
78 text book, guru belum menggunakan media yang menarik bagi siswa, sehingga
siswa sulit untuk memahami konsep IPA yang diajarkan guru. Hal tersebut membuat siswa merasa pembelajaran IPA kurang menarik, membosankan, dan
monoton, terutama dalam pembelajaran IPA yang seharusnya siswa merasa pembelajaran IPA menarik dan menyenangkan.
Guru belum mengembangkan pendekatan pembelajaran yang menarik dan belum memanfaatkan sumber belajar selain buku. Selain itu buku yang
digunakan hanya buku paket yang uraian materinya kurang lengkap. Buku referensi lain juga masih sangat kurang.
Fasilitas yang disediakan oleh sekolah belum dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sumber belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Ketersediaan media LCD Proyektor, komputer, perpustakaan, kantin, taman sekolah, kebun sekolah belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar terutama
dalam pembelajaran IPA dalam konsep materi lapisan bumi. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti berdiskusi dan
berkolaborasi sehingga menghasilkan kesepakatan bahwa untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPA terutama pada materi lapisan bumi adalah
dengan melakukan tindakan dengan menggunakan media visual gambar dan gambar yang divisualisasikan melalui LCD Proyektor.
b. Pengelolaan Kelas oleh Guru