BAB II LANDASAN TEORI
A. SIKAP TERHADAP COMPETITIVE INTELLIGENCE
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan derajat afek positif atau negatif terhadap suatu objek psikologis Thurstone dalam Azwar, 2010. Sikap selalu berkaitan dengan suatu
objek. Tidak ada sikap tanpa adanya objek Gerungan dalam Azwar, 2010. Sikap merupakan afek atau penilaian positif atau negatif terhadap suatu objek Fishbein
dan Ajzen dalam Azwar, 2010. Sikap meliputi rasa suka atau tidak suka terhadap situasi, benda, orang, kelompok, dan aspek lingkungan Deaux dalam Azwar,
2010. Cattel dalam Azwar, 2010 mengartikan sikap sebagai ketertarikan emosi dan
perilaku seseorang terhadap beberapa orang, objek, dan kejadian. Allport dalam Azwar, 2010 mengatakan bahwa sikap merupakan sesuatu yang mengarahkan
perilaku kita terhadap objek tertentu, dapat bersifat positif atau negatif dan melibatkan penilaian atau evaluasi. Sikap merupakan komponen kognitif, afektif
dan konatif yang saling berinteraksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek Secord Backman dalam Azwar, 2010.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang
merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sikap Efek suatu komunikasi merupakan bagian perubahan sikap, yakni sejauhmana
komunikasi itu diperhatikan, dipahami, dan diterima Hovland, Janis, Kelley dalam Azwar, 2010. Ada tiga faktor yang mempengaruhi efek suatu komunikasi,
antara lain: 1.
Karakteristik komunikator, meliputi: keahlian, dapat dipercaya, disukai, status, ras, dan agama.
2. Karakteristik pesan, meliputi: daya tarik bahasa, kemudahan bahasa
dimengerti, atau situasi saat pesan tersebut disampaikan. 3.
Karakteristik penerima pesan, meliputi: kemudahan dibujuk, inteligensi, harga diri, dan kepribadian.
3. Pengertian Competitive Intelligence
Prescott dalam Fleisher, 2003 mengatakan bahwa competitive intelligence adalah proses dimana organisasi mengumpulkan informasi tentang kompetitor dan
lingkungan kompetitif, dan mengaplikasikannya ke dalam proses pengambilan
keputusan dan perencanaan sehingga dapat memperbaiki kinerja mereka. Shaker
dan Gembicki dalam Strauss, 2008 mendefenisikan competitive intelligence sebagai proses bisnis yang sistematis, berkelanjutan, dan etis dalam
mengumpulkan informasi dari target, seperti: pelanggan, kompetitor, personalia,
ahli teknologi, maupun keseluruhan lingkungan bisnis.
Competitive intelligence merupakan proses menganalisis informasi yang berhubungan dengan pasar dan kompetitor, lalu mengumpulkan dan
Universitas Sumatera Utara
mentransformasikannya menjadi intelligence yang sangat berguna sehingga mempengaruhi kegunaannya dalam pengambilan keputusan Hopper dalam
Strauss, 2008. Johnson dalam Strauss, 2008 mendefenisikan competitive intelligence dengan proses monitoring yang terkoordinasi terhadap kompetitor
sehingga dapat berkompetisi dalam area pemasaran. Competitive intelligence digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang rencana kompetitor dan
merencanakan strategi untuk bisnis yang dimiliki agar dapat bersaing dengan rencana kompetitor Johnson dalam Strauss, 2008.
Rouach dan Santi 2001 menyatakan bahwa competitive intelligence sebagai tindakan dalam mengumpulkan informasi, memprosesnya dan menyimpannya
supaya bisa tersedia bagi semua orang di dalam organisasi, dengan tujuan menjadi bisnis yang lebih baik kelaknya dan dapat melindungi bisnis dari
ancaman kompetitif. Fleisher dan Bensoussan dalam Strauss, 2008 mendefenisikan competitive intelligence sebagai produk hasil yang mempunyai
nilai, berasal dari proses pengumpulan data, evaluasi, analisis, integrasi, dan interpretasi dari semua informasi yang tersedia, serta secara langsung atau
berpotensi signifikan dalam proses pembuatan keputusan. Muller dalam Strauss, 2008 menyatakan bahwa competitive intelligence merupakan proses sistematis
untuk menghasilkan rekomendasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan, dimana proses sistematis tersebut terdiri dari proses perencanaan planning,
pengumpulan informasi gathering, analisis analyzing, dan penyebaran informasi disseminating supaya adanya kemajuan dan pengembangan yang
berpotensi mempengaruhi situasi kompetitif suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Maka dapat disimpulkan bahwa competitive intelligence adalah proses dimana organisasi mencari tahu kondisi lingkungan kompetitif dan kompetitor,
sehingga organisasi tersebut dapat mengambil keputusan yang berguna untuk lingkungan bisnisnya.
4. Aspek-Aspek Competitive Intelligence