4. Karakteristik Analist Analyst Characteristic
Kontinuitas pekerjaan merupakan lamanya waktu yang telah dilalui individu dalam bekerja sehingga individu tersebut lebih ahli dalam mencari
informasi yang komprehensif, cepat, dan efisien. Orang yang lebih ahli dan sudah lama bekerja akan lebih peka dan selektif tentang informasi-informasi yang
diperlukan dan cara memperoleh informasi daripada orang yang masih baru bekerja.
6. Ciri-ciri individu yang memiliki Competitive Intelligence
Adapun ciri-ciri individu yang memiliki competitive intelligence McLellan Muller dalam Strauss, 2008, antara lain:
1. Traits, antara lain: kreatif, tekun, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
analitis, dan kemampuan belajar secara independen. 2.
Teachable skill, antara lain: berpikir strategis, pemahaman tentang istilah- istilah bisnis, kemampuan mempresentasikan tentang informasi pasar,
kemampuan analitis, kemampuan mewawancarai jurnalistik, dan pemahaman tentang metode penelitian.
3. Pengalaman profesional, antara lain: pemahaman tentang struktur perusahaan
dan proses pembuatan keputusan, pemahaman tentang industri, dan kemampuan penelitian, memiliki pemahaman tentang bisnis.
Universitas Sumatera Utara
7. Tipe-tipe Sikap terhadap Competitive Intelligence
Rouach dan Santi 2001 membedakan 5 lima tipe sikap dalam competitive intelligence, antara lain:
1. Sikap sleeper dikarakteristikkan dengan sikap yang tidak takut persaingan,
tidak tertarik dengan competitive intelligence, dan sering menganggap bahwa proses competitive intelligence hanya membuang-buang waktu saja. Hal ini
dikarenakan pengusaha berpikir bahwa usaha lain juga tidak mau tahu tentang persaingan. Sikap sleeper biasanya dimiliki oleh manajemen yang
pasif yang meyakini bahwa mereka benar-benar sudah mengetahui yang mereka butuhkan untuk menjalankan bisnis dan tidak mempelajari tentang
dunia luar. 2.
Sikap reactive dikarakteristikkan dengan sikap yang reaktif jika merasa terancam dengan posisi pesaing. Sikap ini hanya lebih bersifat bertahan
dengan ancaman daripada menyerang saingan. Pemimpin bisnis belum percaya akan manfaat dari competitive intelligence.
3. Sikap active dikarakteristikkan dengan sikap yang aktif dalam memahami,
menganalisis, dan menginterpretasikan persaingan meskipun sumber daya yang dimiliki terbatas, mulai membentuk orang yang dipekerjakan secara
khusus untuk mengkoordinir competitive intelligence. Pemilik usaha sudah dapat melihat bahwa proses competitive intelligence bermanfaat untuk
meningkatkan keuntungan, akan tetapi belum melihat adanya tujuan jangka panjang untuk melakukannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Sikap assault dikarakteristikkan dengan sikap yang gencar dalam berburu
informasi secara strategis, prosedural, dan dengan perencanaan yang matang. Perusahaan dengan sikap ini biasanya memiliki prosedur yang sudah
terintegrasi dan perencanaan dalam memonitor setiap kemajuan kompetitor. Perusahaan ini juga memiliki sumber signifikan mendukung competitive
inteligence, serta adanya penghargaan terhadap orang-orang yang terlibat dalam competitive intelligence.
5. Sikap warrior ditunjukkan dengan adanya suatu sikap atau pendirian untuk
menyerang saingannya, berjuang, dan rela berkorban untuk memenangkan persaingan, sangat proaktif inisiatif mengawali adanya perubahantidak
menunggu sampai perubahan terjadi. Usaha yang memiliki sikap demikian didukung oleh alat yang canggih ataupun ahli yang berpengalaman dalam
memperlancar proses competitive intelligence, serta adanya sumber yang tidak terbatas, dan adanya proses pembuatan keputusan
B. USAHA MIKRO DAN KECIL UMK GARMEN 1. Pengertian Usaha Mikro dan Kecil UMK