Konsep Pencapaian Konsep Sirkulasi parkir dalam site Konsep View dan Orientasi Bangunan Konsep terhadap kebisingan

VI-2 Berikut kondisi site :  Kondisi lahan : tanah datar, merupakan lahan kosong.  Batas-batas site : Sebelah Utara : Ruko Pusat Bisnis II Solo Baru Sebelah Selatan : Jl. lingkungan Sebelah Barat : Jl. Raya Solo Baru Sebelah Timur : Lahan kosong, Pemukiman

VI.1.2 Konsep Pengolahan Site

 Site berada di lokasi yang letaknya termasuk pada bagian kota Solo Baru yang ramai sehingga mudah untuk dikenalidiakses.  Tingkat pencapaian tinggi karena berada dalam trayek beberapa jenis sarana transportasi umum seperti bis kota, dan angkutan umum.  Site berada di lingkungan dimana penggunanya cenderung membutuhkan pendidikan dan rekreasi.

a. Konsep Pencapaian

Tujuan : menentukan letak jalan masuk dan keluar bagi kendaraan maupun pejalan kaki Dari hasil analisa pencapaian pada Bab V menghasilkan Gb. VI.2 Konsep pencapaian Sumber : analisa pribadi VI-3 Pembahasan : 1. Menempatkan ME di sebelah barat yaitu pada ruas jalan utama, Jalan Raya Solo Baru. Untuk memberi kemudahan sirkulasi 2. Menempatkan SE di sebelah selatan site, jalan lingkungan. Dengan tujuan agar tidak mengganggu sirkulasi utama

b. Konsep Sirkulasi parkir dalam site

Tujuan : memberikan kelancaran dan keteraturan sirkulasi baik sirkulasi manusia maupun kendaraan sehingga aktivitas yang berlangsung di dalam maupun di luar bangunan tidak terganggu Dari hasil analisa sirkulasi pada Bab V, jenis dan karakter sistem parkir menggunakan penggabungan antara sistem parkir menyudut 45º dan 90º sebagai sistem parkir yang digunakan pada bangunan yang direncanakan. Adapun sistem parkir akan diterapkan pada ruang yang ada disekitar bangunan. Penempatan ruang parkir di tiap-tiap bangunan bertujuan untuk memudahkan user dalam melakukan kegiatan sesuai kepentingan masing-masing.  Sistem parkir menyudut 45º  Sistem parkir menyudut 90º

c. Konsep View dan Orientasi Bangunan

Untuk mendapatkan orientasi bangunan yang mampu mendukung fungsi dari bangunan, orientasi bangunan ke arah Jl. Raya Solo Baru, dengan pertimbangan merupakan titik paling besar arah pandang ke arah bangunan dan sesuai dengan penempatan ME bangunan. Karakter:  Efisien diterapkan di area parkir basement dan sebagainya.  Sirkulasi keluar-masuk lancar.  Daya tampung kendaraan cukup banyak. Karakter:  Efisien diterapkan di area parkir basement dan sebagainya.  Sirkulasi keluar-masuk lancar.  Daya tampung kendaraan banyak. VI-4

d. Konsep terhadap kebisingan

Tujuan : untuk menentukan penzoningan agar letak suatu ruang di dalam bangunan dan kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak terganggu oleh keadaan eksternal bangunan maupun pengguna bangunan itu sendiri. View dari dan ke site sangat bagus menjadi orientasi utama bangunan. Arah ke jalan utama merupakan arah orientasi terpilih Perletakan barier sebagai filter terhadap kebisingan diletakkan tanpa mengganggu sirkulasi entrance dan arah pandang terhadap bangunan Penataan massa ke dalam site, berguna untuk mereduksi kebisingan yang masuk ke dalam bangunan Gb. VI.3 Konsep view dan orientasi Sumber : analisa pribadi Gb. VI.4 Konsep terhadap kebisingan Sumber : analisa pribadi VI-5 - Penempatan zona yang membutuhkan ketenangan tinggi jauh dari jalan raya. - Memberi bufferfilter berupa tanaman di pinggir jalan untuk mereduksi kebisingan. - Penggunaan bahan material bangunan yang dapat mereduksimenolak bising.

e. Konsep terhadap Klimatologis