Analisa Pengamanan Kebakaran dan Petir

V-49 Skema V.8. Sistem sanitasi air hujan Air hujan dari atap Saluran vertikal Air hujan sekitar site Bak kontrol Saluran horisontal c. Analisa Air Hujan Air hujan Pembuangan air hujan melalui saluran-saluran terbuka maupun tertutup. Untuk saluran horisontal dilakukan dengan pengolahan kemiringan tanah dan daerah yang terkena jatuhan air hujan. Untuk membantu penyerapan ke dalam tanah selain menggunakan lapangan rumput di sekitar bangunan, jalan-jalan yang ada dibuat dengan menggunakan bahan grass block.

V.5.2.7 Analisa Pengamanan Kebakaran dan Petir

a. Analisa Pengamanan Kebakaran Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran, faktor yang menentukan adalah: o Fungsi bangunan. o Luasan bangunan. o Peralatan yang ada di dalam bangunan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Sistem pengaman bangunan yang digunakan yaitu: o Sistem Fire Alarm Berfungsi untuk mengetahui dan memperingatkan terjadinya bahaya kebakaran. Jenis alarm ini menggunakan dua sistem, yaitu sistem otomatis yang menggunakan smoke and heat detector dan one push button system . Di setiap detector dan button dilengkapi sensor untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran. Di setiap lantai jaringan detector, button dan sensor dipusatkan pada sebuah junction box yang kemudian diteruskan ke kontrol panel. Kontrol panel ini akan memberikan isyarat dalam bentuk indikasi yang dapat dilihat lampu dan didengar alarm serta mengaktifkan sprinkler. o Sistem Sprinkler Gas Surakarta Computer Centre merupakan pusat aktifitas perkomputeran, maka sebagian besar bangunan menggunakan sprinkler gas karbondioksida. V-50 Ruang-ruang yang menggunakan sprinkler gas diantaranya ruang kelas pendidikan komputer, perpustakaan, showroom dan ruang pameran, toko retail, shop store , ruang penyewaan, ruang rekreasi, gudang, semua ruang mesin. Volume karbondioksida yang dibutuhkan untuk kondisi berbahaya yaitu 40 dari volume ruang yang berada dalam kondisi berbahaya. o Sistem Sprinkler Air Berfungsi mencegah terjadinya kebakaran pada radius tertentu untuk melokalisir kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat and smoke detector yang memberikan pesan ke junction box . Setiap sprinkler juga dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui lokasi kebakaran. Sprinkler ini dipasang pada ruang selain ruang yang menggunakan sistem sprinkler gas, seperti pada foodcourt dan hall. o Fire Estinguisher Berupa tabung karbondioksida portable Untuk memadamkan api secara manual oleh manusia. Ditempatkan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. o Indoor Hydrant Berupa gulungan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan untuk memadamkan api yang cukup besar. Diletakan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. Sumber air hydrant diambil dari ground tank untuk kebutuhan air sehari-hari. o Outdoor Hydrant Dihubungkan pada pipa PDAM untuk mendapatkan kepastian sumber air dan tekanan air yang memadai. o Tangga Darurat Lebar tangga direncanakan mampu digunakan untuk 3 orang yang berjalan bersampingan. b. Analisa Sistem Penangkal Petir Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir, faktor yang menentukan adalah : o Kemampuan untuk melindungi gedung dari sambaran petir. o Tidak menyebabkan efek elektrifikasi atau flashover pada saat penangkal petir mengalirkan arus listrik ke grounding . o Pemasangannya tidak mengganggu penampilan bangunan. V-51 Tabel VI.1 Tabel alternatif pemilihan sistem pengamanan bahaya petir Sistem Franklin Sistem Faradday Prinsip kerja Bila terjadi petir akan terjadi ionisasi di awan. Loncatan ion- ion dapat ditahan oleh preventor sehingga tidak mengenai bangunan. Radius perlindungan sama dengan tinggi preventor. Tiang-tiang faraday yang berjarak kurang lebih 20 m antar tiang terletak di sekeliling bangunan untuk melindungi bangunan dari sambaran petir. Keuntungan Harganya lebih murah dibandingkan sistem Faradday. Sifat perlindungan lebih baik karena aliran listrik langsung dialirkan ke ground di tanah. Kerugian Bila suatu saat ion-ion pada preventor tersebut habis atau berkurang, maka daya perlindungannya jadi menurun. Lebih mahal dibandingkan sistem Franklin. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sistem yang digunakan adalah sistem Faradday. Sistem Faradday berupa tiang setinggi 50 cm, dengan jarak antar tiang kurang lebih 20 m. Tiang-tiang ini dipasang di puncak bangunan atau atap, kemudian dihubungkan dengan kawat yang dimasukkan ke dalam pipa yang tidak memiliki kemampuan menghantarkan listrik pipa paralon, dan kemudian dihubungkan dengan ground . Pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantaran listrik ke tanah. V-52 VI-1 BAB VI KONSEP PERANCANGAN PUSAT BIMBINGAN BELAJAR Mengungkapkan hasil analisa berupa Konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Bimbingan Belajar yang meliputi konsep lokasi dan site, konsep peruangan dan pola kegiatan, konsep lokasi dan pengolahan site, konsep bentuk dan tampilan bangunan, serta konsep struktur dan utilitas bangunan yang menjadi dasar untuk mentransformasikan ke dalam bentuk desain VI.1 KONSEP MAKRO VI.1.1 Konsep Pemilihan Site