Dasar-dasar Kebutuhan Fleksibilitas Ruang Bentuk-bentuk Fleksibilitas Ruang Bentuk-bentuk fleksibilitas ruang antara lain :

II-39 b. Komunikatif Bangunan tersebut tidaklah membingungkan, mudah dikenali dan diingat oleh calon konsumen. c. Atraktif Bangunan tersebut mempunyai kesan bebas berekspresi dengan sesuatu yang unik. II.5 TINJAUAN FLEKSIBILITAS RUANG II.5.1 Pengertian Fleksibilitas berasal dari kata Fleksibel yang berakar dari kata dalam bahasa Inggris, Flexible. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English Hornby,1974 Flexible didefinisikan sebagai: Flexible : adj easily bent without breaking; fig easily changed to suit new conditions; of person adaptable. Jadi Fleksibilitas ruang dapat dartikan sebagai konsep ruang yang memungkinkan ruang untuk berubah konfigurasi menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Sebuah ruang terbagi kedalam tiga komponen, fix , semi-fix dan non-fix . Komponen fix diwakili oleh bangunan fisik, semi-fix diwakili oleh perabotan dan furnitur yang dapat dipindah-pindah tetapi tidak setiap waktu, dan yang ketiga, komponen non-fix diwakili oleh manusia yang menempati ruang. Fleksibilitas ruang yang dimaksudkan dalam paper ini berkaitan dengan perancangan bangunan fix dengan mempertimbangkan fleksibilitas dari penataan interior non-fix yang dapat berubah- ubah sesuai dengan kebutuhan Rapoport, 1977.

II.5.2 Dasar-dasar Kebutuhan Fleksibilitas Ruang

Dasar-dasar kebutuhan fleksibilitas ruang antara lain a. Faktor Manusia Hal-hal yang mendorong manusia untuk mengadakan perubahan ruang hidupnya, dikarenakan : sifat manusia yang dinamis, pergeseran nilai hidup akibat perubahan perekonomian-sosial dan kemajuan teknologi, serta kebutuhan akan ruang yang selalu berkembang. II-40 b. Faktor Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi sangat berkaitan dengan perabotan dan perlengkapan hidup; perlengkapan ini selalu berkembang baik dari segi fungsi, estetika maupun dimensinya. c. Faktor Nilai Ekonomis Misalnya dibutuhkannya ruang yang dapat dimanfaatkan : secara maksimal baik kapasitas maupun fungsinya.

II.5.3 Bentuk-bentuk Fleksibilitas Ruang Bentuk-bentuk fleksibilitas ruang antara lain :

a. Fleksibilitas Dalam Satu Ruang Dimana ruang dapat digunakan untuk beberapa kegiatan yang berubah-ubah, dengan menggantikan susunan perabot. Sifat fleksibilitas ini ditentukan oleh dimensi dan bentuk ruang. b. Fleksibilitas Antar Ruang  Perluasan Ruang, dilakukan tanpa memperhitungkan kembali kebutuhan ruang karena pemakaian system koordinasi moduler.  Fleksibilitas antar ruang yang timbul karena adanya pergantianpertukaran fungsi ruang yang dapat digerakkan moveable. c. Fleksibilitas Dari Segi Fungsi  Ruang Multifungsi Adalah ruang yang dapat menampung fungsi-fungsi yang berlainan, baik dalam waktu bersamaan maupun berbeda. Yang perlu diperhatikan antara lain; koordinasi modul yang sesuai dengan fungsi ruang, koordinasi sub system bangunan, studi bentuk ruang, system partisi yang digunakan.  Ruang yang dibagi untuk berbagai fungsi Sebuah ruang untuk fungsi yang berbeda-beda dapat dibagi dengan system partisi. Untuk itu harus diketahui sebelum perancangan bangunannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan ruang-ruang ini adalah; koordinasi modul yang sesuuai dengan fungsinya, studi bentuk ruang, system partisi yang digunakan. II-41  Ruang dengan Pergantian Ruang, Fungsi baru yang akan menempati ruang belumtidak diketahui selama proses perancangannya. Fleksibilitas ruang yang diharapkan hanay diperoleh dari hasil ; studi bentuk ruang, studi modul gerak manusia.

II.5.4 Unsur-unsur Fleksibilitas Ruang