Difraksi Bunyi Dengung Gejala Akustik dalam ruang tertutup

II-19 homogen dalam suatu ruang. atau dengan kata lain telah terjadi penyebaran bunyi atau difusi bunyi pada ruang tersebut. Harus diperhatikan bahwa permukaan yang menonjol dan ukuran dari tempelan lapisan penyerap harus cukup besar dibanding panjang yalombang bunyi dalam seluruh jangkauan frekuensi audio. Prayeksi penonjolannya harus mencapai paling tidak sepertujuh panjang gelombang yang ditiifusikannya.

II.3.3.4 Difraksi Bunyi

Difraksi adalah gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibeiokkan atau dihamburkan disekitar penghalang seperti sudut ruangan, kolom,tembok dan balok. Gejala dtfraksi bunyi sangat nyata pada frekuensi rendah dibawah 250 Hz, nal ini dikarenakan panjang gelombang bunyi untuk frekuensi tersebut lebih panjang dari besar ruangan itu sendiri biasanya sehingga penghalang yang ada dalam ruang tersebut tidak cukup untuk rnelakukan penghamburan ataupun pemantulan bunyi keseluruh ruangan.

II.3.3.5 Dengung

Dengung merupakan hasil dari suatu sumber bunyi yang steady tunak sehingga diperlukan sejumiah waktu untuk meiuruh hilang. Bunyi yang berkepanjangan ini sebagian akibat dari pemantulan yang berturut - turut dalam ruang tertutup setelah sumber bunyi dihentikan. Kehadiran dengung ini ternyata merubah tanggapan bunyi transient suatu ruang akustik sehingga pada pengendalian dengung dalam auditorium biasanya bunyi transient dari pidato dan musik akan dilindungi dan ditingkatkan untuk menjamin inteligibilitas pernbicaraan yang tertinggi dan kenikmatan musik yang terlengkap. Pentingnya pengendalian dengung ini sehingga menghasiikan sebuah rumus Gb. II.9 Penyerapan pada ruang pagelaran Sumber : Leslie L. Doelle II-20 hubungan kuantitatif antara waktu dengung RT, Volume ruang dan jumlah penyerapan total. Hubungan ini ditemukan oleh sabine. RT = waktu dengung, dalam sekon V = Volume Ruang, Feet Kubik A = Penyerapan ruang total, sabin feet persegi X = koefisien penyerapan udara Penyerapan suatu permukaan diperoleh dengan mengkalikan luasnya dengan koefisien penyerapan oc, dan penyerapan ruang total A diperoleh dengan menjumiahkan perkalian antara iuas bahan dan koefisien penyerapannya, Perlu ditekankan bahwa rumus sabin diatas berlaku pada Auditorium dimana bunyi adalah difus, artinya energi bunyi didistribusikan merata keseluruh ruangan dan karena itupula bunyi menghilang dengan cara halus dan merata.

II.3.3.6 Resonasi Ruang