Batas-batas dan Persyaratan Kenikmatan Audio Hal-hal yang Harus Dihindari

II-14 Selisih jarak bunyi pantulan dengan bunyi langsung 17 mC = bunyi langsung R 1 + R 2 – D 17 m  Pentas musik Pentas musik meliputi, musik konser, orchestra , musik umum opera, karawitan, kethoprak, iringan seni tari, iringan wayang orang, dan lain-lain. Bunyi yang bersumber dari pementasan harus menyebar merata keseluruh bagian ruangan audience . Karena itu harus ditinjau aspek-aspek :  Sifat-sifat dan karakteristik suara atau perjalanan bunyi dalam satu ruang tertutup.  Sasaran penyebaran bunyi dapat memanfaatkan bidang pendengar yang tegas dan terbatas. Tingkat hubungan untuk penghayatan masing-masing acara mengakibatkan adanya perbedaan tuntutan jarak antara ruang audience dan ruang pentas. Karena materi pentas merupakan satu kesatuan bunyi yang harus dinikmati secara menyeluruh, maka tidak tepat apabila pendengar berada dekat pada salah satu sumber bunyi saja.

II.3.1.1 Batas-batas dan Persyaratan Kenikmatan Audio

Sebuah studio pentas harus memenuhi pengkondisian akustik 30 db-110 db pada frekuensi 500 Hz. Mampu mewadahi bermacam-macam acara pentas yang mempunyai waktu kerdam berbeda-beda di mana setiap pementasan menuntut suara maksimal. Usaha untuk mencapainya dimulai dari penentuan bentuk ruang yang dapat menghasilkan distribusi suara yang jelas dan merata pada seluruh ruang penonton, dengan pertimbangan:  Pengaturan distribusi suara.  Penyelesaian elemen ruang, termasuk absorbsi dan refleksi. Arah penyebaran bunyi harus memperhatikan batas bidang pendengar tegas.

II.3.1.2 Hal-hal yang Harus Dihindari

Gema merupakan masalah utama yang harus dihindari. Gema terjadi jika bunyi dipancarkan di mana energi bunyi langsung dan energi bunyi tak langsung hamper bersamaan datangnya pada satu tempat hingga dirasakan mengganggu. Gb. II.1 Bunyi pantul memperkuat bunyi langsung Sumber : Leslie L. Doelle II-15 Gb. II.4. Cacat-cacat akustik dalam auditorium Sumber : Leslie L. Doelle Gema yang menerus terjadi karena dinding-dinding samping permukaan sejajar, maka bunyi akan dipantulkan berkali-kali sehingga timbul gema yang menerus. Hal ini terjadi karena antara bunyi langsung dengan bunyi pantulan pada beberapa tempat tertentu selalu terjadi selisih waktu. Terutama bagian tengah di mana antara bunyi langsung yang sudah melemah kabur dengan bunyi pantulan yang masih kuat.  Bagian belakang bunyi langsung  Bunyi langsung sudah hilang sehingga yang terdengar adalah bunyi pantulan.  Bagian depan  Pantulan masih kalah dengan bunyi langsung sehingga bunyi asli masih terlihat dengan jelas. Terjadinya gelombang berdiri juga harus dihindari, gelombang berdiri terjadi karena dinding terlalu simetris. Gelombang berdiri tidak disenangi karena pada bagian perut terjadi energi besar dan pada bagian simpul energi kecil. Pada studio juga tidak boleh terjadi kebocoran bunyi dari luar yang bisa terjadi melalui ventilasi, sela-sela pintu, langit-langit, dari lubang kunci dan lain-lain. Di mana hal tersebut akan mempengaruhi dalam ruangan. Flutter juga tidak boleh terjadi, yaitu suatu keadaan di mana pantulan suara berkumpul kembali menjadi titik atau terjadi pengumpulan suara. Bila pentulannya berkumpul menjadi satu dan jatuhnya di atas lantai, maka suara akan menjadi tidak terdengar, Minimal titik mati harus jatuh pada lantai. Gb. II.2. Gaung dapat terjadi antara permukaan pantulan bunyi yang tidak sejajar, jika sumber bunyi s diletakkan di antaranya. Sumber : Leslie L. Doelle Gb. II.3. gelombang Berdiri Sumber : Leslie L. Doelle II-16

II.3.1.3 Hal-hal yang Harus Diperhatikan