Presepsi Terhadap Alam Presepsi Hubungan Sesama Manusia Pandangan penulis berdasarkan taburan jawaban

45 4. Apa keagotong royongan kekal sepanjang zaman 14 6 5. Apakah khitanan dan sifat gotong- royong tidak pernah penting dalam kehidupan 20 Dari jawaban diatas juga dapat di ketahui bahwa presefsi prihal waktu masyarakat desa secanggang sendri mengetahi bahwa pada saat sekarang ini acara ritual khitanan dan acara adat lainnya masih selalu dilaksanakan. Jadi adat peninggalan nenek moyang tetap mereka laksanakan.

4.4.4 Presepsi Terhadap Alam

Soal Tabura Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju Universitas Sumatera Utara 46 1. Apakah bencana alam sangat berpengaruh jika tidak dilaksanakan ritual khitanan dalam Masyarakat 12 5 3 2. Apakah bencana alam timbul karena kurang mematuhi peraturan yang pantang dalam istilah khitanan 3 14 2 1 3. Apakah ada peranan kuasa makhluk halus dalam fenomena alam 2 8 4 Dari hasil jawaban diatas juga mengatakan bahwa larang pantang itu juga harus di patuhi. Ada salah satu masyarakat desa Secanggang mengatakan bahwa anak lelaki yang bulum di khitan itu tak boleh memakan pedal pada perut ayam. Sebab, jika ia hendak di khitan itu akan susah atau liat. Maka dari ada larangan anak lelaki yang belum di khitan itu tidak boleh Universitas Sumatera Utara 47 memakan isi perut ayang seperti pedal. Mereka juga mengetahui bagaimana kondisi laut air naik pasang surut.

4.4.5 Presepsi Hubungan Sesama Manusia

Soal Taburan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju 1.Apakah dalam melaksanakan khitanan masyarakat harus berkerja sama 18 2 2. Apakah acara adat ritual khitanan perlu guna keharmonian sesama 15 5 3. Apakah ritual khitanan diperlukan bagi mewujudkan rasa keharmonian sesama makhluk ciptaan Allah 16 4 Dari hasil jawaban diatas dapat di ketahui bahwa presepsi hubungan manusia harus tetap dijaga. Saling mengasihi terhadap sesama. Dengan adanya ketentraman terhadap sesama manusia Universitas Sumatera Utara 48 maka timbullah rasa keharmonian dan jauh dari kemungkaran. Bukan hanya dengan melaksanakan acara adt saja mereka harus bekerja sama, tetapi dalam mencari rezeky juga mereka saling membantu, misalnya ada bot atau sampan salah satu teman yang rusak mereka juga saling membantu dengan menumpangkan bot kepada temannya.

4.4.6 Pandangan penulis berdasarkan taburan jawaban

Tanggapan penelitian terhadap ritual khitanan berdasarkan pengamatan dan analisis data yang diambil dari masyarakat desa secangggang tersebut sangatlah menarik dalam mengkaji adat dan upacara ritual khitanan yang dilakukan. Beragam nilai budaya yang terkandung didalamnya merupakan nilai budaya yang sangat dijunjung oleh masyarakatnya sendiri. Nilai dan norma juga sangat berkaitan dalam kehidupan masyarakat secanggang dalam hidup bermasyrakat. Kesantunan dalam hidup bertetangga untuk mengajak kerja sama juga sangat di perhatikan dalam sosialisasi. Menurut pendapat para responden yaitu penduduk asli desa secanggang sendiri dalam melakukan ritual khitanan sangat penting bergotong royong karena jika dilakukan hanya pihak keluarga saja acara ritual khitanan tidak mungkin selesai. Di dalam acara adat lainnya pun memerlukan gotong royong, seperti halnya acara khitanan dari permulaan hingga selesainya acara juga membutuhkan kerja sama antar tetangga dan jiran. Mereka juga berpendapat bahwa gotong royong ini sebagai budaya yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Melayu, yang sebagai mana masyarakat Melayu dalam hal terkecil saja selalu memufakatkan untuk melakukan kerja secara bersama-sama. Gotong-royong adalah warisan nenek moyang yang tak dapat dihilangkan maka sangat lah penting keharmonisan dengan sesama, maksudnya disini adalah hendaklah sesama jiran dan tetangga selalu hidup rukun saling tolong- menolong, dan saling memberi. Mereka juga berpendapat bahwa jika acara ritual khitanan ini dilakukan secara gotong-royong atau tolong- menolong, maka pekerjaan yang dilakukan akan terasa ringan dan setelah melakukannya dengan Universitas Sumatera Utara 49 bergotong-royong mewujudkan rasa ketenangan dan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Gotong-royong ciri khas masyarakat melayu terutama pada kehidupan di pedesaan yang secara turun- temurun dan membentuk prilaku sosial yang memiliki budaya dan nilai sosial sebagai budaya sosial yang patut dilestarikan. Di bawah ini juga merupakan Tabel tentang bagaiaman orientasi nilai budaya masyarakat Secanggang terhadap ritual khitanan.

4.4.7 Fungsi melalui orientasi nilai budaya masyarakat Secanggang terhadap ritual