53
BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Teks Khitanan
a. Teks Pantun Budak jantan pandai melangkah
Pandai bercakap satu dua Kepala bergombak jambul pendek
Jambul turun menutup dahi Ketak berketak ruas tangannya
Ketak berketak ruas kakinya Gemuk gendempal bentuk badannya.
Dalam pantun ini juga mengatakan bahwa seorang anak laki-laki yang sudah dikhitan maka tubuhnya akan tumbuh menjadi dewasa atau baliqh kemudian menjadi lelaki yang
memikirkan masa depannya dan sempurnalah agamanya bagi lelaki muslim. Senyum membayang menganak bulan
Gelak berderai berpada-pada Cakap lembut berbasa-basi
Tanda orang yang berbangsa Tanda beradat berlembaga,
Tanda tahu kan salah silah Tanda sarat iman di dada
Universitas Sumatera Utara
54
Niat hendak khitanan akan ananda
31
. Pantun ini merupakan pantun nasehat dalam prinsip adat Melayu yang tak dapat berubah dan
selalu berpegang teguh kepada agama islam yang mana sebagai orang tua wajib mengkhitankan anak lelakinya. Orang tuanya juga mengajarkan lemah lembut dalam berbicara sebagai orang
dewasa yang pandai dan bijaksana. Pertama jiran dan sahabat kanti
Kawan-kawan semangkuk sepiring makan Kawan sebantal seketiduran
Kawan sebaya sepermainan Bagai kuku dengan daging
Bagai aur dengan tebing Bagai ikan dengan air
Bagai jarum dengan kelindan Ke hulu sama kehulu
Kehilir sama mengalir Dalam pantun ini juga mengungkapkan bagaimana dalam kehidupan sehari-hari ada yang
namanya persahabatan sejati antara keluarga, kerabat dan teman sekeliling yang saling tolong- menolong, susah senang bersama, saling menjenguk yang sehat dengan yang sakit.
Sahabat sepenggalah Tahan asak dan lempar demi Allah dan Orang tua
Kasihnya berbatas-batas Sayangnya berhingga-hingga
Buah habis galah di buang.
31
Hasil wawancara kepada Informan abah asfan
Universitas Sumatera Utara
55
Kalau tidur sama sekandang Kalau makan di tangah padang
Kalau berbini tanduk menanduk Beradu kuat dengan keras
Dalam pantun ini menjelaskan janganlah menyayangi sorang sahabat lebih dari sayang orang tua, didalam ungkapan juga mengatakan ridha orang tua adalah ridha ALLAH. Kemudian
juga pantun ini menjelaskan jika bersahabat jangan ditinggalkan jika tak ada kepentingan, saling bersandar dengan layaknya seorang sahabat.
Hati-hati memetik mawar Salah petik kena durinya,
Hati-hati tepung tawar Pantun dalam tepung tawar ini menjelaskan bahwa jika kita menaburkan tepung tawar ini
jangan sampai salah niat, karena jika salah niat syirik jadinya. Syirik didalam teks ini mengatakan jangan sampai menduakan Tuhan.
Ke hulu sama ke hulu Ke hilir sama menghilir
Satu sakit dua terasa Yang tahan asak dengan banding
Yang tahan berpahit-pahit Kalau koyak tambal menambal
Kalau condong sokong menyokong Terbakar sama hangus
Terendam sama basah Luka tidak dipampas
Universitas Sumatera Utara
56
Didalam pantun ini menjelaskan bahwa kita saling mendukung jika seorang sahabat lagi sakit, saling menjenguk. Kemudian pantun ini juga mengungkapkan bagaimana rasa tenggang
rasa terhadap sahabat, jika terjadi kesalahan saling memaafkan. Mati tidak diungkit
Sakit tidak disebut Salah tidak ditimbang.
Pantun ini bermakna bahwa tidaklah saling mengungkit dalam bantuan yang telah diberikan oleh seorang sahabat. Dalam permasalahan tak saling mencela dan membeberkan
masalah kepada siapapun. Jika timbul kesalahpahaman maka saling mengingatkan satu sama lain kemudian tidak pernah membesar-besarkan masalah yang ada.
Dari pantun- pantun diatas dapat disimpulkan bahwa dalam tradisi ritual khitanan banyak menyampaikan pesan, nasehat atau amanat yang sangat mengajarkan kebaikan didalam
kehidupan sehari-hari. Seorang anak yang di khitan akan tersentuh hatinya jika mendengar uangkapan- ungkapan yang telah diberikan. Dengan adanya pantun-pantun ini seorang anak akan
menerapkan hidup lebih baik dan mencerminkan anak yang sholeh.. b.
Teks Doa Berwudhu:
Nawaitul wudhuu a lirafil hadatsil ashghari fardhal lillaahi taaalaa.
Artinya :Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung Dapat di pahami bahwa doa untuk berwdhu ini merupakan doa yang mensucikan diri dari
najis- najis kecil. Khitanan adalah hal yang wajib dilaksanakan umat muslim, untuk lebih menyempurnakan maka anak yang hendak di khitan haruslah berwudhu dahulu.
Universitas Sumatera Utara
57
c. Teks doa khitanan
’’Asyhadu allaaa ilaaha illallaah’’ ’’ wa a syhadu anna muhammadarrasulllah’’
Artinya : aku bersaksi bahwa sesembahan yang berhak diibadahkan kecuali Allah, dan aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Dari teks doa diatas menjelaskan bahwa Khitanan merupkan bagian dari hukum syariat Islam yang wajib dilakukan oleh anak laki- laki dan perempuan, karena hukum berkhitan ini
termasuk bagian dari fitrah manusia sebagai umat muslim. Khitan adalah memotong ujung kulit kemaluan dengan alat dan tidak lupa disertai dengan membaca doa.
Menurut seorang warga desa Secanggang bernama Ibrahim bahwa Acara khitan ini biasanya di lakukan dengan seorang mantri yang sudah berpengalaman, anak yang di khitan
berbaring dengan posisi yang sudah disiapkan dengan memakai sarung dan tali yang digantungkan agar kenyaman tidur lebih baik. Masyarakat Melayu Secanggang lebih sering
malaksanakan pengkhitanan kepada anak lelakinya setelah acara upacara selesai. Dalam pedoman islam, seorang anak adalah anugrah yang dititipkan Allah sebagai permata
yang berharga, maka dengan berkhitan juga orang tua wajib memenuhi syarat sebagai umat muslim. Maka dengan melaksanakan khitanan ini sebagai seorang muslim sempurnalah dalam
mengerjakan ibadah. d.
Teks Doa Syukuran A
llahumma inna nas a’luka salaman wasalamatan, wabarakatan fi hajal mazlis Wafil malimati khitani……
32
Birahmatika ya arahma rahimin Allhumma angzirahma alaina
32
Nama anak yang di khitan
Universitas Sumatera Utara
58
Wasalamatan khususana’alla jam’aah
Walmuslimin nawal muslimin
Dalam teks doa syukuran hajatan khitanan ini memiliki makna sebagai rasa meminta kepada yang maha kuasa untuk diberikan keselamatan kepada anak yang akan di khitan. Doa ini
juga merupakan ucapan rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikan umur yang panjang dan menjadikan anak yang sholeh serta kebahagian di dalam hidupnya.
a. Teks Doa Barzanji