Kajian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Yang Relevan

Dalam penelitian ini penulis menemukan dan memahami serta merujuk pada beberapa penelitian tentang istiadat ritual khitanan yang telah dilaksanakan diantaranya; Irdlon 2011 berupa tesis, berjudul Nilai-Nilai Pendidikan dalam Khitanan. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa tradisi khitanan terdapat nilai-nilai pendidikan, khususnya kepada anak. Nilai itu, membangun dan membina anak agar menjadi pribadi muslim dan shaleh atau berbudi pekerti. Penelitiannya juga mengutarakan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam pendidikan anak. Selain itu, penelitian tersebut juga mengungkapkan agar umat Islam lebih paham makna khitanan. Kemudian, anak, keluarga, dan masyarakat bersedia mempraktikkannya demi pendidikan anak-anak mereka. Suyanto 2013 dalam kemasan skripsi meneliti tentang nilai kegotong royongan. Skripsi ini berjudul; Implementasi Nilai Gotong Royong dalam Tradisi Gubregan studi kasus pada masyarakat Dukuh Bandung Desa Beji Kecamatan Andong kabupaten Boyolali Tahun 2013. Penelitian ini menjelaskan bahwa Gumbregan adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Dukuh Bandung setelah selesai melakukan panen raya padi. Tradisi ini dilakukan secara bersama-sama yang dilaksanakan pada hari tertentu dan waktunya pagi hari. Dalam Tradisi Gumbregan juga terdapat nilai-nilai gotong-royong, Pertama implementasi gotong-royong tercermin pada saat warga bersama-sama mempersiapkan seserahan yang berupa umbi-umbian, ketela pohon, gembili, uwi, tebu, kimpul, ubi jalar, ketupat dan pisang.Kedua tercermin pada saat warga bersama-sama membawa seserahan ke rumah sesepuh desa. Ketiga pada saat anak sesepuh desa menerima seserahan yang dibawa, lantas dibantu warga Universitas Sumatera Utara 7 membagikan kembali secara adil. Keempat pada saat alim ulama setempat bersama warga yang datang melakukan doa sebagai wujud terima kasih kepada nikmat dan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Kelima pada saat warga melanjutkan tradisi ini untuk menyebar seserahan di sawah. Keenam pada saat warga melanjutkan tradisi ini untuk menyebar seserahan di kandang ternak. Amran Kasimin 1999 juga menulis buku tentang ritual khitanan dalam masyarakat Melayu, khususnya di Semenanjung Malaysia. Dalam bukunya dijelaskan aspek- aspek ritual khitanan merupakan pengaruh India atau Hindu. Diuraikan bahwa istiadat ritual khitanan bernilai etika yang lazim dilakukan oleh masyarakat dimanapun. Selain itu, dijelaskan juga tentang nilai kerja sama atau gotong royong yang ada dalam istiadat ritual khitanan merupakan salah satu aspek jati diri atau karakter dari masyarakat Melayu.

2.2 Kosmologi Masyarakat Melayu Langkat