19
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Klasifikasi Plankton yang Ditemukan di Pantai Sujono
Dari penelitian yang telah dilakukan di Pantai Perjuangan Sujono, Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara,
Sumatera Utara didapatkan plankton yang cukup bervariasi diantara ke tiga stasiun penelitian seperti terlihat pada Tabel 4.1.:
Tabel 4.1. Klasifikasi Plankton di Pantai Perjuangan Sujono
Filumkelas Ordo
Famili Genus
Species keterangan
S T
1 S
T 2
S T
3 Fitoplankton
1.Bacillariophyta a.Mediophyceae
Stephanodiscales Stephanodiscaceae
1. Cyclotella
1. C. comta
√ √
√
2. C kutzingiana
√ √
√
Biddulphiophiales Attheyaceae
2. Attheya
3. A. Zachariasi
√
3. Biddulphia
4. Biddulphia sp.
√ √
√
Chaetocerotales Chaetocerotaceae
4. Chaetoceros 5.
C. decipien
√ -
- Lithodesmiales
Litodesmiaceae 5.
Ditylum 6.
Ditylum sp.
√ √
- b.
Bacillariophyceae Cymbellales
Cymbellaceae 6.
Cymbella 7.
Cymbella sp. -
√ √
Naviculales Naviculaceae
7. Gyrosigma
8. G.attenuatum
√ √
- Surirellales
Surirellaceae 8.
Surirela 9.
S. ovatata -
√ -
Rhizosoleniales Rhizosoleniaceae
9. Rhizosoleni
a 10.
R. longiseta -
√ √
11. R. Robusta
- √
√
c. Fragilariophyceae
Tabellariales Tabellariaceae
10. Tabellaria
12. T. fenesirata
√ √
√
11. Asterionella 13.
A. formosa
√ √
√
14. A. japonica
√ √
√
2. Chlorophyta a.
Trebouxiophyceae Chlorellales
Chlorellaceae 12.
Geminella 15.
Geminella sp.
√ √
√
b. Chlorophyceae Sphaeropleales
Scenedesmaceae 13.
Scendesmus 16. S.acuminatus
√ √
√
Selenastraceae 14.
Ankistrodes --mus
17. A.acicularis
√ √
√
Ulotrichales Ulotrichaceae
15. Ulothrix
18. U. tenuissima
√ √
- Chlamydomonadales
Volvocaceae 16.
Volvox 19.
V. aureus
√ √
√
3. Charophyta a.
Conjugatophyceae Zygnematales
Mesotaeniaceae 17.
Spirotaenia 20. S.obscura
√ √
- 4. Ochrophyta
a. Chrysophyceae Chromulinales
Chromulinaceae 18.
Chromulina 21. C. rossanofi
√ -
-
Universitas Sumatera Utara
20
Keterangan: ST = stasiun
Dari Tabel 4.1. terlihat bahwa dari hasil penelitian ditemukan 20 jenis plankton di stasiun 1, 21 jenis plankton di stasiun 2 dan 17 jenis plankton di stasiun 3. Stasiun
3 memiliki jenis yang lebih rendah dibandingakn stasiun 1 dan 2 hal ini diduga disebabkan oleh titik sampling stasiun 3 yang dekat dengan pabrik minyak
sehingga adanya limbah minyak dapat menutupi permukaan air dan menghalangi fotosintesis. Menurut Syam 2002, minyak yang tergenang diatas permukaan laut
dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke zona eufotik yang akan menghambat fotosintesis. Selain itu, Haninuna et al. 2015, juga mengemukakan
bahwa masuknya minyak ke perairan dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada seluruh biota air seperti plankton,
pengaruh dari minyak ini dapat bersifat letal mematikan dan subletal mematikan dengan cara tidak langsung dengan cara mengubah pola makan,
reproduksi, dan menghambat pertumbuhan. Jenis plankton yang paling banyak dan ditemukan di ketiga stasiun
sampling adalah Geminella sp. stasiun 1 berjumlah 65 ind, stasiun 2 berjumlah 88 ind dan stasiun 3 berjumlah 39 ind Lampiran 6. Jenis fitoplankton ini dapat
mendominasi karena fitoplankton memiliki kemampuan lebih produktif sehingga umumnya lebih banyak dijumpai di perairan manapun karena produsen dan
berkaitan dengan perbedaan alamiah dalam hal pertumbuhan dan perkembangan, dimana produksi fitoplankton jauh lebih cepat daripada zooplankton Umar,
2010. Filum Bacillariophyta merupakan filum yang paling banyak dijumpai jenis
nya 14 jenis, hal ini dikarenakan Bacillariophyta umum ditemukan di perairan. Nybakken 1992 menyatakan, komposisi plankton di laut umumnya didominasi
oleh kelompok Bacillariophyta disebabkan Fitoplankton memiliki keunggulan
5. Euglenophyta a. Euglenophyceae
Euglenales Paranemataceae
19. Paranema
22. Paranema sp.
- √
-
Zooplankton 1.Rotifera
a. Eurotatoria Ploima
Proalidae 20.
Proales 23.
P.werneckl 24.
Proales sp.
√ √
√ -
√ √
2.Annelida a. Citellata
Airhynchobdellida Erpobdellidae
21. Erpobdella
25. E. octoculata
√ -
√
3. Arthropoda a. Insecta
Trichoptera Hydropsychidae
22. Hydropsyche
26. Hydropsyche sp.
√ -
√ JUMLAH
20 21 17
Universitas Sumatera Utara
21
beradaptasi jauh lebih baik daripada zooplankton. Kamilah et al. 2014, menyatakan kemampuan Baciilariophyta beradaptasi dengan lingkungannya yaitu
dengan memanfaatkan dinding selnya yang terbuat dari silika. Dinding sel ini kuat dan masih tetap utuh walaupun berada di kondisi perairan yang kurang
menguntungkan, sehingga fitoplankton ini akan lebih banyak dijumpai dibandingkan zooplankton.
Intensitas cahaya yang tinggi memungkinkan tinggi nya pertumbuhan fitoplankton sehingga tingginya intensitas cahaya di perairan akan meningkatkan
laju pertumbuhhan dan perkembangan fitoplankton. Salinitas di stasiun sampling berkisar antara 30-32
00
, kisaran ini termasuk optimal untuk plankton, salinitas yang lebih rendah seperti di daerah estuari membantu pertumbuhan fitoplankton
yang lebih besar dibandingkan dengan salinitas yang tinggi Pednekar et al. 2014.
4.2. Kelimpahan K, Kelimpahan Relatif KR dan Frekuensi Kehadiran FK di Pantai Sujono