12
Gambar 3.2. Stasiun 2 Pemukiman dan Pariwisata
3.4.3. Stasiun ke-3
Pada stasiun ke-3 dengan titik koordinat ketiga yaitu 3 22’ 49,87’’ LS dan
99 23’ 12,04’’BT Gambar 3.3. Pada titik sampling ini terdapat areal pabrik.
Warna air keruh kecoklatan, dasar pantai berpasir dengan kedalaman air 1-1,5 meter. .
Gambar 3.3 Stasiun 3Pabrik minyak
3.5. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan 3.5.1. Suhu
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer dengan skala 0-100°C, dicelupkan termometer ke air, dibiarkan beberapa saat lalu di baca
skala dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala termometer.
Universitas Sumatera Utara
13
3.5.2. pH Derajat keasaman
pH air diukur menggunakan pH meter dengan langkah sebagai berikut : - Sebelum dipergunakan pH meter dikalibrasi dengan aquades
- pH air diukur dengan cara memasukan ujung sensor pH meter ke dalam air dan pH meter akan menunjukan angkanilai pH terukur.
3.5.3. Penetrasi Cahaya
Dilakukan dengan menggunakan piringan secchi, yaitu piringan hitam dan putih, Garis tengah diameter standar piringan adalah 20 cm dan ketebalan
0,3 cm. Pengukuran dilakukukan dengan memasukkan keping secchi ke dalam air dengan posisi tegak lurus pada garis titik pandang sampai warna putih piringan
tepat hilang dari pandangan, catat kedalamannya. Kemudian turunkan sedikit lebih jauh, kembali naikan perlahan-lahan sampai warna putih tepat muncul
kembali dan dicatat kedalamannya.
3.5.4. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan luxmeter. Diarahkan lux meter ke sumber cahaya, lalu di catat angka yang muncul pada lux-meter tersebut.
3.5.5. DO Dissolved Oxygen
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler.
Sampel air dimasukkan ke dalam botol winkler 250 ml, kemudian di tetesi 1 ml MNSO
4
dan 1 ml KOH-KI Kemudian botol ditutup kembali, campuran
dengan cara dibolak balikan beberapa kali, dibiarkan sebentar hingga terbentuk larutan bening dengan endapan berwarna coklat, dengan ditambahkan 1 ml H
2
SO
4
melalui didnding botol. Endapan akan larut dan terbentuk Larutan berwarn coklat. Air sampel diambil 100 ml kemudian dititrasi dengan Natrium thiosulfat 0,0125 N
sampai larutan berwarna kuning pucat, kemudian ditambahkan 5 tetes amilum hingga larutan berwarna biru muda. Dititrasi kembali sampai warna menjadi
bening. Dihitung volume Natrium thiosulfat 0,0125 N yang terpakai, nilai Natrium thiosulfat 0,0125 N yang terpakai sama dengan nilai oksigen terlarut.
Universitas Sumatera Utara
14
3.5.6. BOD
5
Biological Oxygen Demand
Pengukuran BOD
5
dengan metode Winkler titrasi dilaboratorium. Mula- mula dihitung nilai DO awal. Sampel air dimasukkan ke dalam botol berukuran
1L kemudian diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20
o
. Diukur nilai DO akhir dengan menggunakan metode winkler. Nilai BOD
5
sama dengan nilai DO awal- nilai DO akhir.
3.5.7. Nitrat NO
3
dan Pospat PO
4
Sampel air dimasukkan ke dalam botol berukuran 1Liter kemudian dibawa ke laboratorium. Pengukuran nitrat dan pospat yaitu sebagai berikut:
a Pengukuran Nitrat NO
3
Pengukuran data nitrat menggunakan metode Brucine. 5 gram sampel ditambahkan 50 amilum asetat dengan pH 4,8. Dikocok selam 30 menit kemudian
disaring. 5 ml hasil ekstraksi kemudian dipipet ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,5 ml brucin dan ditambahkan 5 ml H
2
SO
4
dikocok dengan pengocok tabung sampai homogen lalu didiamkan selama 30 menit. Dimasukkan
ke dalam spektrofotometer dengan panjang gelombang 432 nm kemudian diamati. b
Pengukuran Pospat PO
4
Pengkuran pospat menggunakan metode asam askorbik. 5 g sampel sedimen dimasukkan ke dalam botol polyethylen ditambahkan 2 g karbon aktif.
Dilarutkan dengan 2 ml pengestrak olsen dan dikocok selama 30 menit lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 5 ml larutan jernih dari tabung reaksi dipipet
dan ditambahkan 5 ml peraksi Posfat. Dibuat larutan standar dengan kepekatan 0-10 ppm P
2
O
5
dengan cara memipet: 1,0; 2,0; 4,0; 8,0; 10 ml larutan standar P
2
O
5
10 ml kemudian diencerkan dengan pengekstrak olsen menjadi 2 ml. Sampel dan larutan standar masing-masing 5 ml pereaksi Posfat, kemudian dikocok dan
dibiarkan selama 30 menit. Sampel kemudian diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 693 nm.
Universitas Sumatera Utara
15
Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan
No. Parameter Fisika-
Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran
1. Temperatur
°C Termometer air raksa
In-situ 2.
Penetrasi cahaya Cm
Kepingsecchi In-situ
3. Intensitas cahaya
Candela Lux meter
In-situ 4.
pH air -
pH meter In-situ
5. Salinitas ‰
Refraktrometer In-situ
6. DO mgl
Winkler Laboratorium
7. BOD
5
mgl Winkler
Laboratorium 8. NO
3
mgl Spektrofotometer
Laboratorium 9. PO
4
mgl Spektrofotometer
Laboratorium
3.6. Analisis Data 3.6.1.Kelimpahan