Kelimpahan Relatif KR Indeks Keanekaragaman H’ Indeks Keseragaman E

44 Lampiran 5. Perhitungan a. Kelimpahan K P V N= individu liter 0,0196W • Cyclotella comta Stasiun 1 3x 100 ml N= =1632,65 0,0196x 25 L

b. Kelimpahan Relatif KR

Kepadatan suatu jenis KR = x 100 Jumlah kepadatan seluruh jenis 1632,65 KR= x 100= 4,04 40408,13 c. Frekuensi Relatif FR Jumlah plot yang ditempati suatu jenis FK = x100 Jumlah total plot 3 FK= x 100= 100 3

d. Indeks Keanekaragaman H’

H’ =- Σ pi ln pi • Stasiun 1 H’= -{0,04 ln 0,04+0,12 ln 0,12+ 0,25 ln 0,25 + 0,30 ln 0,30 + 0,04 ln 0,04+ 0,21 ln 0,21+ 0,02 ln 0,02+ 0,19 ln 0,19+ 0,24 ln 0,24+ 0,1 ln 0,1+ 0,12 ln 0,12+ 0,17 ln 0,17+ 0,04 ln 0,04+ 0,02 ln 0,02+ 0,07 ln 0,07+ 0,04 ln 0,04+ 0,012 ln 0,012+ 0,04 ln 0,04+ 0,04 ln 0,04+ 0,02 ln 0,02+ 0,02 ln 0,02= 2,13

e. Indeks Keseragaman E

H’ E= Hmax 2,13 E= = 0,66 3,22 Universitas Sumatera Utara 45 Lampiran 6. Data Mentah Identifikasi Plankton Tiap Stasiun NO STASIUN 1 Jumlah STASIUN 2 Jumlah STASIUN 3 Jumlah Nama U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 1 Cyclotella comta 3 4 1 8 5 12 2 19 9 - - 9 2 Cyclotella kutzingiana 17 7 - 24 14 10 2 26 2 - 1 3 3 Geminella sp. 11 34 20 65 30 50 8 88 38 - 1 39 4 Gyrosigma attenuatum - - 2 2 2 2 1 5 - - - 5 Scendesmus acuminatus 1 12 5 18 11 16 4 31 3 3 - 6 6 Spirotaenia obscura 1 1 2 - 1 3 - - - 7 Surirella ovatata - 1 - 1 2 - - - 8 Tabellaria fenesirata 4 8 2 14 20 4 6 30 31 - 1 32 9 Ulothrix tenuissima - 12 10 22 2 7 1 10 - - 10 Volvox aureus - 1 5 6 9 8 6 23 8 - 2 10 11 Ankistrodesmus acicularis - 3 5 8 14 27 5 46 12 - - 12 12 Asterionella japonica 5 6 2 13 5 7 7 19 3 - - 3 13 Asterionella formosa - 1 1 2 9 - 9 2 - - 2 14 Attheya zachariasi - - 2 7 - 9 - - 15 Biddulphia sp. - - 1 1 1 2 - 3 1 - - 1 16 Chaetoceros decipien 3 2 5 - - - - - - 17 Chromulina rossanofi - 1 1 2 - - - - - - 18 Cymbella sp. - - - - 2 - 2 - - 1 1 19 Dytilum sp. - 1 - 1 1 4 - 5 - - - 20 Erpobdela octoculata - 2 2 - - - - 1 - 1 21 Hydropsysche sp. 2 - 2 - 5 1 6 - - - 22 Paranema sp. - - - - 2 2 - - - 23 Proales werneckl 1 - - 1 - 2 3 5 - 1 1 2 24 Proales sp. - - 1 1 - - 1 - 1 25 Rhizosolenia longiseta - - - 6 4 2 12 4 1 5 26 Rhizosolennia robusta - - - 1 2 - 3 - 4 1 5 Jumlah 47 93 58 198 126 180 52 358 113 10 9 132 Universitas Sumatera Utara 46 Lampiran 6. Peta Lokasi Sampling Sumber: Google Earth PETA LOKASI PENELITIAN PANTAI SUJONO, Keterangan :Lokasi pengambilan sampel VENITHA SARI PURBA 1105058 FMIPA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara 30 DAFTAR PUSTAKA Abe, H. Okoshi. W. S., Nishitani, G and Endo, Y. 2014. Vertical Distribution and Migration of Planktonic Polyhaeta Larvae in Onagawa Bay, North- eastern Japan. 71: 1-9. Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air dan Daratan. USU Press. Medan. Barus, T. A. 2009. Faktor- Faktor Lingkungan Abiotik dan Keanekaragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba Environtmental Abiotic Factors and The Diversity of Plankton as Water Quality Indicator in Lake Toba, North Sumatera, Indonesia. 11: 64- 72. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara. 2010. Kajian Potensi Pengembangan Jalan Kawasan Pantai Timur Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Wisata Sumatera Utara. 52-53. Bonecker, S. L. C., Araujo, A. V. Carvalho, P. F., Dias, C. D., Fernandez, L. F. L., Miggoto, A. E and Oliviera, O. M. 2014. Horizontal and Vertical Distribution of Mesoplankton Species Richness and Composition Down to 2,300 m in the Southwest Antalntic Ocean. 31: 445-462. Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.. dan Sitepu, M.J. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu. Jilid ketiga. Ed ke-4. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Edward dan Tarigan, M. S. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fospat dan Nitrat di Laut Banda. Makara Sains. 7: 82-90. Ersa, S. M., Agung, S. Dan Suryanti. 2014. Analisa Stastus Pencemaran dengan Indeks Saprobitas di Sungai Klampisan Kawasan Industri Candi, Semarang. 3: 216-244. Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. Facta, M., Zainuri, M., Sudjadi dan Sakti, E.P. 2006. Pengaruh Pengaturan Intensitas Cahaya yang Berbeda Terhadap Kelimpahan Dunaliella sp. dan Oksigen Terlarut dengan Simulator TRIAC dan Mikrokontroller AT89S52. 11: 69. Fulks. W and Main. K. L. 1991. Rotifer and Microalgae Culture System: Proceeding of a U.S. Asia Workshop. Universitas Sumatera Utara 31 Handayani, S. Dan Patria, M. 2005. Komunitas Zooplankton di Perairan Waduk Krenceng, Cilegon, Banten. 9: 75-80. Handayani, S. Dan Tobing, I.S. 2008. Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Pantai Sekitar Merak Banten dan Pantai Panet Lampung. 1: 29-30. Haninuna, E. D. N., Ricky. G. dan Ludji. M. 2015. Pemanfaatan Fitoplankton Sebagai Bioindikator Berbagai Jenis Polutan di Perairan Intertidal Kota Kupang. Jurnal Ilmu Lingkungan. 13: 72-85. Hwang, J. S., Kumar, R., Hsieh, C. W. Kuo, A. Y. Soussi, S., Hsu, H. H., Wu, J. T., Liu, W. C., Wang, C. F and Chen, Q. C. 2010. Pattern of Zooplankton Distribution along the Marine, Estuarine and Riverine Portions of the Danshuel Ecosystem in Northern Taiwan. 49: 335-352. Isnansetyo, A. Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius, Yogyakarta Kamilah, K. Rachmadiarti, F. Indah. K. N. 2014. Keanekaragaman Plankton yang Toleran Terhadap Kondisi Perairan Tercemar di Sumber Air Belerang, Sumber Beceng Sumenep, Madura. Jurnal Biologi. 1:1-6. Krebs, C. J. 1985. Ecology Experimental Analysis of Distribution Abudance. Philadelphia. Harper Row Publisher. Krebs. 1978. Ecology.The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Third Edition. Harper and Row Distribution. New York. Lampert, W. 1989. The Adaptive Significant of Diel Vertical Migration of Zooplankton. 3: 21-27. Makmur, Rachmansyah dan Fahrur, M. 2011. Hubungan Antara Kualitas Air dan Plankton di Tambak Kabupaten Jabung Barat Provinsi Jambi. 1: 961- 968. Michael, P. 1984. Metode Ekologi. Untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Universitas Indonesia. Jakarta. Muylaert, K. And Sabbe, K. 1996. Cyclotella scaldensis Spcc. Nov. Bacillariophyceae a New Estuarine Datom. 63: 335. Muhar, N. 2004. Keanekaragaman Phytoplankton di Beberapa Muara Sungai Kota Padang.4: 37. Nugraha, L. I. Aunurohim dan Dea. 2012. Makrozoobentos di Sungai Wonorejo Surabaya. 1: 1-5. Universitas Sumatera Utara 32 Nybakken. J. W. 1998. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit Gramedia. Jakarta. Odum, E. P. 1998. Dasar-dasar Ekologi: Terjemahan dari Fundamentals of Ecology. Alih Bahasa Samingan, T. Edisi ketiga. Universitas Gajah Mada. Press, Yogyakarta. Ostos, E. M., Pizarro, L. C., Alves, A. B., Escot, C and George D.G. 2006. Algae in the Motion: Spatial Distribution of Phytoplankton in Thermally Stratified Reservoirs. 25: 205-216. Panitia Pembangunan dan Teknologi Kelautan serta Industri maritim. 1996. Profil Kelautan Nasional. Bandung. 30-31. Rahayu,S., Setyawati, T.R. dan Turnip, M. 2013. Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Mempawah Kabupaten Pontianak Berdasarkan Pasang Surut Air Laut. 2: 53. Rokhim, K., Arisandi, A dan Abida I.W. 2009. Analisa Kelimpahan Fitoplankton dan Ketersediaan Nutrien NO 3 dan PO 4 di Perairan Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. 2: 8. Romimohtarto, K dan Juwana, S. 2009. Biologi Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. Rudiyanti, S. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan Berdasarkan Indikator Biologis. 4: 46-47. Simanjuntak, M. 2009. Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika Terhadap Distribusi Plankton DiPerairan Belitung Timur, Bangka Belitung. 11: 33. Sagala, E. P. 2012. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Saprobik Plankton dalam Menilai Kualitas Perairan Laut Bangka di Sekitar FSO Laksmiati PT. Medco E P Indonesia, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi angka Belitung. Jurnal Maspari. 4: 23-32. Soedibjo, B.S. 2006. Struktur Komunitas Fitoplankton dan Hubungannya dengan Beberapa Parameter Lingkunga di Perairan Teluk Jakarta. Oseanologi dan Limnologi. 40: 65-78. Suhendar, Sachoemar dan Hendiarti, N. 2006. Struktur Komunitas dan Keragaman Plankton antara Perairan Laut di Selatan Jawa Timur, Bali dan Lombok.1: 21. Suin, n. M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas, Padang. Universitas Sumatera Utara 33 Syam. A. R. 2002. Produktivitas Primer Fitoplankton dan Perbandingan Beberapa Karakteristik Biofisikimia Perairan Teluk Jakarta dan Teluk Lampung. Program Pascasarjana. IPB. Pirzan, A. M dan Pong-Masak. P R. 2008. Hubungan Keragaman Fitoplankton dengan Kualitas Air di Pulau Baulang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Slatan. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. 9:217-221. Prasetyanigtyas, T., Priyono, B. Dan Pribadi. 2009. Keanekaragaman Plankton di Perairan Tambak Ikan Bandeng di Tapak Tugurejo, Semarang. Unnes Journal of Life Science. 1: 56- 61. Pednekar, S. M., Kerkar, V and Matondkar, S. G. Statiotemporal Distribution in Phytoplankton Community with Distinct Salinity Regimes Along The Mandovi Estuary, Goa, India. Jurnal Botani Turki. 38: 800-818. Tindaon, E.N., Yunasfi dan Indra L. 2014. Keanekaragamn Plankton di Sungai Pelawi Desa Pelawi Utara Kabupaten Langkat Sumatera Utara. 1: 131- 140. Ulqodry, T.Z., Yulisman., Syahdan, M. dan Santoso.2010. Karakterisitik dan Sebaran Nitrat, Fosfat, dan Oksigen Terlarutdi Perairan Karimunjawa Jawa Tengah. 13: 36. Umar, C. 2010. Struktur Komunitas dan Kelimpahan Plankton di Danau Sembuluh, Kalimantan Tengah. 10: 1-10. Usman, M.S., Kusen, J.D. Dan Rimper, J. 2013. Struktur Komunitas Plankton di Perairan Pulau Bangka Kabupaten Minahasa Utara. 2: 52. Utami, N. P., Yuniarti, M.S. dan Kiki, H. 2012. Pertumbuhan Chlorella sp. yang Dikultur Pada Perioditas Cahaya yang Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3: 237-244. Wibisono, M.S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Penerbit PT. Grasindo. Jakarta. Yazwar, 2008. Keanekaragaman Plankton dan Keterkaitannya Dengan Kualitas Air di Parapat Danau Toba. [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara. Program Pascasarjana. Yuliana. 2014. Keterkaitan Antara Kelimpahan Zooplankton dengan Fitoplankton. Dan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Jaiholo, Halmahera Barat. Jurnal Maspari . 6: 25-31. Universitas Sumatera Utara 10

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat