Analisis dan perancangan sistem informasi manajemen penyewaan mobil pada Avis Indonesia

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENYEWAAN MOBIL

PADA AVIS INDONESIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

SYAMSURI NUR 1050933003075

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010 M / 1431 H


(2)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENYEWAAN MOBIL

PADA AVIS INDONESIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh: SYAMSURI NUR

1050933003075

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010 M / 1431 H


(3)

ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENYEWAAN MOBIL

PADA AVIS INDONESIA

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh:

SYAMSURI NUR 1050933003075

Menyetujui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Bayu Waspodo, MM Qurrotul Aini, MT

NIP. 197408122008011001 NIP. 19730325 200901 2001 Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A'ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252


(4)

Skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen pada Avis Indonesia” yang ditulis oleh Syamsuri Nur, NIM 1050933003075 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Juni 2010 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui:

Penguji 1 Penguji 2

A'ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252

Bakri La Katjong, Ir, MT, M.Kom NIP. ………

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Bayu Waspodo, MM NIP. 197408122008011001

Qurrotul Aini, MT

NIP. 19730325 200901 2001

Mengetahui: Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196 801 172 001 121 001

Ketua

Program Studi Sistem Informasi

A'ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

SYAMSURI NUR 1050933003075


(6)

Syamsuri Nur - 105093003075, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penyewaan Mobil (Studi Kasus: PT. AVIS Indonesia), di bawah bimbingan Bayu Waspodo, MM dan Qurrotul Aini, MT).

PT. Avis Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan mobil di mana perusahaan ini menyewakan berbagai jenis mobil dari mulai MPV hingga SUV. PT. Avis Indonesia memiliki sistem penyewaan mobil yang berjalan mulai dari customer yang mengisi form untuk menyewa mobil, kemudian form tersebut diserahkan ke kantor untuk dibuat

rental history-nya, setelah proses verifikasi selesai, barulah mobil beserta supir akan dikirimkan ke tempat penyewa beserta tanda terima berupa rental history. Dilihat dari sebelumnya sistem yang berjalan pada perusahaan PT. Avis Indonesia dalam menyajikan informasi proses rental

yang berjalan pada perusahaan masih manual yaitu dengan menggunakan pembukuan/ paper, telepon, fax dan juga transportasi dalam penyerahan data penyewa yang membuat pemberian informasi cukup lama dan data mudah tercecer hingga hilang. Dilihat dari proses bisnis perusahaan di mana terdapat sistem penyewaan yang memungkinkan peneliti menerapkan suatu sistem yang berkonsep Online Car Rental System dengan aplikasi berbasis web agar rental history di perusahaan akan ter-manage dengan benar dan terakses melalui media internet dan dalam membangun sistem ini peneliti menggunakan 5 tahap dalam metode siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan penggunaan. Sistem Online Car Rental System berbasis Web. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.0 dan database menggunakan MYSQL versi 5.1.30. Berdasarkan analisis pengembangan sistem yang peneliti lakukan, maka aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi waktu rata-rata mengurangi hingga dua hari untuk pengiriman mobil ke tangan customer, terdapat penghematan biaya kertas hingga Rp. 750.000 dalam pembuatan

rental history dan memudahkan dalam manajemen data informasi penyewaan yang ada di PT. AVIS Indonesia.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Analisis dan Perancangan Sistem, Online Car Rental System,

SDLC, DFD, Flow Chart, STD, PHP, dan MYSQL.

V Bab + XII halaman + 121 Halaman + 42 Gambar + 11 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran 24 Pustaka (2000 - 2009)


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Skripsi yang berjudul ” Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penyewaan Mobil Pada Avis Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai jenjang Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Bayu Waspodo, MM, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Qurrotul Aini, MT, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan yang baik kepada peneliti dalam penyusunan skirpsi ini.

4. Bapak Z. Harjendro Wijanarko, selaku pemilik sekaligus Kepala Direksi Avis Indonesia yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk dapat melakukan penelitian di Avis Indonesia.


(8)

memberikan dorongan baik bersifat moril maupun materil untuk dapat melaksanakan studi pada Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh dosen, staf dan mahasiswa Universitas Islam Negeri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan studi pada Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Widya Ajeng Pratiwi, selaku istri yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta cinta kasihnya kepada peneliti.

8. Wibisono, selaku sahabat dan juga mentor dalam pembuatan program ini yang membantu penulis dari awal pengenalan program hingga sekarang.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia akademis dan khususnya pada peneliti sendiri.

Jakarta, Juni 2010

Syamsuri Nur 105093003075


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR i

HALAMAN JUDUL DALAM ii

HALAMAN PERSETUJUAN HARD COVER iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN iv

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR ISTILAH xvii

DAFTAR SIMBOL xxi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan 3

1.5 Manfaat 4


(10)

BAB II LANDASAN TEORI 9

2.1 Konsep Dasar Sistem 9

2.1.1 Pengertian Sistem 9

2.1.2 Karakteristik Sistem 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem 12

2.2 Konsep Dasar Informasi 14

2.2.1 Data dan Informasi 14

2.2.2 Siklus Informasi 16

2.2.3 Kualitas Informasi 16

2.2.4 Nilai Informasi 17

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 18

2.4 Sistem Informasi Manajemen 19

2.5 Konsep Sistem Manajemen Penyewaan Mobil Online 21 2.5.1 Pengertian Penyewaan Mobil 21

2.5.2 Manfaat Penyewaan Mobil 22

2.6 Konsep Dasar Siklus Hidup Pengembangan Sistem 22

2.7 Konsep Basis Data dan DBMS 24

2.7.1 Basis Data (Database) 24

2.7.2 DBMS (Database Management System) 27

2.8 Tools dan Pengembangan Sistem 29

2.8.1 Flowchart 29


(11)

2.8.2.1 Diagram Konteks 33

2.8.2.2 Diagram Zero 34

2.8.2.3 Diagram Rinci 35

2.8.3 Kamus Data 38

2.8.4 ERD 38

2.8.5 Normalisasi 40

2.9 Konsep Dasar Internet 43

2.9.1 Pengertian Internet 43

2.9.2 Sejarah Internet 43

2.10 Komponen-Komponen dalam Perancangan Website 46

2.10.1 PHP 46

2.10.2 MySQL 47

2.10.3 Adobe Photoshop 50

2.10.4 Macromedia Dreamweaver 52

2.10.5 XAMPP 56

2.11 Penelitian Sejenis 57

BAB III METODE PENELITIAN 63

3.1 Metode Pengumpulan Data 63

3.1.1 Studi Pustaka 63

3.1.2 Studi Lapangan 64

3.1.3 Studi Literatur 65


(12)

3.2.2 Analisis Sistem 68

3.2.3 Perancangan Sistem 69

3.2.4 Implementasi Sistem 70

3.2.5 Pengujian dan Penggunaan Sistem 71

3.3 Kerangka Berpikir 71

BAB IV PEMBAHASAN 73

4.1 Perencanaan Sistem 77

4.2 Analisis Sistem 79

4.2.1 Latar Belakang Perusahaan 84

4.2.2 Proses Kinerja Perusahaan 84

4.2.3 Analisis Proses Bisnis 88

4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis yang

Berjalan 91

4.2.5 Usulan Pemecahan Masalah 91

4.2.6 Analisis Sistem yang akan Dibangun 92

4.3 Perancangan Sistem 93

4.3.1 Perancangan Proses 93

4.3.2 Flowchart Sistem Aplikasi OnlineCar

Rental System 94

4.3.3 Perancangan Struktur Menu Aplikasi 115 4.3.3.1 Struktur Menu Utama Aplikasi 116


(13)

4.3.3.2 State Transition Diagram (STD) Login 117 4.3.4 Perancangan Antarmuka Aplikasi 117

4.4 Implementasi Sistem 118

4.4.1 Spesifikasi Komputer 119

4.5 Pengujian dan Penggunaan Sistem 121

BAB V PENUTUP 122

5.1 Simpulan 122

5.2 Saran 123

DAFTAR PUSTAKA 126


(14)

Gambar 2.1 : Komponen dari Suatu Sistem 10

Gambar 2.2 : Pilar Kualitas Informasi 17

Gambar 2.3 : Tujuh Tahap Siklus Hidup Pengembangan Sistem 23

Gambar 2.4 : Diagram Konteks 34

Gambar 2.5 : Diagram 0 (Zero) 35

Gambar 2.6 :Diagram Rinci 37

Gambar 2.7 :Adobe Photoshop 51

Gambar 2.8 :Macromedia Dreamweaver 54

Gambar 3.1 : Metode Penelitian Aplikasi Penyewaan Mobil Online 72

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi 74

Gambar 4.2 : Alur Proses Penyewaan Kendaraan 85 Gambar 4.3 : Alur Proses Distribusi Rental History 86 Gambar 4.4 : Alur Proses Manual Pengadaan Mobil dan

Penyewaan Mobil 87

Gambar 4.5 : Alur Proses Manual Mobil Masuk 88

Gambar 4.6 : Flow Chart Pada Costumer 94

Gambar 4.7 : Flowchart pada Owner 97

Gambar 4.8 : DFD Level 0 (Zero) 98

Gambar 4.9 : DFD Level 1 99

Gambar 4.10 :DFD Level 1.0 100


(15)

Gambar 4.12 :DFD Level 3.0 101

Gambar 4.13 :DFD Level 4.0 101

Gambar 4.14 :DFD Level 5.0 102

Gambar 4.15 :DFD Level 6.0 102

Gambar 4.16 :DFD Level 7.0 103

Gambar 4.17 :DFD Level 8.0 103

Gambar 4.18 : DFD Level 9.0 104

Gambar 4.19 : Entitas yang akan digunakan 104

Gambar 4.20 : Primary Key Tiap Entitas 105

Gambar 4.21 : RelasiTiap Entitas 105

Gambar 4.22 : Hubungan Kardinalitas pada Relasi antar Entitas 106

Gambar 4.23 : Entitas dengan Atributnya 107

Gambar 4.24 : Bentuk Tidak Normal (UNF) 108

Gambar 4.25 : Bentuk Normal Pertama 109

Gambar 4.26 : Bentuk Normal Kedua 110

Gambar 4.27 : Bentuk Normal Ketiga 111

Gambar 4.28 : Struktur Menu Utama Aplikasi 116

Gambar 4.29 : STD Form “Login” 117

Gambar 4.30 : Rancangan Antarmuka Web Utama 118 Gambar 4.31 : Konfigurasi Jaringan Aplikasi Online Car


(16)

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart 30

Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD 32

Tabel 2.3 Perbandingan Penelitan Sejenis 61 Tabel 4.1 Tabel Analisis Perbandingan Sistem 80 Tabel 4.2 Tabel Analisis Perbandingan Efisiensi Waktu 82 Tabel 4.3 Tabel Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya 83

Tabel 4.4 Struktur Tabel Customer 112

Tabel 4.5 Struktur Tabel tbl_user 113

Tabel 4.6 Struktur Tabel Driver 113

Tabel 4.7 Struktur Tabel Card 113

Tabel 4.8 Struktur Tabel Car 114

Tabel 4.9 Struktur Tabel b_card 114

Tabel 4.10 Struktur Tabel Rental 114

Tabel 4.11 Hasil Kesimpulan Pengujian Aplikasi Online Car


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SURAT PENELITIAN L1

Lampiran 2 : SURAT PERUSAHAAN L2

Lampiran 3 : HASIL WAWANCARA L3

Lampiran 4 : HASIL TESTING L4

Lampiran 5 : SOURCE CODE PROGRAM L5


(18)

No Istilah Pengertian

Redudansi Duplikasi keseluruhan atau sebagian dari informasi/ rangkaian yang bisa dipergunakan sewaktu-waktu apabila sistem menemui kesalahan.

Anomali Ketidaknormalan; Penyimpangan dari normal.

Kongkruen Sama dan sejenis

Domain Name System Merupakan layanan di Internet untuk

jaringan yang menggunakan TCP/IP. Layanan ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dengan nama bukan dengan menggunakan alamat

IP (IP address). Singkatnya DNS

melakukan konversi dari nama ke angka. DNS dilakukan secara desentralisasi, dimana setiap daerah atau tingkat organisasi memiliki domain sendiri. Masing-masing memberikan servis DNS untuk domain yang dikelola. Suatu sistem

database yang mengizinkan aplikasi

TCP/IP menterjemahkan nama host ke dalam satu IP address. DNS (Domain Name Service) merupakan servis di internet untuk network yang menggunakan TCP/IP. Servis ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dengan nama bukan dengan menggunakan nomor (alamat Internet). Komputer di Internet diidentifikasikan dengan angka, yaitu nomor IP. Misalnya, sebuah komputer memiliki nomor IP {192.168.1.1}. Komputer lebih mudah bekerja dengan angka, sedangkan manusia lebih mudah mengingat nama. Singkatnya DNS melakukan konversi dari nama ke angka.

Virtual Shopping Proses yang dilakukan konsumen untuk

membeli produk, barang atau jasa melalui internet

E-retail Pembelian dan penjualan produk atau jasa

melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.


(19)

Script Bahasa pemrograman komputer yang diinterpretasikan secara khas dan dapat diketik langsung dari keyboard oleh pengguna. Skrip berbeda dengan program, karena program harus dikonversi terlebih dahulu secara permanen menjadi berkas biner tereksekusi (yaitu nol dan satu) sebelum dijalankan.

Open Source Sistem pengembangan yang tidak

dikoordinasi oleh suatu individu/ lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber

(source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet.

HyperText Teks yang ditampilkan pada komputer atau

perangkat elektronik lainnya dengan referensi (hyperlink) ke teks yang lain pembaca dapat segera mengakses, biasanya dengan menekan tombol mouse.

Browser Sebuah perangkat lunak untuk mengambil,

menampilkan, dari sumber-sumber informasi melintasi di dunia World Wide Web (internet).

Shareware Salah satu metode pemasaran perangkat

lunak komersial dimana perangkat lunak didistribusikan secara gratis. Kebanyakan perangkat lunak shareware didistribusikan melalui internet dan dapat diunduh secara gratis atau melalui majalah-majalah komputer. Istilah lainnya untuk shareware

adalah trialware, demoware yang pada intinya "coba dulu sebelum membeli". Fitur-fitur perangkat lunak shareware

belum tentu mencerminkan keseluruhan fitur yang didapat ketika pengguna sudah membeli perangkat lunak tersebut, tetapi beberapa shareware membuka semua fitur tanpa terkecuali.

Subnet Mask Istilah teknologi informasi dalam bahasa

Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.


(20)

komputer yang memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh komputer lainnya, yang disebut dengan

server. Juga merupakan sebuah aplikasi atau proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya

client ini, memudahkan koneksi ke

komputer server, dan mengatur serta menjaga hubungan dari sumber daya lainnya. Dalam lingkungan Client/ Server,

workstation biasanya adalah merupakan komputer client. Kalau dalam objek COM, adalah merupakan program yang mengakses atau menggunakan suatu layanan yang disediakan oleh komponen lainnya.

Protokol Sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Sintaks Susunan tata bahasa dalam bahas pemrograman.

Transmission Control Protocol

Disingkat dengan TCP. Merupakan salah satu lapisan (layer) protokol dari TCP/IP

suite, yang menandai bahwa data sudah dikirimkan ke application layer yang lebih tinggi tanpa adanya kesalahan, kehilangan data, atau adanya duplikasi.

IP (Internet Protocol) Internet Protocol (IP) merupakan fondasi (building block) dari internet.

Paket IP berisi data-data untuk TCP/IP

protocol suite. Setiap paket memiliki 32-bit alamat sumber (source address) dan tujuan (destination address), beberapa bit untuk {option}, sebuah {header checksum}, dan {payload of data}. Umumnya paket IP memiliki ukuran beberapa ratus bytes.

IP bersifat tidak reliable (unreliable). Maksudnya, paket IP tidak dijamin sampai


(21)

di tujuan ataupun sampai dengan urutan yang sama. Tugas untuk menjamin reliability diserahkan kepada lapisan di atasnya, yaitu TCP, Transport Control Protocol.


(22)

SIMBOL

FLOWCHART

KETERANGAN

Simbol Garis Alir

Untuk menunjukkan arus dari proses Simbol Hubungan Komunikasi

Untuk menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi

Simbol Penghubung

Untuk menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

Simbol Kegiatan Manual

Untuk menunjukkan pekerjaan manual Simbol Keputusan

Untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program

Simbol Persiapan

Untuk memberi nilai awal suatu besaran Simbol Titik Terminal

Untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses


(23)

Simbol Proses

Untuk menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer

Simbol Keyboard

Untuk menunjukkan input yang menggunakan

on-line keyboard

Simbol Input/Output

Untuk mewakili data input/ouput

Simbol Kartu Plong

Untuk menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong (punchedcard)

Simbol Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau

output disimpan ke disk

Simbol Dokumen

Untuk menunjukkan dokumen input dan output

baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Simbol Display

Untuk menunjukkan output yang ditampilkan di monitor


(24)

Untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen atau arsip

SIMBOL DFD KETERANGAN

Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem Arus Data (Data Flow)

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses (process), sismpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity)

atau

Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses

identifikasi nama proses


(25)

Simpanan Data (Data Store) Merupakan simpanan dari data

SIMBOL ERD KETERANGAN

Entitas (Entity)

Objek atau kejadian apa pun mengenai seseorang yang memilih untuk mengumpulkan data adalah sebuah entitas, dapat berupa orang, tempat, atau sesuatu.

Hubungan (Relationship)

Hubungan diasosiasikan antara entitas (kadang – kadang mengacu untuk hubungan data).

Atribut (Attribute)

Atribut merupakan beberapa karakteristik dari satu entitas. Tedapat beberapa atribut untuk masing – masing entitas.


(26)

73

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi komputer dan internet saat ini bukan lagi suatu hal yang mahal. Melainkan telah menjadi suatu kebutuhan dasar untuk pengolahan dan pertukaran informasi (information exchange) baik lokal maupun dalam skala global.

Penggunaannya pun tak terbatas pada satu tujuan melainkan untuk berbagai tujuan dan keperluan.

Demikian halnya dengan web atau website yang merupakan suatu layanan yang menggunakan konsep hyperlink yang bertujuan untuk memudahkan pengguna internet dalam mencari informasi baik komersil maupun non-komersil.

Perkembangan web pun semakin pesat seiring dengan semakin banyak dan semakin seringnya web digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Hingga web tidak hanya berperan sebagai alat penyampaian informasi saja namun bisa menjadi aplikasi untuk pendukung sebuah sistem.

Seiring dengan perubahan penggunaan internet sebagai media marketing

dan pusat informasi, social engineering, yang mudah diakses dan tidak terbatas oleh jangkauan jarak dan waktu. Serta penyediaan transaksi elektronik yang banyak tersedia melalui akses maya yang lebih murah dan lebih fleksibel dalam penggunaannya karena didukung dengan berbagai media elektronik yang sering


(27)

74

dijumpai, maka sudah saatnya untuk melirik sistem penyewaan online dan memulai proses konversi penyewaan konvensional menjadi penyewaan berbasis

digital.

Avis Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan mobil memerlukan sebuah aplikasi sistem penyewaan yang mampu mengintegrasikan penyewaan konvensional menuju arah konsep penyewaan

online. Konsep itu dituangkan pada beberapa aplikasi web portal yang salah satunya adalah penyedian portal web rental online. Oleh sebab itu peneliti ingin mengangkat Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penyewaan Mobil Pada Avis Indonesia sebagai judul penelitian skripsi ini.

Sistem penyewaan ini diharapkan mampu mendongkrak pemesanan mobil oleh para konsumen di mana saja dan kapan saja, sehingga mampu menambah pendapatan perusahaan. Karena bertambahnya jumlah penyewaan bukan hanya penyewaan secara konvensional saja, melainkan secara online yang didukung kemampuan akses secara non-stop.

1.2 Rumusan Masalah

Saat ini sistem penyewaan mobil di Avis Indonesia dinilai kurang efektif dan kurang efisien, sehingga menimbulkan beberapa masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Butuh waktu yang cukup lama dalam proses penyewaan kendaraan,


(28)

2. Membutuhkan biaya tambahan dalam pengadaan kertas untuk proses penyewaan kendaraan, sehingga dinilai kurang efisien.

3. Kesulitan dalam mencari berkas atau data penyewaan kendaraan yang sudah berlalu dan kemungkinan surat atau berkas tersebut rusak atau hilang .

1.3 Batasan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka ada beberapa hal yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini, yaitu:

1. Penelitian difokuskan pada sistem penyewaan mobil yang akan dijalankan pada perusahaan Avis Indonesia.

2. Penelitian difokuskan pada analisis, pengembangan dan mencakup implementasi sistem penyewaan mobil secara online.

3. Sistem yang dibangun akan berupa Online Car Rental System, yang mencakup tingkatan administrator, owner, dan guest.

4. Perancangan desain Online Car Rental System yang menarik dan mudah dimengerti.

5. Penelitian difokuskan pada bisnis area, pembayaran, pengembalian, dan pencetakan report.

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah sistem penyewaan mobil secara online, sehingga masalah-masalah yang timbul


(29)

76

pada saat proses penyewaan kendaraan dapat terpecahkan, serta diharapkan dapat menghasilkan manfaat baru untuk membatu proses kegiatan perusahaan Avis Indonesia. Juga menambah service yang diberikan oleh perusahaan agar menjadi lebih baik.

1.5 Manfaat

Beberapa manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

b. Peneliti mencoba menerapkan ilmu yang peneliti peroleh selama ini untuk menganalisis dan mengembangkan sistem penyewaan mobil di Avis Indonesia.

c. Menyelesaikan salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi Avis Indonesia

a. Memudahkan customer dalam melakukan penyewaan mobil, tanpa harus membuang banyak waktu karena proses penyewaan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

b. Menambah nilai kompetitif dan strategis bisnis dalam penyewaan mobil. 3. Bagi Universitas


(30)

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh di bangku kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan menerapkan ilmunya serta sebagai bahan evaluasi penetapan kurikulum universitas selanjutnya.

c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem (Jogiyanto, 2005: 59):

1. Metode pengumpulan data meliputi:

a. Observasi: Peneliti melakukan

pengamatan terhadap sistem yang berjalan pada Avis Indonesia.

b. Wawancara: Melakukan tanya jawab,

meminta keterangan atau pendapat mengenai

Online Car Rental System yang ingin dibuat kepada Stakeholder dan customer di Avis Indonesia.

c. Studi Pustaka: Melakukan penelitian melalui buku-buku yang memuat berbagai materi tentang Online Car Rental System, analisis dan


(31)

78

pengembangan sistem, dan pemrograman berbasis web.

d. Studi Literatur: Melakukan

perbandingan penelitian sejenis, yang berhubungan dengan sistem penyewaan mobil berbasiskan teknologi informasi.

2. Metode pengembangan sistem

Metode ini merupakan metode atau langkah yang peneliti gunakan dalam proses analisis untuk pengembangan Online Car Rental System yang diaplikasikan pada Online Car Rental System di Avis Indonesia. Untuk metode pengembangan sistemnya peneliti lebih merujuk kepada penggunaan teori pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle) dan alur DFD (Data Flow Diagram) sebagai alat bantu analisis pengembangan sistem tersebut. Tujuh tahapan dalam Sytem Development Life Cycle:( Kendall & Kendall, 2006: 11)

a. Perencanaan Sistem.

Ditahapan pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.


(32)

Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan.

c. Perancangan Sistem.

Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik.

d. Implementasi sistem

Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sistem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan sistem.

e. Pengujian dan penggunaan sistem.

Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan.

1.7 Sistematika Penelitian

Secara sistematis, pembahasan dalam penelitian skripsi ini akan dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab yang berisi antara lain sebagai berikut:


(33)

80

Bab ini berisi latar belakang penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. Bab II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi landasan teori yang berkaitan dengan konsep, analisa, dan pengembangan sistem beserta komponen-komponen yang berkaitan dengan Online Car Rental System.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi mengenai serangkaian langkah atau cara yang peneliti tempuh dalam mencari data dan informasi serta langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam pengembangan sistem selama melaksanakan penelitian di Avis Indonesia.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang berisi analisis proses

Online Car Rental System dan solusi yang dapat ditawarkan pada proses Online Car Rental System dengan menampilkan detail sketsa desain dan gambaran umum Online Car Rental System yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran guna mengembangkan hasil penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.


(34)

(35)

82

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan hal-hal yang terkait tentang penelitian ini, yaitu teori-teori yang mendukung pembahasan serta menjadi dasar acuan atau landasan dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang dibahas akan dijelaskan sebagai berikut:

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2001: 1)

2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsitem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Adapun dalam penelitian ini memberikan teori lain mengenai pengertian sistem yang dituturkan oleh penulis lain dan para ahli; menurut Jogiyanto (2001: 1), terdapat dua pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(36)

Menurut Irwanto (2006: 2), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Dimana komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentrasformasi input

yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi actor-nya (Irwanto, 2006: 2).

Dari definisi sistem tersebut dapat dirincikan dari beberapa bagian komponen yang mendukung aliran atau siklus dari sistem tersebut seperti pada Gambar 2.1 di mana sistem memiliki suatu masukan data atau input lalu di transformasikan dan diolah sehingga menghasilkan suatu keluaran informasi atau

output yang semua ini perlu adanya suatu control untuk medukung keluaran yang dihasilkan menjadi baik (Margianti, 1996: 14).

Gambar 2.1 Komponen dari Suatu Sistem (Sumber: Margianti, 1996: 14)

Input Transform

Control


(37)

84

2.1.2 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2001: 3).

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2001: 3).

1. Komponen-komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi membentuk suatu kesatuan.


(38)

5. Masukan sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi pengeluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolahan sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi pengeluaran.

8. Sasaran sistem (Objectives) atau tujuan sistem (Goal)

Suatu sistem harus mempunyai sasaran sangat sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan (Jogiyanto, 2001: 3):


(39)

86

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan atau ada yang menyebut dengan man-machine system, karena menyangkut penggunaaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tertentu (probalistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah


(40)

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataaannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikan rupa, sehingga secara relatif tertup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Misalnya sistem perusahaan dagang.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi


(41)

88

Data merupakan suatu catatan atas kumpulan suatu fakta. Dalam penggunaan sehari-hari, data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya dan data kemudian dapat diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. (Rasyad, 2002: 48)

Adapun data didefinisikan menurut Rasyad (2002: 48) sebagai berikut: “Data adalah bahan tentang sesuatu yang akan dijadikan argumentasi untuk menjelaskan masalah yang diteliti (fakta) untuk diperoleh suatu kesimpulan atau untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang sesuatu”.

Dalam proses bisnis suatu organisasi diperlukan informasi yang akurat, handal dan terpecaya. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan informasi guna mengambil keputusan dan dalam suatu pencapaian komunikasi yang baik dibutuhkan informasi yang baik dimana informasi sangat penting dalam berinteraksi, berikut definisi informasi menurut Witarto (2004: 9): “Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberikan kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi, disebut nilai informasi. “informasi” yang tidak ada nilai, biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa”.

Dalam pembuatan aplikasi dan perancangan sistem penyewaan mobil ini penulis membutuhkan suatu teori informasi dimana agar suatu interaksi dapat diimplementasikan dengan baik dan penyampaian informasi dapat diterima oleh sistem.


(42)

Menurut Turban, et al (2003: 15), “Informasi adalah sebuah kumpulan dari fakta–fakta yang disusun didalam beberapa cara, jadi kumpulan fakta tersebut bisa berarti bagi penerimanya”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi end user. Dari suatu sistem dan informasi dapat berjalan lebih baik jika suatu sistem dan informasi dapat disatukan mejadi kesatuan sistem informasi sebagaimana dijelaskan sub bab berikut.

2.2.2 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). (Jogiyanto, 2005: 9)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas


(43)

90

dari informasi dengan bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. (Jogiyanto, 2005: 10)

Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005: 4)

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal:

1. Akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. 2. Tepat waktu yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat

karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai lagi. Kualitas Informasi

A

k

ur

at

T

epa

t W

akt

u

R

el

eva


(44)

3. Relevan yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan maka dibutuhkan suatu bentuk proses pengolahan data menjadi informasi yang diharapkan.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto, 2005: 11).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu kesatuan dan metode dalam mencapai suatu tujuan yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi di suatu perusahaan. Seorang ahli memberikan definisi dari Sistem Informasi yaitu pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung subuah organisasi. (Whitten et al, 2005: 10).

Menurut Witarto, sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data) yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering) mengelola data yang tersimpan dan menyebarkan informasi (Witarto, 2004: 19).


(45)

92

Sistem Informasi didefinisikan menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Witarto adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Witarto, 2004: 14).

Menurut Turban, et al, sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan tertentu (Turban, 2003: 15).

Dari pemahaman di atas berdasarkan definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam melakukan pengolahan, menyimpan dan menganalisa untuk mencapai suatu tujuan yang dapat diterima end user atau pengguna. Sistem informasi dapat diterapkan di berbagai perusahaan untuk mendukung proses kerja perusahaan.

2.4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (Manajement Information System atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan


(46)

informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Secara teori, komputer tidak harus digunakan di dalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems) 5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems) 6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems) 7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)


(47)

94

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)

10.Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah

(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan

strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.

2.5 Konsep Sistem Manajemen Penyewaan Mobil Online 2.5.1 Pengertian Penyewaan Mobil

Penyewaanadalah sebuah persetujuan di mana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatubarangataupropertisecara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa macam, tarif dan lama sewa juga


(48)

bermacam-macam. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, 14 Maret 2010, Pkl 06.00)

Penyewaan mobiladalah sebuah persetujuan penggunaan mobil dimana

sebelumnya dilakukan pembayaran atas penggunaan mobil tersebut secara sementara oleh orang lain dalam jangka waktu tertentu.

Sebuah penyewaan mobil atau agen penyewaan mobil adalah perusahaan yang menyewakan mobil untuk jangka waktu yang singkat (umumnya berkisar dari beberapa jam sampai beberapa minggu) dengan biaya tertentu. Bentuk dari penyewaan mobil terorganisir dengan banyak cabang lokal (yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan kendaraan ke lokasi yang berbeda), dan terutama yang terletak dekat bandara atau pusat kota dan sering dilengkapi dengan sebuah website yang memungkinkan pemesanan online.

2.5.2 Manfaat Penyewaan Mobil

Menurut jurnal Avis bulan Januari 2010, manfaat penyewaan mobil adalah sebagai berikut:

1. Penyewa tidak harus pusing dengan urusan STNK, asuransi, service

kendaraan.

2. Penyewa bebas dari tagihan pajak kendaraan tiap tahunnya sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien karena tidak harus membayar tagihan pajak kendaraan tiap tahunnya.


(49)

96

2.6 Konsep Dasar Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah- langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. (Jogiyanto, 2005: 51)

1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan.

2. Menentukan Syarat-syarat

3. Menganalisis

kebutuhan-kebutuhan sistem

4. Merancang sistem yang


(50)

Gambar 2.3 Tujuh Tahap Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Sumber: Kendall-Kendall, 2007: 11)

f. Identifikasi masalah, peluang dan tujuan.

Tahapan pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. g. Menentukan syarat-syarat informasi.

Dalam tahapan berikutnya, penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. h. Menganalisis kebutuhan sistem

Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tetentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan.

i. Merancang sistem yang direkomendasikan

Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik.

j. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

5. Mengembangkan dan

mendokumentasika n perangkat lunak 6. Pengujian sistem

7. Mengimplementasik an dan mengevaluasi sistem


(51)

98

Dalam tahap kelima dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis bekerja sama dengan pemrogram untuk mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan.

k. Pengujian sistem

Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan.

l. Mengimplemtasikan dan mengevaluasi sistem

Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sistem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan sistem.

2.7 Konsep Basis Data dan DBMS 2.7.1 Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat untuk gudang atau penyimpanan, sedangkan data adalah fakta dunia nyata yang mewakili objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa konsep, dan keadaan, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya (Fathansyah, 2000: 2).

Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpan eksternal. Dalam


(52)

prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:

1. Kumpulan tabel menyusun basis data, 2. Tabel tersusun atas sejumlah record,

3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan 4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit. Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:

1. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang. 2. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang

saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.

3. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.

4. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basisdata akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester dan nilai yang diperoleh mahasiswa.


(53)

100

Dari pemaparan Fathansyah, basis data dapat diartikan sebagai berikut: 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan atau redudansi yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Basis data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic

berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. (Hariyanto, 2008: 195). Fungsi sistem manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen.

Tujuan sistem manajemen basis data antara lain: 1. Menghindari redudansidan inkonsistensi data 2. Menghindari kesulitan pengaksesan data 3. Menghindari isolasi data

4. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan kongruen 5. Menghindari masalah-masalah keamanan


(54)

Adapun menurut Begg, et al (2002: 16), database dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari data yang berhubungan dan merupakan deskripsi dari data-data tersebut yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa basis data atau

database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi dan saling berhubungan yang tersimpan secara terstruktur rapih dalam suatu media penyimpanan elektronik yang di mana data tersebut dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat, mudah dan dapat diperoses untuk memenuhi kebutuhan.

2.7.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Begg, et al (2002: 16), Database Management System (DBMS) adalah software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, mengatur serta mengontrol akses ke database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut:

1. Data Definition Language (DDL) : memperbolehkan user untuk

membuat sepesifikasi tipe data, mendefinisikan database, struktur data dan constraint data untuk disimpan dalam database.

2. Data Manipulation Language (DML) : memperbolehkan user

untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mengirim atau mengambil data dari database.

Begg menjelaskan bahwa, DBMS memiliki komponen-komponen utama dalam lingkungannya, komponen-komponen tersebut adalah:


(55)

102

1. Hardware

Dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan juga aplikasi-aplikasinya,

hardware mencakup dari minicomputer, network computer, personal computer dan juga mainframe.

2. Software

Meliputi software aplikasi, software DBMS, Operating System dan juga

software network jika dalam penggunaannya menggunakan network.

3. Data

Merupakan komponen yang terpenting dan juga merupakan komponen penghubung antara komponen mesin (hardware dan software) dan komponen human(procedures dan people).

4. Prosedur (Procedures)

Prosedur adalah instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang mengatur desain dan penggunaan database.

5. People

Merupakan komponen yang juga terlibat di dalam sistem. Komponen ini meliputi data dan database administrator, database designers, application developers dan end-user.


(56)

2.8.1 Flowchart

Menurut Suyanto (2004: 18), bahwa aplikasi flowchart menggambarkan tahapan proses suatu sistem. Program flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari suatu program komputer. Adapun penjelasan dalam buku Jogiyanto (2001: 795) bahwa bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram alir dapat dilihat pada Tabel 2.1. Ada lima macam bagan alir, di antaranya:

1. Bagan Alir Sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

2. Bagan Alir Dokumen (document flowchart) disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

3. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem dengan menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem dan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya yang digunakan oleh sistem.

4. Bagan Alir Program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.


(57)

104

5. Bagan Alir Proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Simbol-simbol yang umum digunakan, ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart

Simbol Garis Alir

Untuk menunjukkan arus dari proses Simbol Hubungan Komunikasi

Untuk menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi

Simbol Penghubung

Untuk menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

Simbol Kegiatan Manual

Untuk menunjukkan pekerjaan manual Simbol Keputusan

Untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program

Simbol Persiapan

Untuk memberi nilai awal suatu besaran Simbol Titik Terminal


(58)

Untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses

Simbol Proses

Untuk menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer

Simbol Keyboard

Untuk menunjukkan input yang menggunakan

on-line keyboard

Simbol Input/ Output

Untuk mewakili data input output Simbol Kartu Plong

Untuk menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong (punchedcard) Simbol Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau

output disimpan ke disk

Simbol Dokumen

Untuk menunjukkan dokumen input dan output

baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Simbol Display


(59)

106

Sumber: Jogiyanto, 2005: 796-803 2.8.2 DFD

Menurut Suyanto (2004: 15), Data Flow Diagram atau diagram aliran data adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Adapun definisi menurut Kristanto (2004: 66), bahwa diagram alir data adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut simbol-simbol yang digunkan dalam Data Flow Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem Arus Data (Data Flow)

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses (process),


(60)

sismpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity)

Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses

Simpanan Data (Data Store) Merupakan simpanan dari data Sumber: Jogiyanto, 2005: 701-707

2.8.2.1Diagram Konteks

Dengan pendekatan atas bawah untuk membuat diagram pengalihan data, diagram berganti dari umum ke khusus. Meskipun diagram pertama membantu penganalisis sistem memahami pengalihan data, sifat umumnya membatasi kegunaannya. Diagram konteks awal harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar sistem umum dan keluaran. Diagram ini akan menjadi diagram yang umum, benar-benar mengamati pengalihan data di dalam sistem dan melebarkan koseptualisasi sistem yang memungkinkan.

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menujukkan sistem secara keseluruhan. Proses

identifikasi nama proses


(61)

108

tersebut diberi nomor nol, semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta alilran data-aliran data menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen (Kendall & Kendall, 2007: 267).

Gambar 2.4 Diagram Konteks (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269) 2.8.2.2Diagram Zero

Diagram zero atau diagram 0 adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi dalam suatu diagaram yang kacau yang sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data-penyimpanan data utama dari sistem (mewakili master file) dan semua entitas eksternal dimasukkan ke dalam digaram level 0 (Kendall & Kendall, 2007: 268).

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3 Masukan A

Masukan B

Masukan C

0 Nama Sistem


(62)

Gambar 2.5 Diagram 0 (Zero) (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269)

2.8.2.3Diagram Rinci

Diagram rinci atau diagram anak (tingkat yang lebih mendetail) dikembangkan dari proses yang ada di diagram level 0, aturan utama untuk Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Masukan A Masukan B Masukan C Penyimpanan Data 2 D2 Penyimpanan Data 2 D1 Aliran Data B Aliran Data C Aliran Data B Record E Record E Record A Record A 1 Proses Umum AAA 2 Proses Umum BBB 3 Proses Umum CCC 4 Proses Umum DDD


(63)

110

menciptakan diagram anak, keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau menerima masukan di mana proses induknya juga tidak menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar dari proses induk harus ditunjukkan mengalir ke dalam atau ke luar dari diagram anak.

Diagram anak ditetapkan nomor yang sama seperti proses induknya didalam diagram 0. Sebagai contoh, proses 3 akan berkembang ke diagram 3. Proses-proses pada diagram anak diberi nomor dengan menggunakan nomor proses induk, poin desimal, serta sebuah nomor unik untuk setiap proses anak. Pada diagram 3, proses-proses tersebut akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3, dan seterusnya. Ketentuan ini memungkinkan penganalisis mengikuti rangkaian proses di setiap tingkat pengembangan. Bila diagram 0 menggambarkan proses-proses 1,2 dan 3, diagram anak 1,2 dan 3 semuanya berada pada level yang sama (Kendall & Kendall, 2007: 269).


(64)

File Transaksi 1 Record

Transaksi 1

Record Transaksi 1 Input B

Eror

Aliran Data yang Mendetal Z

Data Aliran D Penyimpanan Data 1

Record A

Gambar 2.6 Diagram Rinci (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269)

3.1

Proses Yang Mendetail

XXX

3.2

Proses Yang Mendetail

XXX

3.3

Proses Yang Mendetail


(65)

112

2.8.3 Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan

system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan– kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang

input, merancang laporan–laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. (Jogiyanto, 2005: 705)

2.8.4 ERD

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R Diagram (ERD), adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. (Ladjamudin, 2005: 143)


(66)

Dalam penjelasanya ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalam ERD adalah:

1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

2. Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.

3. Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

4. Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

5. Kardinalitas (Cardinality), menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:

a) One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungna dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.


(67)

114

b) One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.8.5 Normalisasi

Beberapa definisi normalisasi menurut Ladjamudin (2005: 169), yaitu: 1. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan

model data relasional, secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.


(68)

2. Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. 3. Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu:

“Apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “Apa yang

dimakdud dengan disini database fisikal yang baik?”

4. Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

5. Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokkan atribut– atribut dari suatu relasi sehingga membentuk well structured relation.

Menurut Ladjamudin (2005: 176-188), ada beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi, yaitu:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat menginput.

2. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai


(69)

116

data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal kesatu (1-NF):

a) Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu

record demi satu record nilai dari fieldberupa “atomic value”.

b) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c) Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form/ 2NF)

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full

functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional

sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua (2-NF):

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b) Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci utama / primary key.


(70)

4. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form / 3NF) Syarat normal ketiga (3-NF):

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki

ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.9 Konsep Dasar Internet 2.9.1 Pengertian Internet

Internet adalah jaringan yang terdiri dari ribuan jaringan dan komputer (disebut hosts) yang menghubungkan bisnis, institusi pendidikan, organisasi pemerintahan dan individual. Kata internet sendiri berasal dari kata internetwork

atau koneksi antar dua atau lebih jaringan komputer. Menurut Williams internet adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan ribuan dari jaringan-jaringan yang lebih kecil (Sofana, 2008: 2).

2.9.2 Sejarah Internet

Sejarah internet Menurut (Sofana, 2008: 2) dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana


(71)

118

caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail

yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon “@” juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan


(1)

Tabel 4.11 Hasil Kesimpulan pengujian Aplikasi OnlineCar Rental System

No Nama Tes Hasil yang di harapkan Hasil

1. Login Masuk ke dalam menu aplikasi sesuai akses

Berhasil

2. Input, hapus dan edit Data Customer

Data Customer berhasil dimasukkan ke dalam database, dihapus dan diedit

Berhasil

3. Input, hapus dan edit Data Rental History

Data Rental History berhasil dimasukan ke dalam database, dihapus dan diedit

Berhasil

4. Input, hapus dan edit Data driver

Data driver berhasil dimasukan ke dalam database, dihapus dan diedit

Berhasil

5. Input, hapus dan edit Data Credit Card

Data credit Card berhasil dimasukan ke dalam database, dihapus dan diedit

Berhasil

6. Input, hapus dan edit Cabang Credit Card

Data Cabang Credit Card berhasil dimasukkan ke dalam database, dihapus dan diedit

Berhasil

7. Proses penambahan dan pengurangan Jumlah Rental History tiap customer

Data Rental History bertambah saat customer menginput rental history dan berkurang pada saat admin atau owner menolak atau menghapus data rental history.

Berhasil

8. Proses pencarian data Data berhasil dicari dan ditampilkan sesuai dengan yang dicari

Berhasil

9. Proses Pengelompokkan data

Data berhasil dikelompokan dan ditampilkan sesuai dengan data yang dikelompokkan

Berhasil

10. Proses Cetak Data Data berhasil dicetak ke dalam bentuk pdf.

Berhasil


(2)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan mengenai simpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan dalam pembuatan Aplikasi Online Car Rental Sytem pada PT. Avis Indonesia.

4.4 Simpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka peneliti mencoba membuat kesimpulan sebagai berikut:

a) Dengan web aplikasi online car rental system ini dapat meningkatkan efisiensi waktu untuk pengiriman data rental history setelah menggunakan aplikasi ini. Perbedaan waktu kirim menjadi lebih singkat dengan hitungan detik dibandingkan dengan tidak menggunakan web aplikasi yaitu dilakukan pengiriman menggunakan tranportasi ke kantor pusat sekitar 3 jam dan tidak langsung dikirim mobilnya, menunggu hingga beberapa hari setelah proses verifikasi selesai.

b) Terdapat efisiensi biaya dalam pengadaan kertas untuk pengisian rental history, ditambah tidak ada biaya transportasi untuk pengiriman data rental history, dengan adanya web aplikasi ini data tersimpan rapi dan biaya penyewaan mobil dapat dikontrol dan dimonitor oleh operational manger dan owner sehingga menghindari dari overbudgeting.


(3)

c) Penyimpanan data yang sudah terkomputerisasi mempermudah perusahaan dalam proses penyimpanan, pencarian dan report data yang semua itu tersimpan dalam database yang menciptakaan keamanan data dan proses-proses pengolahan data sehingga data rental tersimpan rapi, jelas dan tidak hilang atau tercecer.

4.5 Saran

Saran-saran yang dapat peneliti berikan untuk pengembangan penelitian tentang online car rental system ini lebih lanjut, yaitu:

a) Memberikan layanan penyewaan berbasis SMS gateway, sehingga customer dapat melakukan penyewaan menggunakan SMS.

b) Menambahkan layanan internet banking, sehingga penyewa dapat langsung membayar dengan proses internet banking yang terintegrasi dengan sistem penyewaan yang ada.

c) Mengintegrasikan sistem penyewaan dengan aplikasi car remote system, sehingga mobil yang sedang disewa dapat langsung dipantau melalui aplikasi penyewaan yang ada.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Begg, Carolyn, Thomas Connolly. Database System, “A practical Approach to Design, Implementation, and Management”. England: Addison Wesley, 2002.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. Database Systems, 3rd Edition. England : Pearson Education Limited, 2002.

Fathansyah. Basis Data. Bandung: CV. Informatika, 2000.

Hakim, Lukmanul. 150 Rahasia dan Trik Menguasai PHP. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004.

Hariyanto, Bambang. Dasar Informatika dan Ilmu Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008

Irwanto S.kom, MM. Perancangan Object Oriented Software dengan UML. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2006.

Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1999.

Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi 2. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2001. Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005.

Kadir, Abdul, Triwahyuni, Terra Ch. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2003.

Kendall, Kendall. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Penerbit Indeks, 2006.

Kristanto Andri.. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Gava Media. 2004

Kroenke, David M. Dasar Dasar, Desain dan Implementasi Data Processing, Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2005.

Ladjamudin, Al-Bahra bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.


(5)

Margianti , E.S. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Gunadarma,1996.

Rasyad, Aminuddin. Metode Riset Pendidikian. Jakarta: Fakultas Tarbiyah, 2002. Sidik, Ir. Betha. Pemrograman Web dengan php. Bandung: Informatika, 2001. Sidik, Ir. Betha. MYSQL untuk Pengguna Administrator dan Pengembangan

Aplikasi Web. Bandung: Informatika, 2005.

Siswoutomo, Wiwit. PHP Enterprise. Jakarta: Elek Media Komputindo, 2008. Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer

(Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux. Bandung: Informatika, 2008.

Sudirman s.kom. Membangun Aplikasi Web dengan Php dan Mysql. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Suprianto, Dodit. Buku Pintar Pemrograman Php. Jakarta: Oase Media, 2008. Suyanto, M. Analisa Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran.

Yogyakarta : Andi Yogyakarta. 2004

Turban, E. Rainer dan Potter. Introduction to Information Technology, 2nd Edition. USA: John Wiley and Sons Inc, 2003.

Whitten, Jeffery, L. Bentley, Lonnie, D. Dittman, Kevin, C. Metode Desain dan Analisis Sistem, Edisi keenam. McGrawHill. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2005.

Witarto. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika, 2004.


(6)