Matriks SWOT Tabel 4.4 Matriks SWOT Anggun Jaya Meubel

bobot 0,12 sangat penting dan rating sebesar 1 penting, Berdasarkan hasil yang di peroleh, maka didapat total skor 0,12 4. Dampak negatif arus modal dan kesamaan produk adalah faktor ancaman berikutnya dengan nilai bobot sebesar 0,09 penting dan rating 3 ancaman sekun der. Berdasarkan hasil yang di peroleh, maka didapat total skor 0,27 5. Faktor ancaman selanjutnya adalah metode pemasaran yang lebih modern dengan nilai bobot sebesar 0,09 penting dan rating 3 ancaman sekunder. Berdasarkan hasil yang di peroleh, maka didapat total skor 0,27 Tabel diatas menunjukkan bahwa peluang yang dimilki Anggun Jaya Meubel untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi MEA 2015 lebih besar daripada ancaman yang ada. Artinya, Anggun Jaya Meubel punya peluang yang cukup besar untuk meningkatkan daya saing usaha nya dan meningkatkan volume penjualan dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada.

4.3.2 Matriks SWOT Tabel 4.4 Matriks SWOT Anggun Jaya Meubel

IFAS EFAS STRENGHTS S 1. Lokasi usaha yang strategis 2. Bahan baku berkualitas 3. Memilki tenaga kerja terampil dan ahli di bidangnya 4. Harga yang ditawarkan variatif dan terjangkau 5. Memilki komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan para pekerja WEAKNESSES W 1. Belum memilki legalisi izin usaha 2. Gagap TeknologiMinimnya pengetahuan akan penggunaan teknologi 3. Tidak memilki SDM yang tetap 4. Belum memilki standar operasional produk SOP yang jelas 5. Sistem promosi yang masih sederhana Universitas Sumatera Utara OPPORTUNITY 1.Kelancaran arus barang di kawasan ASEAN sehingga lebih memudahkan akses bahan baku yang belum di pasok dari dalam negeri 2.Negara Indonesia merupakan negara produktif yang sebagian besar penduduknya berada pada usia produktif, sehingga memilki kesempatan besar meningkatkan hasil produksi dengan menawarkan hasil yang lebih inovatif dan kreatif 3. Meningkatkan transfer teknologi dari negara maju ke ngara berkembang 4. Mempermudah para pelaku usaha dalam memperoleh pinjaman modal usaha dengan persyaratan yang mudah dan bunga yang rendah 5. Meningkatnya bargaining power yang dimilki oleh masyarakat dalam menentukan pilihannya di tengah banyaknya produk dan kemudahan yang di tawarkan STRATEGI SO 1. Dengan harga yang variatif dan terjangkau, produk berpotensi menjangkau pasar dengan jumlah yang lebih besar. Yang dilakukan perusahaan adalah menjaga kualitas produk dengan harga yang tetap bersaing. memilih komposisi bahan yang relatif terjangkau harganya tanpa mengurangi kualitas 2. Membentuk SDM yang kuat dan profesional dngan tujuan meningkatan produktivitas dan efisiensi kerja serta menciptakan stabilitas secara makro 3. Teknologi-teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan dengan harapan bisa menurunkan biaya produksi 4. Para pelaku usaha baik produsen maupun distributor harus dapat melakukan efisiensi dalam menekan biaya produksi atau distribusi, tentunya dengan tanpa mengurangi kualitas dari produk yang ditawarkannya STRATEGI ST STRATEGI WO 1.Setiap pelaku usaha hendaknya memilki surat izin usaha yang dikeluarkan dari pemerintah, untuk mempermudah pelaku usaha mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya dimana proses pengurusan izin usaha akan di permudah oleh pemerintah dan dengan bunga yang rendah. 2. Memperbaiki manajemen perusahaan agar tidak berdampak negatif kepada aspek lainnya, memilki standart operasional produk SOP agar visi, misi perusahaan dapat dengan mudah tercapai dan dengan hasil optimal. 3. Sebagai negara yang produktif, maka perlu dilakukannya peningkatan kompetensi dan pola pikir para tenaga kerja yang harus mulai disesuaikan dengan tren sesuai perkembangan jaman 4. Peningkatan kemampuan penggunaan teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan agar dapat menurunkan biaya produksi. STRATEGI WT 1.Guna mengurangi laju peningkatan ekspor impor Universitas Sumatera Utara THREATS 1. Laju peningkatan ekspor, impor dan inflasi masih tinggi 2. Kurangnya penguasaan teknologi dan akses informasi 3. Daya Saing dan kesiapan UMKM di Indonesia, khusunya kota Medan yang masih tergolong rendah 4. Dampak negatif arus modal dan kesamaan produk 5. Metode pemasaran yang lebih modern STRATEGI ST 1. Ketersediaan sumber daya alam yang memadai, dukungan pelaku usaha dan perkembangan iptek sehingga dapat meningkatkan daya saing dan ketertarikan investor asing dan domestik 2. Sumber daya alam bahan baku yang memadai harus dimanfaatkan untuk menghasilkan produk unggul dibandingkan para kompetitif lainnya karena terbukanya pasar bebas dalam negri bagi produk-produk asing dan serbuan budaya dari negara pengekspor produk asing tersebut STRATEGI WT 1. Indonesia perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari Negaranegara ASEAN. 2. Meningkatkan pengetahuan akan teknologi, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan industri terutama industri meubel sehingga mampu bersaing dengan pesaing sejenis lainnya di pasar bebas. Pada matriks SWOT diatas, maka dapat dilihat adanya 4 jenis alternatif strategi yang diperoleh untuk Anggun Jaya Meubel yaitu :

1. Strategi SO

a. Dengan harga yang variatif dan terjangkau, produk berpotensi menjangkau pasar dengan jumlah yang lebih besar. Yang dilakukan perusahaan adalah menjaga kualitas produk dengan harga yang tetap bersaing dengan memilih komposisi bahan yang relatif terjangkau harganya Universitas Sumatera Utara tanpa mengurangi kualitas serta menyesuaikan harga dan kualitas dengan daya beli konsumen. b. Membentuk SDM yang kuat dan profesional dengan tujuan meningkatan produktivitas dan efisiensi kerja serta menciptakan stabilitas secara makro yaitu diharapkan lulusan yang dihasilkan memiliki nilai khusus dalam daya saing dan daya guna hard skill, dan khususnya soft skill untuk bisa ikut berkompetisi di perusahaan baik domestik, bahkan asing. c. Teknologi-teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan dengan harapan bisa menurunkan biaya produksi yaitu mampu menyediakannya produk sampai ke tangan konsumen dengan biaya yang lebih rendah, yang berarti juga dengan harga jual yang lebih murah. d. Para pelaku usaha baik produsen maupun distributor harus dapat melakukan efisiensi dalam menekan biaya produksi atau distribusi, tentunya dengan tanpa mengurangi kualitas dari produk yang ditawarkannya. Dengan memanfaatkan kekayaan yang dimiliki mampu digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, produktivitas dapat ditingkatkan, sehingga secara komparatif ini dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki Indonesia, dibandingkan dengan negara lain. 2. Strategi WO a.Setiap pelaku usaha hendaknya memilki surat izin usaha yang dikeluarkan dari pemerintah, untuk mempermudah pelaku usaha mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya dimana proses pengurusan izin usaha akan di permudah oleh pemerintah dan dengan bunga yang rendah. Universitas Sumatera Utara b. Memperbaiki manajemen perusahaan agar tidak berdampak negatif kepada aspek lainnya, memilki standart operasional produk SOP agar visi, misi perusahaan dapat dengan mudah tercapai dan dengan hasil optimal. c. Sebagai negara yang produktif, maka perlu dilakukannya peningkatan kompetensi dan pola pikir para tenaga kerja yang harus mulai disesuaikan dengan tren sesuai perkembangan jaman d. Peningkatan kemampuan penggunaan teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan agar dapat menurunkan biaya produksi.

3. Strategi ST

a. Ketersediaan sumber daya alam yang memadai, dukungan pelaku usaha dan perkembangan iptek sehingga dapat meningkatkan daya saing dan ketertarikan investor asing dan domestik b. Sumber daya alam bahan baku yang memadai harus dimanfaatkan untuk menghasilkan produk unggul dibandingkan para kompetitif lainnya karena terbukanya pasar bebas dalam negri bagi produk-produk asing dan serbuan budaya dari negara pengekspor produk asing tersebut

4. Strategi WT

1. Indonesia perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari Negaranegara ASEAN. Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatkan pengetahuan akan teknologi, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan industri terutama industri meubel sehingga mampu bersaing dengan pesaing sejenis lainnya di pasar bebas. 3. Mempersiapkan diri untuk memiliki daya saing yang tinggi antara lain kesiapan mental SDM memasuki kondisi persaingan global, kesiapan pengembangan produk yang berdaya saing tinggi, kesiapan infrastruktur teknologi, permodalan dan manajemen yang profesional. Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, dapat dilihat bahwa : 1. Dari segi internal : Strenght Weaknesses 2. Dari segi eksternal : Opportunity Threats Tabel 4.5 Strategi berdasarkan perhitungan IFAS dan EFAS Internal Eksternal Strategi StrenghtWeaknesses OpportunityThreats Strategi Agresif 1,450,74 1,880,48 Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2016 Keterangan untuk hasil strategi yang diperoleh yaitu strategi agresif adalah sebagai berikut : Nilai internal untuk kekuatan adalah 1,45 sedangkan nilai untuk kelemahan adalah 0,74 maka kekuatan Anggun Jaya Meubel memilki skor yang lebih tinggi dibandingkan kelemahan internalnya. Nilai eksternal untuk peluang adalah 1,88 sedangkan nilai ancaman diperoleh sebesar 0,48 sehingga dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa Anggun Jaya Meubel berada dalam posisi strategi agresif. Berdasarkan strategi agresif tersebut, strategi yang tepat untuk Anggun Jaya Meubel dalam menghadapi MEA 2015 adalah strategi penetrasi pasar yang merupakan suatu strategi yang berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar, serta strategi pengembangan pasar yang bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan cara memperkenalkan produk-produk saat ini ke daerah-daerah baru.

4.3.3 Diagram Analisis SWOT Anggun Jaya meubel