Pengertian Meubel Penelitian Terdahulu

kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.

2.5 Pengertian Meubel

Meubel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Meubel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture 1520-30 Masehi. Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun muebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, meubel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Meubel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll. Universitas Sumatera Utara 2.6 Analisis SWOT 2.6.1 Pengertian Analisis SWOT Menurut Rangkuti 2006 Analisis SWOT adalah suatu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunity, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Bertujuan untuk menentukan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh sebab itu tujuan perusahaan lebih mudah tercapai sehingga setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT. Proses pengambilan keputusan strategi ini selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor faktor strategi perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang saat ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT, dimana analisis SWOT marupakan analisis untuk membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.

2.6.2 Tujuan Penerapan SWOT

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategi untuk menemukan kesesuaian strategi antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, Universitas Sumatera Utara disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan- kelemahan internal Hunger, 2003. Perumusan strategi sering kali ditunjukkan sebagai perencanaan strategi dalam jangka panjang. Proses perumusan berurusan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Agar hal ini dapat tercapai, maka pembuatan strategi harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kunci pada situasi sekarang dan hasil peramalam tentang masa depan.

2.6.3 Pengamatan Lingkungan

Sebelum perusahaan dapat memulai perumusan strategi, manajemen harus mengamati lingkungan eksternal untuk mengindentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi. Pengamatan lingkungan adalah pemantauan, pengevaluasian, dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang orang kunci dalam perusahaan. Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategi dan memastikan kesehatan manajemen jangka panjang. Penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara pengamatan lingkungan dengan laba Hunger, 2003.

2.6.3.1 Analisis Lingkungan Internal

Menurut Jatmiko 2004, analisis lingkungan eksternal disebut juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, analisis kapabilitas dan budaya organisasi, atau kadang juga disebut analisis jati diri organisasiperusahaan merupakan analisis mengenai sumberdaya perusahaan, dan peluang-peluang Universitas Sumatera Utara industri. Adapun indentifikasi faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Aspek Pemasaran Pemasaran adalah proses penentuan, pengantisipasian, penciptaan, dan pemenuhan keinginan dalam kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa. 2. Aspek Keuangan dan Akuntansi Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan daya tarik utama bagi para investor. Penetapan kekuatan dan kelemahan keuangan organisasiperusahaan merupakan hal yang penting dalam formulasi strategi secara efektif. 3. Aspek Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor lingkungan internal dalam perusahaan yang menjalankan seluruh aktivitas-aktivitas didalam perusahaan. Perusahaan dapat bekerja dengan baik apabila memilki sumber daya manusia yang memilki kapabilitas, keahlian dalam bersaing dan manajemen yang baik. 4. Aspek ProduksiOperasi dan Penelitian Pengembangan Aktivitas-aktivitas produksi merupakan gambaran bagian terbesar dari sumberdaya manusia dan modal suatu organisasi. Penelitian dan Universitas Sumatera Utara pengembangan secara spesifik juga mempengaruhu kekuatan dan kelemahan perusahaan. 5. Aspek Sistem Informasi Sistem informasi merupakan istilah yang berhubungan dengan mekanisme formal dimana setiap organisasi sebaiknya menggunakan sistem informasi untuk memperoleh informasi tentang lingkungan eksternal yang relevan dan tentang kapabilitas internal organisasi itu sendiri.

2.6.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variabel lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasiperusahaan. Komponen tersebut cenderung berada diluar jangkauan organisasi, artinya organisasiperusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen- komponen tersebut. Komponen itu cenderung diperlukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut Dirgantoro,2004. Menurut Jatmiko 2004, analisis lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Lingkungan Eksternal Makro, terdiri dari: a. Faktor Fisik Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan hidupnya atau ekologinya. b. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit atau surplus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan perusahaan dan produk domestik bruto. c. Faktor Sosial Faktor sosial mencakup angkatan kerja, variasi dalam angkatan kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan dalam persepsi mengenai karakteristik produk dan jasa. d. Faktor Politik dan Hukum Faktor politik dan hukum mencakup hukum perpajakan, filosofi, hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan. e. Faktor Teknologi Faktor teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pengetahuan, fokus pada penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta dan teknologi komunikasi baru. f. Faktor Demografi Universitas Sumatera Utara Faktor demografi mencakup besarnya populasi, struktur usia, distribusi geografi, komposisi etnis dan distribusi pendapatan. 2. Lingkungan Eksternal Mikro Menurut Jatmiko 2004 lingkungan industri disebut juga dengan lingkungan kompetitif yang merupakan lingkungan eksternal yang paling penting bagi kebanyakan manajer dan perumusan manajemen stratejik suatu perusahaan untuk dianalisis secara mendalam. Kekuatan persaingan industri trerdapat beberapa unsur, antara lain: a. Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru dalam industri biasanya membawa dan menambah kapabilitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar, dan juga sumberdaya baru. Berat ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi diri dari para pesaing yang telah ada dimana pendatang baru akan memasuki industri tinggi dan pendata tersebut. Jika hambatan masuk ke industri dapat dikalahkan oleh para pesaing yang telah ada, maka perusahan tidak akan mendapatkan ancaman serius dari pendatang baru. b. Kekuatan Pemasok Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Apabila pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedang industri tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan Universitas Sumatera Utara pemasok maka posisi tawar industri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar menjadi kuat. c. Kekuatan PembeliPelanggan Dalam pembelian terdapat dua jenis pelanggan yang dimaksud, yaitu yang terdiri dari pelanggan individu dan pelanggan organisasi. Dalam industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara antara industri atau pemakai akhir atau konsumen akhir, namun juga ada industri atau perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir. d. Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelangganpembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. e. Pesaing Dalam Industri Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses didalam atau pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan

2.6.4 Tahapan Perencanaan Strategi Melalui Analisis SWOT

Ada beberapa proses penyusunan perencanaan strategi, menurut Rangkuti 2009 ada 3 tahapan analisis, yaitu: 1. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklarifikasian data dan pra analisis. Pada Universitas Sumatera Utara tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis pemasok, analisis pemerintah dan analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri seperti laporan keuangan, laporan kegiatan sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional dan laporan kegiatan pemasaran. Metode yang dipakai dalam tahap ini adalah matriks IFAS dan matriks EFAS. 2. Tahapan Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS + EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan akan dibandingkan akan memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnosa ini benar benar tekait dengan permasalahan yang terjadi. 3. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi MEA sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada matriks SWOT. Universitas Sumatera Utara

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Tahun Judul Hasil penelitian Sheila Desira 2009 Analisis SWOT Pada Toko Lestari Rattan And Furniture HL. Gatot Subroto NO.457 Medan Menunjukkan bahwa analisis SWOT yang dilakukan oleh Bapak Ngailmin sebagai pemilik selama ini sudah tepat untuk Toko lestari rattan dan furniture. strategi Yang digunakan sudah cukup baik, akan tetapi masih pelu adanya evaluasi strategi yang paling tepat. RUKMINI 2011 Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran pada Rumah Makan Kemang Jaya Medan Menunjukkan bahwa Rumah Makan Kamang Jaya menggunakan strategi Marketing Mix. strategi pemasaran yang digunakan sudah cukup baik akan tetapi masih perlu dilakukannya evaluasi dalam strategi yang lebih tepat lagi untuk perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya. akan tetapi rumah makan kamang sebaiknya menggunakan strategi differensiasi agar produk yang dihasilkan menjadi prduk yang berkualitas secara efektif kepada pelanggan. Iin Sri Karina Sebayang 2013 Strategi Bersaing Dalam Pemasaran Melalui Analisis SWOT Pada Toko Strategi yang diterapkan oleh Toko Kaban dengan menggunakan analisis SWOT ialah strategi Universitas Sumatera Utara Kaban Di Perumnas Simalingkar agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Anggreni sianipa 2013 Strategi Strenght , Weakness, Opportunities, Threats SWOT Dalam Peningkatan Volume Penjualan Pada Mini Market Surya Awalayan Jl Setia Budi Medan Dengan hasil penelitiannya menggunakan matriks SWOT yang memerlukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman minimarket usaha ini berkembang dengan baik dan mengalami peningkatan volume penjualan yang dapat dilihat dari omset toko ini Sumber : Diolah dari berbagai sumber Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang