2.4 Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada
konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan
batas waktu yang jelas. Cetak biru MEA adalah ambisi membentuk ASEAN sebagai pusat perdagangan kawasan yang terintegrasi. Masyarakat Ekonomi
ASEAN MEA diharapkan dapat disejajarkan dengan komunitas serupa seperti Uni Eropa. Bedanya dengan Uni Eropa, MEA masih menggunakan mata uang
sendiri-sendiri, belum bebas paspor, dan belum punya satu bank sentral. Tenggat waktu pemberlakuan MEA sudah semakin dekat, yakni pada
akhir tahun 2015. Namun, menurut World Economic Forum 2014 dan United Nations Industrial Development Organization 2010 daya saing Indonesia baik
pada tingkat global maupun sektor industri masih lemah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain.
Menurut Djaafara 2012, potensi manfaat pemberlakuan MEA hanya akan diperoleh apabila produsen yang dalam hal ini adalah sektor industri mampu
bersaing dengan industri dari negara-negara ASEAN lain, terlebih apabila sasaran produknya adalah pasar regional. Sehingga, strategi peningkatan daya saing
industri di Provinsi Sumatera Utara dianggap penting dan menjadi alternatif solusi agar industri di Provinsi Sumatera Utara mampu bersaing pada saat pemberlakuan
MEA pada akhir tahun 2015. Dan pada akhirnya, manfaat pemberlakuan MEA akan dirasakan oleh seluruh lapisan baik produsen, konsumen, maupun
perekonomian secara keseluruhan. Strategi peningkatan daya saing industri harus
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan potensi dan sektor prioritas perdagangan MEA2015 serta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari daya saing tersebut agar strategi
yang dirumuskan menjadi tepat sasaran. MEA pada hakikatnya merupakan liberalisasi yang mencakup seluruh
bidang ekonomi yang selama ini sebagian masih ada hambatan masuk, baik itu melalui tarif maupun non-tarif. Secara teknis, pencapaian MEA menggunakan
mekanisme dan inisiatif yang telah dibentuk oleh ASEAN yang diperkuat dengan penguatan institusi dalam kerjasama ASEAN. Masing-masing institusi dan
inisiatif yang terlibat di lima elemen pasar tunggal arus barang bebas, arus jasa bebas, arus investasi bebas, arus modal bebas, dan arus tenaga kerja bebas dalam
kesatuan basis produksi. Dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA, ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka,
berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan
pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. Terdapat empat hal yang menjadi acuan MEA pada tahun 2015 yang dapat
dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia, yakni: 1. Negara dikawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah
kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal
dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu ndust ke ndust lainnya dikawasan Asia Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
2. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetensi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi
competition policy, consumer protection, intellectual Property Rights IPR, taxation, dan E-commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim
persaingan yang adil; terdapat perlindungan jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta;
menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan
media elektronik berbasis online. 3. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi yang merata , dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah UKM. Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan
ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan
kemampuan, keuangan, serta teknologi. 4. MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.
Dengan membangun sebuah industri untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara
dikawasan Asia Tenggara pada jaringan pasukan global melalui pengembangan paket bantuan teknisi kepada negara anggota ASEAN yang
kurang berkembang. Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA akan membentuk ASEAN sebagai
pasar dan basis produksi tunggal yang membuat ASEAN lebih dinamis dan
Universitas Sumatera Utara
kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di
sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
2.5 Pengertian Meubel