Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK USU yang berlokasi di Jl. Dr. T. Mansyur No. 5, Kecamatan Medan Baru, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara, 20155.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Penelitian ini dilakukan terhadap 52 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang diantaranya adalah 26 orang sampel obesitas dan 26
orang non-obesitas. Dari keseluruhan sampel tersebut, profil sampel yang diamati adalah usia, indeks masa tubuh, tekanan darah sebelum aktivitas fisik, tekanan darah
sesudah aktivitas fisik, nadi, dan kebiasaan aktivitas fisik. Berdasarkan data-data tesebut dapat dibuat distribusi karakteristik subjek penelitian sebagai berikut :
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Sampel berdasarkan Obesitas dan Non-Obesitas Variabel
Obesitas Non-Obesitas
P Usia tahun; mean ± sd
21,04 ± 0,52 20,92 ± 0,93
0,478 IMT kgm
2
; mean ± sd 30,35 ± 2,32
21,03 ± 1,62 0,000
TDS mmHg; mean ± sd 123,85 ± 8,97
120,77 ± 6,27 0,158
TDD mmHg; mean ± sd 79,62 ± 5,27
77,31 ± 6,66 0,173
Nadi kalimenit; mean ± sd 89 ± 6,77 83,15 ± 6,57
0,003 Ket: IMT
: Indeks Massa Tubuh TDS : Tekanan Darah Sistole
TDD : Tekanan Darah Diastole Kgm
2
: Kilogram per meter kuadrat mmHg : Millimeter Raksa
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.1. mengenai distribusi karakteristik sampel berdasarkan kelompok obesitas dan non-obesitas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan
usia antara dua kelompok. Kemudian dari seluruh sampel terlihat bahwa rerata IMT untuk kelompok obesitas adalah 30,35 ± 2,32 kgm
2
, dan rerata IMT untuk kelompok non-obesitas adalah 21,03 ± 1,62 kgm
2
. Dari table diatas juga dapat dilihat rerata tekanan darah sistolik pada kelompok obesitas dan non-obesitas adalah 123,85 ± 8,97
mmHg dan 120,77 ± 6,27 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah diastolik pada kelompok obesitas dan non-obesitas adalah 79,62 ± 5,27 mmHg dan 77,31 ± 6,66
mmHg. Dan untuk rerata nadi didapat 89 ± 6,77 kalimenit pada kelompok obesitas dan 83,15 ± 6,57 kalimenit pada kelompok non-obesitas.
Tabel 5.2. Karakteristik Sampel berdasaarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik Obesitas
Kebiasaan Aktivitas Fisik Total n
Jarang n Kadang-kadang n
Sering n Ya
14 26,9 10 19,2
2 3,8 26 50
Tidak 2 3,8
17 32,7 7 13,5
26 50 Total
16 30,7 27 51,9
9 17,3 52 100
Dari tabel 5.2. dapat terlihat bahwa jumlah sampel obesitas lebih banyak didapat pada orang dengan kategori kebiasaan aktivitas fisik yang jarang daripada
kategori kebiasaan aktivitas fisik yang lainnya yaitu 14 orang 26,9 dari seluruh sampel, sedangkan untuk jumlah sampel non-obesitas lebih banyak didapat pada
orang dengan kategori kebiasaan aktivitas fisik yang kadang-kadang daripada kategori kebiasaan aktivitas fisik yang lainnya, yaitu 17 orang 32,7 dari seluruh
sampel.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Perubahan Tekanan Darah dan Nadi pada Penderita Obesitas dan Non-Obesitas Sebelum dan Setelah Melakukan Aktivitas Fisik
Dari 52 sampel penelitian dilakukan pengukuran tekanan darah secara langsung kepada 26 mahasiswa obesitas dan 26 mahasiswa non-obesitas pada saat 5
menit setelah istirahat rileks pretest dan segera setelah aktivitas fisik posttest. Aktivitas fisik yang diberikan berupa naik turun bangku setinggi 30cm selama 3
menit dan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.3. Tekanan Darah dan Nadi kelompok Obesitas dan Non-Obesitas sebelum dan setelah Aktivitas Fisik
Variabel Obesitas
Non-Obesitas P
TDS mmHg -sebelum; mean ± sd
-setelah; mean ± sd -peningkatan; mean ± sd
123,85 ± 8,97 120,77 ± 6,27
0,158 142,31 ± 8,15
135 ± 8,12 0,002
18,46 ± 4,64 14,23 ± 6,43
0,009 TDD mmHg
-sebelum; mean ± sd -setelah; mean ± sd
-peningkatan; mean ± sd 79,62 ± 5,27
77,31 ± 6,66 0,173
96,92 ± 10,10 88,46 ± 6,74
0,001 17,30 ± 9,19
11,15 ± 5,15 0,004
Nadi kalimenit -sebelum; mean ± sd
-setelah; mean ± sd -peningkatan; mean ± sd
89 ± 6,77 83,15 ± 6,57
0,003 121 ± 9,72
106,92 ± 6,55 0,000
32 ± 6,17 23,76 ± 3,76
0,000 Bermakna jika P 0,05
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.3. terlihat rerata TDS sebelum aktivitas antara kelompok obese dengan non-obese adalah 123,85 ± 8,97 mmHg dan 120,77 ± 6,27 mmHg. Hasil uji
statstik didapatkan nilai p= 0,158 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata TDS kedua kelompok sebelum aktivitas. Kemudian
dapat dilihat rerata TDS setelah aktivitas antara kelompok obese dengan non-obese adalah 142,31 ± 8,15 mmHg dan 135 ± 8,12 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai
p= 0,002 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan TDS setelah aktivtas antara
kelompok obese dengan non-bese adalah 18,46 ± 4,64 mmHg dan 14,23 ± 6,43 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,009 maka dapat disimpulkan terdapat
peningkatan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas fisik. Sedangkan untuk rerata TDD terlihat rerata TDD sebelum aktivitas antara
kelompok obese dengan non-obese adalah 79,62 ± 5,27 mmHg dan 77,31 ± 6,66 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,173 maka dapat disimpulkan tidak
terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDD setelah aktivitas antara kelompok obese dengan
non-obese adalah 96,92 ± 10,10 mmHg dan 88,46 ± 6,74 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,001 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna
antara rerata TDD kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan TDD setelah aktivtas antara kelompok obese dengan non-bese adalah 17,30 ± 9,19 mmHg dan
11,15 ± 5,15 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,004 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok
setelah aktivitas fisik. Dan untuk rerata Nadi terlihat rerata nadi sebelum aktivitas antara kelompok
obese dengan non-obese adalah 89 ± 6,77 kalimenit dan 83,15 ± 6,57 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,003 maka dapat disimpulkan terdapat
perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata nadi setelah aktivitas antara kelompok obese dengan non-obese
adalah 121 ± 9,72 kalimenit dan 106,92 ± 6,55 kalimenit. Hasil uji statstik
Universitas Sumatera Utara
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan nadi setelah
aktivtas antara kelompok obese dengan non-bese adalah 32 ± 6,17 kalimenit dan 23,76 ± 3,76 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat
disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Tabel 5.4. Tekanan Darah dan Nadi Laki-laki kelompok Obesitas dan Non-Obesitas sebelum dan setelah Aktivitas Fisik
Variabel Obesitas
Non-Obesitas P
TDS mmHg -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
123,08 ± 11,82 119,23 ± 7,59
0,334 140,77 ± 10,37
131,54 ± 8,98 0,023
17,69 ± 4,38 12,31 ± 5,99
0,016 TDD mmHg
-sebelum; mean±sd -setelah; mean±sd
-peningkatan; mean±sd 76,92 ± 4,80
75,38 ± 8,77 0,584
91,54 ± 9,87 84,62 ± 6,60
0,048 14,62 ± 11,26
9,23 ± 4,93 0,128
Nadi kalimenit -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
88,00 ± 8,52 82,31 ± 8,82
0,107 118,00 ± 11,97
104,31 ± 7,91 0,002
30,00 ± 7,83 22,00 ± 4,24
0,003 Bermakna jika P 0,05
Dari tabel 5.4. terlihat rerata TDS sebelum aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 123,08 ± 11,82 mmHg dan 119,23 ± 7,59 mmHg.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,334 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok sebelum aktivitas. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat rerata TDS setelah aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 140,77 ± 10,37 mmHg dan 131,54 ± 8,98 mmHg. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,023 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan TDS setelah
aktivtas antara laki-laki kelompok obese dengan non-bese adalah 17,69 ± 4,38 mmHg dan 12,31 ± 5,99 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,016 maka dapat
disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Sedangkan untuk rerata TDD terlihat rerata TDD sebelum aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 76,92 ± 4,80 mmHg 75,38 ± 8,77
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,584 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok sebelum aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata TDD setelah aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 91,54 ± 9,87 mmHg dan 84,62 ± 6,60 mmHg. Hasil uji
statstik didapatkan nilai p= 0,048 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan
TDD setelah aktivtas antara kelompok laki-laki obese dengan non-bese adalah 14,62 ± 11,26 mmHg dan 9,23 ± 4,93 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,128
maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Dan untuk rerata Nadi terlihat rerata nadi sebelum aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 88,00 ± 8,52 kalimenit dan 82,31 ± 8,82
kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,107 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok sebelum aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata nadi setelah aktivitas antara kelompok laki-laki obese dengan non-obese adalah 118,00 ± 11,97 kalimenit dan 104,31 ± 7,91 kalimenit.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,002 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas. Dan
peningkatan nadi setelah aktivtas antara kelompok laki-laki obese dengan non-bese
Universitas Sumatera Utara
adalah 30,00 ± 7,83 kalimenit dan 22,00 ± 4,24 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,003 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan bermakna
antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Tabel 5.5. Tekanan Darah dan Nadi Perempuan kelompok Obesitas dan Non-Obesitas sebelum dan setelah Aktivitas Fisik
Variabel Obesitas
Non-Obesitas P
TDS mmHg -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
124,62 ± 5,18 122,31 ± 4,38
0,233 143,85 ± 5,06
138,46 ± 5,54 0,016
19,23 ± 4,93 16,15 ± 6,50
0,188 TDD mmHg
-sebelum; mean±sd -setelah; mean±sd
-peningkatan; mean±sd 82,31 ± 4,38
79,23 ± 2,77 0,043
102,31 ± 7,25 92,31 ± 4,38
0,000 20,00 ± 5,77
13,08 ± 4,80 0,003
Nadi kalimenit -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
90,00 ± 4,54 84,00 ± 3,26
0,001 124,00 ± 5,83
109,54 ± 3,47 0,000
34,00 ± 3,05 25,54 ± 2,18
0,000 Bermakna jika P 0,05
Dari tabel 5.5. terlihat rerata TDS sebelum aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 124,62 ± 5,18 mmHg dan 122,31 ± 4,38
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,233 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok sebelum aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata TDS setelah aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 143,85 ± 5,06 mmHg dan 138,46 ± 5,54 mmHg.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,016 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas. Dan
peningkatan TDS setelah aktivtas antara kelompok perempuan obese dengan non- bese adalah 19,23 ± 4,93 mmHg dan 16,15 ± 6,50 mmHg. Hasil uji statstik
Universitas Sumatera Utara
didapatkan nilai p= 0,188 maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDS kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Sedangkan untuk rerata TDD terlihat rerata TDD sebelum aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 82,31 ± 4,38 mmHg 79,23 ±
2,77 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,043 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok sebelum aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata TDD setelah aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 102,31 ± 7,25 mmHg dan 92,31 ± 4,38 mmHg. Hasil
uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok setelah aktivitas. Dan peningkatan
TDD setelah aktivtas antara kelompok perempuan obese dengan non-bese adalah 20,00 ± 5,77 mmHg dan 13,08 ± 4,80 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p=
0,003 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDD kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Dan untuk rerata Nadi terlihat rerata nadi sebelum aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 90,00 ± 4,54 kalimenit dan 84,00 ± 3,26
kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,001 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok sebelum aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata nadi setelah aktivitas antara kelompok perempuan obese dengan non-obese adalah 124,00 ± 5,83 kalimenit dan 109,54 ± 3,47
kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas.
Dan peningkatan nadi setelah aktivtas antara kelompok perempuan obese dengan non-bese adalah 34,00 ± 3,05 kalimenit dan 22,00 ± 4,24 kalimenit. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata nadi kedua kelompok setelah aktivitas fisik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Perbandingan Tekanan Darah dan Nadi antara Laki-laki dan Perempuan
kelompok Obesitas sebelum dan setelah melakukan Aktivitas Fisik
Variabel Laki-laki
Perempuan P
TDS mmHg -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
123,08 ± 11,82 124,62 ± 5,18
0,673 140,77 ± 10,37
143,85 ± 5,06 0,350
17,69 ± 4,38 19,23 ± 4,93
0,409 TDD mmHg
-sebelum; mean±sd -setelah; mean±sd
-peningkatan; mean±sd 76,92 ± 4,80
82,31 ± 4,38 0,006
91,54 ± 9,87 102,31 ± 7,25
0,004 14,62 ± 11,26
20,00 ± 5,77 0,138
Nadi kalimenit -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
88,00 ± 8,52 90,00 ± 4,54
0,463 118 ± 11,97
124 ± 5,83 0,122
30,00 ± 7,83 34,00 ± 3,05
0,099 Bermakna jika P 0,05
Dari tabel 5.6. terlihat rerata TDS sebelum aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 123,08 ± 11,82 mmHg dan 124,62 ± 5,18
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,673 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan perempuan kelompok
obesitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDS setelah aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 140,77 ± 10,37 mmHg dan 143,85
± 5,06 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,350 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan perempuan
kelompok obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan TDS setelah aktivtas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 17,69 ± 4,38 mmHg dan 19,23 ±
4,93 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,409 maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan perempuan
kelompok obesitas setelah aktivitas fisik.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk rerata TDD terlihat rerata TDD sebelum aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 76,92 ± 4,80 mmHg dan 82,31 ±
4,38 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,006 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD laki-laki dan perempuan kelompok
obesitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDD setelah aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 91,54 ± 9,87 mmHg dan
102,31 ± 7,25 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,004 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD laki-laki dan perempuan
kelompok obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan TDD setelah aktivtas antara laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 14,62 ± 11,26 mmHg dan 20,00 ±
5,77 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,138 maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDD laki-laki dan perempuan
kelompok obesitas setelah aktivitas fisik. Dan untuk rerata Nadi terlihat rerata nadi sebelum aktivitas antara laki-laki
dan perempuan kelompok obesitas adalah 88,00 ± 8,52 kalimenit dan 90,00 ± 4,54 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,463 maka dapat disimpulkan tidak
terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok obesitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata nadi setelah aktivitas antara
laki-laki dan perempuan kelompok obesitas adalah 118 ± 11,97 kalimenit dan 124 ± 5,83 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,122 maka dapat disimpulkan
terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan nadi setelah aktivtas antara laki-laki dan
perempuan kelompok obesitas adalah 30,00 ± 7,83 kalimenit dan 34,00 ± 3,05 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,099 maka dapat disimpulkan tidak
terdapat peningkatan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok obesitas setelah aktivitas fisik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Perbandingan Tekanan Darah dan Nadi antara Laki-laki dan Perempuan
kelompok Non-Obesitas sebelum dan setelah melakukan Aktivitas Fisik
Variabel Laki-laki
Perempuan P
TDS mmHg -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
119,23 ± 7,59 122,31 ± 4,38
0,221 131,54 ± 8,98
138,46 ± 5,54 0,028
12,31 ± 5,99 16,15 ± 6,50
0,130 TDD mmHg
-sebelum; mean±sd -setelah; mean±sd
-peningkatan; mean±sd 75,38 ± 8,77
79,23 ± 2,77 0,145
84,62 ± 6,60 92,31 ± 4,38
0,002 9,23 ± 4,93
13,08 ± 4,80 0,055
Nadi kalimenit -sebelum; mean±sd
-setelah; mean±sd -peningkatan; mean±sd
82,31 ± 8,82 84,00 ± 3,26
0,523 104,31 ± 7,91
109,54 ± 3,47 0,039
22,00 ± 4,24 25,54 ± 2,18
0,016 Bermakna jika P 0,05
Dari tabel 5.7. terlihat rerata TDS sebelum aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 119,23 ± 7,59 mmHg dan 122,31 ± 4,38
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,221 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan perempuan kelompok
non-obesitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDS setelah aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 131,54 ± 8,98 mmHg
dan 138,46 ± 5,54 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,028 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan perempuan
kelompok non-obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan TDS setelah aktivtas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 12,31 ± 5,99 mmHg
dan 16,15 ± 6,50 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,130 maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDS laki-laki dan
perempuan kelompok non-obesitas setelah aktivitas fisik.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk rerata TDD terlihat rerata TDD sebelum aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 75,38 ± 8,77 mmHg dan
79,23 ± 2,77 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,145 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD laki-laki dan
perempuan kelompok non-besitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDD setelah aktivitas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah
84,62 ± 6,60 mmHg dan 92,31 ± 4,38 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,002 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD laki-
laki dan perempuan kelompok non-obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan TDD setelah aktivtas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 9,23 ±
4,93 mmHg dan 13,08 ± 4,80 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,055 maka dapat disimpulkan tidak terdapat peningkatan bermakna antara rerata TDD laki-
laki dan perempuan kelompok non-obesitas setelah aktivitas fisik. Dan untuk rerata nadi terlihat rerata nadi sebelum aktivitas antara laki-laki dan
perempuan kelompok non-obesitas adalah 82,31 ± 8,82 kalimenit dan 84,00 ± 3,26 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,523 maka dapat disimpulkan tidak
terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas sebelum aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata nadi setelah aktivitas
antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 104,31 ± 7,91 kalimenit dan 109,54 ± 3,47 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,039
maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas setelah aktivitas. Dan peningkatan nadi setelah
aktivtas antara laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas adalah 22,00 ± 4,24 kalimenit dan 25,54 ± 2,18 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,016
maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan bermakna antara rerata nadi laki-laki dan perempuan kelompok non-obesitas setelah aktivitas fisik.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Perbandingan Tekanan Darah dan Nadi Sebelum dan Setelah Aktivitas Fisik pada Kelompok Obesitas dan Non-Obesitas
Sedangkan perbandingan tekanan darah sistol, diastol, dan nadi antara sebelum dan setelah aktivitas fisik pada kelompok obesitas dan non-obesitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
150 150
150 150
140 140
140 140
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
Mean ± sd 123,85 ± 8,97
Mean ± sd 142,31 ± 8,15
Mean ± sd 120,77 ± 6,27
Mean ± sd 135 ± 8,12
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.1. Perbandingan Tekanan Darah Sistol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas
Dari gambar 5.1. terlihat rerata TDS kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 123,85 ± 8,97 mmHg dan 142,31 ± 8,15 mmHg. Hasil uji
statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata TDS kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata TDS kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 120,77 ± 6,27 mmHg dan 135 ± 8,12 mmHg. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
60 60
60 60
Mean ± sd 79,62 ± 5,27
Mean ± sd 96,92 ± 10,10
Mean ± sd 77,31 ± 6,66
Mean ± sd 88,46 ± 6,74
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.2. Perbandingan Tekanan Darah Diastol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas
Sedangkan dari gambar 5.2. terlihat rerata TDD kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 79,62 ± 5,27 mmHg dan 96,92 ± 10,10 mmHg. Hasil uji
statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas.
Kemudian dapat dilihat rerata TDD kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 77,31 ± 6,66 mmHg dan 88,46 ± 6,74 mmHg. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
Mean ± sd 89 ± 6,77
Mean ± sd 121 ± 9,72
Mean ± sd 83,15 ± 6,57
Mean ± sd 106,92 ± 6,55
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.3. Perbandingan Nadi sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas
Dan dari gambar 5.3. terlihat rerata nadi kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 89 ± 6,77 kalimenit dan 121 ± 9,72 kalimenit. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok obese sebelum dan setelah aktivitas fisik. Kemudian
dapat dilihat rerata nadi kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 83,15 ± 6,57 kalimenit dan 106,92 ± 6,55 kalimenit. Hasil uji statstik
didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
150 150
150 150
140 140
140 140
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
Mean ± sd 123,08 ± 11,82
Mean ± sd 140,77 ± 10,37
Mean ± sd 119,23 ± 7,59
Mean ± sd 131,54 ± 8,98
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.4. Perbandingan Tekanan Darah Sistol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Laki-Laki Obesitas dan Non-Obesitas
Dari gambar 5.4. terlihat rerata TDS kelompok laki-laki obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 123,08 ± 11,82 mmHg dan 140,77 ± 10,37 mmHg. Hasil
uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata TDS kelompok laki-laki obese sebelum dan setelah
aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDS kelompok laki-laki non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 119,23 ± 7,59 mmHg dan 131,54 ± 8,98 mmHg.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kelompok laki-laki non-obese sebelum dan
setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
60 60
60 60
Mean ± sd 76,92 ± 4,80
Mean ± sd 91,54 ± 9,87
Mean ± sd 75,38 ± 8,77
Mean ± sd 84,62 ± 6,6
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.5. Perbandingan Tekanan Darah Diastol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Laki-Laki Obesitas dan Non-Obesitas
Sedangkan dari gambar 5.5. terlihat rerata TDD kelompok laki-laki obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 76,92 ± 4,80 mmHg dan 91,54 ± 9,87
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,001 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok laki-laki obese sebelum dan
setelah aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDD kelompok laki-laki non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 75,38 ± 8,77 mmHg dan 84,62 ± 6,6
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok laki-laki non-obese sebelum dan
setelah aktivitas fisik.
P= 0,001 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
Mean ± sd 88,00 ± 8,52
Mean ± sd 118 ± 11,97
Mean ± sd 82,31 ± 8,82
Mean ± sd 104,31 ± 7,91
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.6. Perbandingan Nadi sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Laki-Laki Obesitas dan Non-Obesitas
Dan dari gambar 5.6. terlihat rerata nadi kelompok laki-laki obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 88,00 ± 8,52 kalimenit dan 118 ± 11,97 kalimenit.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok laki-laki obese sebelum dan setelah
aktivitas fisik. Kemudian dapat dilihat rerata nadi kelompok laki-laki non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 82,31 ± 8,82 kalimenit dan 104,31 ± 7,91
kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok laki-laki non-obese
sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
150 150
150 150
140 140
140 140
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
Mean ± sd 124,62 ± 5,18
Mean ± sd 143,85 ± 5,06
Mean ± sd 122,31 ± 4,38
Mean ± sd 138,46 ± 5,54
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.7. Perbandingan Tekanan Darah Sistol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Perempuan Obesitas dan Non-Obesitas
Dari Gambar 5.7. terlihat rerata TDS kelompok perempuan obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 124,62 ± 5,18 mmHg dan 143,85 ± 5,06 mmHg.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata TDS kelompok perempuan obese sebelum
dan setelah aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDS kelompok perempuan non- obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 122,31 ± 4,38 mmHg dan 138,46 ±
5,54 mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDS kelompok perempuan non-obese
sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
60 60
60 60
Mean ± sd 82,31 ± 4,38
Mean ± sd 102,31 ± 7,25
Mean ± sd 79,23 ± 2,77
Mean ± sd 92,31 ± 4,38
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.8. Perbandingan Tekanan Darah Diastol sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Perempuan Obesitas dan Non-Obesitas
Sedangkan dari gambar 5.8. terlihat rerata TDD kelompok perempuan obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 82,31 ± 4,38 mmHg dan 102,31 ± 7,25
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok perempuan obese sebelum dan
setelah aktivitas. Kemudian dapat dilihat rerata TDD kelompok perempuan non-obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 79,23 ± 2,77 mmHg dan 92,31 ± 4,38
mmHg. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata TDD kelompok perempuan non-obese sebelum dan
setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah
130 130
130 130
120 120
120 120
110 110
110 110
100 100
100 100
90 90
90 90
80 80
80 80
70 70
70 70
Mean ± sd 90 ± 4,54
Mean ± sd 124 ± 5,83
Mean ± sd 84 ± 3,26
Mean ± sd 109,54 ± 3,47
Obesitas Non-Obesitas
Gambar 5.9. Perbandingan Nadi sebelum dan setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Perempuan Obesitas dan Non-Obesitas
Dan dari gambar 5.9. terlihat rerata nadi kelompok perempuan obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 90 ± 4,54 kalimenit dan 124 ± 5,83 kalimenit.
Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok perempuan obese sebelum dan
setelah aktivitas fisik. Kemudian dapat dilihat rerata nadi kelompok perempuan non- obese sebelum dan setelah aktivitas fisik adalah 84 ± 3,26 kalimenit dan 109,54 ±
3,47 kalimenit. Hasil uji statstik didapatkan nilai p= 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara rerata nadi kelompok perempuan non-obese
sebelum dan setelah aktivitas fisik.
P= 0,000 P= 0,000
Universitas Sumatera Utara
5.1.5. Perubahan Tekanan Darah dan Nadi Sebelum dan Setelah Aktivitas Fisik pada Kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan
Aktivitas Fisik
Kemudian dari hasil analisa data juga dapat dilihat bagaimana hubungan antara kebiasaan aktivitas fisik terhadap perubahan TDS, TDD, dan nadi setelah
aktivitas fisik pada kelompok obesitas dan non-obesitas sebagai berikut:
Dari gambar 5.10. terlihat rerata TDS pretest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang jarang yaitu 127,86 ± 6,99 mmHg pada
kelompok obese dan 125 ± 7,07 mmHg pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata TDS pretest terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang
sering yaitu 105 ± 7,07 pada kelompok obese dan 115,71 ± 5,34 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata TDS pretest pada orang dengan kebiasaan
aktivitas yang kadang-kadang adalah 122 ± 6,32 mmHg pada kelompok obese dan 122,35 ± 5,62 mmHg pada kelompok non-obese.
Gambar 5.10. Perubahan Tekanan Darah Sistol sebelum Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.11. terlihat rerata TDS posttest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang jarang yaitu 145,71 ± 5,13 mmHg pada
kelompok obese dan hanya 135 ± 7,07 mmHg pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata TDS posttest terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik
yang sering yaitu 125 ± 7,07 mmHg pada kelompok obese dan 128,57 ± 8,99 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata TDS posttest pada orang dengan
kebiasaan aktivitas yang kadang-kadang adalah 141 ± 7,37 mmHg pada kelompok obese dan 137,65 ± 6,64 mmHg pada kelompok non-obese.
Gambar 5.11. Perubahan Tekanan Darah Sistol setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Gambar 5.12. Peningkatan Tekanan Darah Sistol setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.12. terlihat rerata peningkatan TDS tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang sering yaitu 20 ± 0,00 mmHg pada
kelompok obese dan hanya 12,86 ± 7,55 mmHg pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata peningkatan TDS terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan
aktivitas fisik yang jarang yaitu 17,86 ± 5,78 pada kelompok obese dan 10 ± 0,000 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata peningkatan TDS pada orang
dengan kebiasaan aktivitas yang kadang-kadang adalah 19 ± 3,16 mmHg pada kelompok obese dan 15,29 ± 6,24 mmHg pada kelompok non-obese.
Dari gambar 5.13. terlihat rerata TDD pretest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang kadang-kadang yaitu 80 ± 6,66 mmHg
pada kelompok obese dan 79,41 ± 5,55 mmHg pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata TDD terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang sering
yaitu 75 ± 7,07 mmHg pada kelompok obese dan 72,86 ± 7,55 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata TDD pretest pada orang dengan kebiasaan aktivitas yang
jarang adalah 80 ± 3,92 mmHg pada kelompok obese dan 75 ± 7,07 mmHg pada kelompok non-obese.
Gambar 5.13. Perubahan Tekanan Darah Diastol sebelum Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.14. terlihat rerata TDD posttest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang kadang-kadang yaitu 98 ± 10,32 mmHg
pada kelompok obese dan 90 ± 6,12 mmHg pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata TDD posttest terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik
yang sering yaitu 90 ± 0,000 mmHg pada kelompok obese dan 84,29 ± 5,34 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata TDD posttest pada orang dengan
kebiasaan aktivitas yang jarang adalah 97,14 ± 10,69 mmHg pada kelompok obese dan 90 ± 14,14 mmHg pada kelompok non-obese.
Gambar 5.14. Perubahan Tekanan Darah Diastol setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Gambar 5.15. Peningkatan Tekanan Darah Diastol setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.15. terlihat rerata peningkatan TDD tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang kadang-kadang yaitu 18 ± 7,88
mmHg pada kelompok obese dan hanya 10,59 ± 4,28 mmHg pada kelompok non- obese. Sedangkan rerata peningkatan TDD terendah terdapat pada orang dengan
kebiasaan aktivitas fisik yang sering yaitu 15 ± 7,07 pada kelompok obese dan 11,43 ± 6,90 mmHg pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata peningkatan TDD pada
orang dengan kebiasaan aktivitas yang jarang adalah 17,14 ± 10,69 mmHg pada kelompok obese dan 15 ± 7,07 mmHg pada kelompok non-obese.
Dari gambar 5.16. terlihat rerata nadi pretest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang jarang yaitu 91,86 ± 6,63 kalimenit pada
kelompok obese dan 94 ± 14,14 kalimenit pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata nadi terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang sering
yaitu 86 ± 2,82 kalimenit pada kelompok obese dan 76,57 ± 4,11 kalimenit pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata nadi pretest pada orang dengan kebiasaan
aktivitas yang kadang-kadang adalah 85,60 ± 5,94 kalimenit pada kelompok obese dan 84,59 ± 3,58 kalimenit pada kelompok non-obese.
Gambar 5.16. Perubahan Nadi sebelum Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.17. terlihat rerata nadi posttest tertinggi terdapat pada orang yang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang jarang yaitu 125 ± 10,86 kalimenit pada
kelompok obese dan 117 ± 9,89 kalimenit pada kelompok non-obese. Sedangkan rerata nadi posttest terendah terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik
yang sering yaitu 112 ± 2,82 kalimenit pada kelompok obese dan 100,86 ± 4,74 kalimenit pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata nadi posttest pada orang
dengan kebiasaan aktivitas yang kadang-kadang adalah 117,20 ± 5,67 kalimenit pada
kelompok obese dan 108,24 ± 4,68 kalimenit pada kelompok non-obese.
Gambar 5.17. Perubahan Nadi setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Gambar 5.18. Peningkatan Nadi setelah Aktivitas Fisik pada kelompok Obesitas dan Non-Obesitas berdasarkan Kebiasaan Aktivitas
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.18. terlihat rerata peningkatan nadi tertinggi pada kelompok obese terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang jarang yaitu 33,14 ±
6,82 kalimenit dan terendah pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang sering hanya 26 ± 0,000 kalimenit pada kelompok non-obese.Dan untuk rerata peningkatan
nadi pada kelompok obese dengan orang yang kebiasaan aktivitas fisiknya kadang- kadang adalah 31,60 ± 5,32 kalimenit. Sedangkan rerata peningkatan nadi tertinggi
pada kelompok non-obese terdapat pada orang dengan kebiasaan aktivitas fisik yang sering yaitu 24,29 ± 2,69 kalimenit dan terendah pada orang dengan kebiasaan
aktivitas fisik yang jarang hanya 23 ± 4,24 kalimenit pada kelompok non-obese. Dan untuk rerata peningkatan nadi pada kelompok non-obese dengan orang yang
kebiasaan aktivitas fisiknya kadang-kadang adalah 23,65 ± 4,25 kalimenit.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan