Definisi Obesitas Faktor Genetik Sebagai Penyebab Obesitas

Universitas Sumatera Utara arteri radialis atau brachialis menghilang. Hilangnya denyutan menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas titik hilangnya denyutan arteri radialis. Kemudian manset dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi maupun palpasi. Dengan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik. Sedangkan dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih akurat dengan menggunakan stetoscope Smeltzer and Bare, 2001. Auskultasi dengan stetoscope dilakukan dengan meletakkan diafragma stetoscope pada daerah arteri brakialis, tepat dibawah lipatan siku rongga antekubital. Saaat tekanan manset diturunkan perlahan, pemeriksa mendengarkan bunyi detak pertama yang menunjukkan tekanan darah sistolik. Bunyi tersebut dikenal dengan bunyi Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus terdengar sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik dan bunyi akan menghilang Smeltzer and Bare, 2001.

2.2. Obesitas

2.2.1. Definisi Obesitas

Obesitas dapat diartikan sebagai kelebihan lemak tubuh. Penanda kandungan lemak tubuh yang digunakan adalah indeks massa tubuh BMI. Obesitas biasanya dinyatakan dengan adanya 25 lemak tubuh total atau lebih pada pria dan sebanyak 35 atau lebih pada wanita Guyton and Hall, 2007.

2.2.2. Faktor Genetik Sebagai Penyebab Obesitas

Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran genetik yang pasti untuk menimbulkan obesitas masih sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini menunjukkan bahwa 20 sampai 25 kasus obesitas dapat disebabkan faktor genetik Guyton and Hall, 2007. Universitas Sumatera Utara Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan satu atau lebih jaras yang mengatur pusat makan, pengeluaran energi, dan penyimpanan lemak. Ketiga penyebab monogenik gen tunggal dari obesitas adalah mutasi MCR-4, yaitu penyebab monogenik tersering untuk obesitas yang ditemukan sejauh ini; defisiensi leptin kongenital yang diakibatkan mutasi gen, yang sangat jarang dijumpai; dan mutasi reseptor leptin, yang juga jarang ditemui. Semua bentuk penyebab monogenik tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil persentase dari seluruh kasus obesitas. Banyak variasi gen sepertinya berinteraksi dengan faktor lingkungan untuk mempengaruhi jumlah dan distribusi lemak Guyton and Hall, 2007. 2.2.3. Penurunan Aktivitas Fisik dan Pengaturan Makan yang Tidak Baik sebagai Penyebab Obesitas Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Dari berbagai faktor tersebut gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai penyebab utama obesitas. Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak, sebaliknya aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan massa lemak. Oleh karena itu, peningkatan aktivitas fisik merupakan cara yang efektif untuk mengurangi simpanan lemak tubuh Guyton and Hall, 2007. Faktor lain yang juga sangat penting sebagai penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak baik. Perilaku makan yang tidak baik ini diduga disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena faktor lingkungan dan sosial. Hal ini terbukti dengan peningkatan prevalensi obesitas yang cepat dalam kurun waktu 20 sampai 30 tahun terakhir, sehingga memperkuat peran faktor lingkungan sebagai penyebab dari obesitas, karena perubahan genetik tidak dapat timbul secepat itu. Penyebab lain yang mengakibatkan perilaku makan yang tidak baik adalah karena faktor psikologis, dimana sering kali dijumpai berat badan orang meningkat selama atau setelah orang tersebut mengalami stress Guyton and Hall, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Pengukuran Obesitas