Universitas Sumatera Utara
2.1.4.  Tekanan arteri rerata Mean Arterial Pressure
Tekanan  arteri  rerata  adalah  gaya  pendorong  utama  yang  mengalirkan darah  ke  jaringan.  Tekanan  ini  dipantau  dan  diatur  di  tubuh,  bukan  tekanan
sistolik  atau  diastolik  arteri  atau  tekanan  nadi  dan  juga  bukan  tekanan  di  bagian lain pohon vascular Sherwood, 2011.
Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan ini  harus  cukup  tinggi  untuk  menjamin  tekanan  pendorong  yang  optimal,  tanpa
tekanan ini, otak dan jaringan lainnya tidak akan menerima aliran yang memadai. Kedua,  tekanan  harus  tidak  terlalu  tinggi  yang  dapat  menyebabkan  kerusakan
pembuluh darah serta kemungkinan pecahnya pembuluh darah halus. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan tekanan ini akan berpengaruh kepada homeostatis
tubuh Sherwood, 2011. Tekanan  arteri  rerata  sedikit  kurang  daripada  nilai-nilai  tengah  antara
tekanan sistole dan diastole. Besar nilai pada orang dewasa sekitar 90 mmHg yang sedikit lebih kecil dari rata-rata tekanan sistole dan diastole. Tekanan arteri rerata
dapat ditentukan dengan rumus berikut Sherwood, 2011: Tekanan arteri rerata mmHg = tekanan diastole mmHg + 13 tekanan nadi.
2.1.5.  Faktor yang mempengaruhi tekanan darah
Menurut  Kozier  2009,  ada  beberapa  hal  yang  dapat  mempengaruhi tekanan darah, diantaranya adalah:
1. Umur
Bayi  yang  baru  lahir  memiliki  tekanan  sistolik  rata-rata  73  mmHg. Tekanan  sistolik  dan  diastolik  meningkat  secara  bertahap  sesuai  usia
hingga  dewasa.  Pada  orang  lanjut  usia,  arterinya  lebih  keras  dan  kurang fleksibel  terhadap  darah.  Hal  ini  mengakibatkan  peningkatan  tekanan
sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan  Journal  of  Clinical  Hypertension,  Oparil  menyatakan bahwa perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan
wanita  lebih  cenderung  memiliki  tekanan  darah  tinggi.  Hal  ini  juga menyebabkan risiko  wanita untuk  terkena penyakit jantung menjadi  lebih
tinggi. 3.
Olahraga Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.
4. Obat-obatan
Banyak  obat-obatan  yang  dapat  meningkatkan  atau  menurunkan tekanan darah.
5. Ras
Pria  Amerika  Afrika  berusia  di  atas  35  tahun  memiliki  tekanan  darah yang lebih tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.
6. Obesitas
Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor predisposisi hipertensi.
2.1.6.  Metode pengukuran tekanan darah
Tekanan  darah  tiap  orang  sangat  bervariasi.  Tekanan  darah  akan  dapat meningkat  jika  seseorang  merasa  cemas  atau  stres.  Jadi  cobalah  untuk  serileks
mungkin ketika dilakukan pengukuran Smeltzer and Bare, 2001. Pengukuran  tekanan  darah  dapat  dilakukan  secara  langsung  atau  tidak
langsung.  Pada  metode  langsung,  pengukuran  dilakukan  dengan  menggunakan kateter  arteri  yang  dimasukkan  ke  dalam  arteri  dan  dihubungkan  ke  manometer.
Walaupun hasilnya sangat  tepat,  tetapi  metode pengukuran ini sangat  berbahaya. Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sphygmomanometer dan stetoscope Smeltzer and Bare, 2001. Adapun  cara  pengukuran  tidak  langsung  dimulai  dengan  membalutkan
manset  sphygmomanometer  dengan  kencang  pada  lengan  atas.  Tekanan  dalam manset  dinaikkan  dengan  cara  memompanya,  tekanan  dinaikkan  sampai  denyut
Universitas Sumatera Utara
arteri  radialis  atau  brachialis  menghilang.  Hilangnya  denyutan  menunjukkan bahwa  tekanan  sistolik  darah  telah  dilampaui  dan  arteri  brakialis  telah  tertutup.
Manset  dikembangkan  lagi  sebesar  20  sampai  30  mmHg  diatas  titik  hilangnya denyutan  arteri  radialis.  Kemudian  manset  dikempiskan  perlahan,  dan  dilakukan
pembacaan  secara  auskultasi  maupun  palpasi.  Dengan  palpasi  kita  hanya  dapat mengukur  tekanan  sistolik.  Sedangkan  dengan  auskultasi  kita  dapat  mengukur
tekanan  sistolik  dan  diastolik  dengan  lebih  akurat  dengan  menggunakan stetoscope Smeltzer and Bare, 2001.
Auskultasi  dengan  stetoscope  dilakukan  dengan  meletakkan  diafragma stetoscope  pada  daerah  arteri  brakialis,  tepat  dibawah  lipatan  siku  rongga
antekubital. Saaat tekanan manset diturunkan perlahan, pemeriksa mendengarkan bunyi  detak  pertama  yang  menunjukkan  tekanan  darah  sistolik.  Bunyi  tersebut
dikenal  dengan  bunyi  Korotkoff    yang  terjadi  bersamaan  dengan  detak  jantung, dan  akan  terus  terdengar  sampai  tekanan  dalam  manset  turun  di  bawah  tekanan
diastolik dan bunyi akan menghilang Smeltzer and Bare, 2001.
2.2. Obesitas